mungkin 2

190 9 15
                                    


Setelah akad, dilanjutkan resepsi pernikahan dan ini paling melelahkan karna mamiliki banyak tamu

" Huft emang gini ya kalau nikah sama Gus, banyak amat yang melirik sinis " ujar Nisa karna sejak dari tadi banyak Ning dan santri yang melirik nya sinis

" Coba aja kalau masih ada, nanti biar aku tanya seleranya " ujar Nisa yang kesal

" Nggak baik ngedumel " tegur Shailendra menatap Nisa

" Nyenyenyenye " ujar Nisa membuat Shailendra menatapnya

" Apa liat liat " ujarnya, sebenarnya hatinya dag dig dug akibat Gus Shailendra menatapnya nyalang

" nanti kamu saya hukum dikamar " ujar Gus Shailendra membuat Nisa melotot

" Lah jagonya dikamar " ujar Nisa membuat Shailendra merasa tertantang

" Mau saya lakukan sekarang " ujarnya menatap sekeliling dan merasa aman dia mendekati wajahnya ke wajah nisa

" Eh  jangan serius kali Gus " ujar Nisa menahan dahi Gus Shailendra dengan jarinya

" Awas kamu dikamar, saya buat kamu tidak bisa jalan berhari hari " ujar Gus Shailendra membuat Nisa melotot

" Heh Gus, apain nisa kalau nanti nisa nggak bisa jalan " ujar Nisa

" Jangan pura pura polos Annisa" ujar Gus Shailendra membuat Nisa cengengesan

" Hehehe ampun Gus jangan dulu, nanti sakit " ejek Nisa membuat Shailendra merasa tertantang

" Kita lihat nanti " ujar Shailendra membuat Nisa gemetar

" Tapi Gus, Nisa mau jalan jalan dulu sebelum keperawanan Nisa diambil monster " ujar Nisa membuat Shailendra menatapnya tajam

" Ampun suhu " ujarnya manangkupkan kedua tangannya didada

Cukup lama berbincang para santriwan menyalami Gus Shailendra dan mengucap selamat, tepat didepan Nisa ada salah satu santri yang tersenyum Karna sebenarnya dia diam diam mengagumi Nisa, tapi sebenarnya nisa tahu bahwa santriwan itu mengagumi nya karna Nisa pernah mengagumi nya juga












Setelah acara selesai mereka berdua memasuki area kamar

" Gus sana mandi atau mau mandi berdua " ujar Nisa yang menyiapkan alat mandinya tanpa melihat kebelakang

" Lah kok nggak dengar suara nya " ujarnya menghadap kebelakang

Tuk
Kepalanya yang terbentur di dada Gus Shailendra

" Masya Allah indahnya " ujar Nisa sambil meneguk ludahnya

" Mimpi apa aku bisa lihat ini " ujarnya melihat dari jakun Shailendra sampai perut nya

" Kenapa kamu mau " tanya Shailendra membuat Nisa sadar

" Eh apaan sih " ujarnya mendorong dada Shailendra

" Mau mandi bareng " ujarnya menggendong Nisa seperti karung

" Huaaaaa Gus lepassss " ujarnya berteriak tapi sayang dengan cepat Shailendra menutup pintu kamar mandi dan menguncinya

" Sekali lagi teriak akan saya pastikan besok kamu nggak perawan " ujar Shailendra membuat Nisa duduk termenung

" Yah Gus mandi gih " ujarnya

" Mandikan " ujar Shailendra






**********










Kekuatan Cinta....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang