Untuk kali ini Nafisah harus menghela nafas berat Karna ternyata semalam dia salah mengetik dan harus mengulang" Dek ingat, pasti setelah ini akan sidang" ujar Nisa
" Tahu kak, tapi dospem nya besok keluar kota Beberapa Minggu, kapan dong " ujarnya
" Itu hanya dikit kan, kamu selesai kan sekarang dan akan kakak tunggu" ujar Nisa membuat nafisha senang
" Makasih kak " ujar nafisha tersenyum
" Begitu iri rasanya saat melihat seorang anak begitu dekat dengan ayahnya " batin Nisa melihat begitu gigihnya nafisha mengerjakan skripsi yang salah dia print tadi
" Tuhan bolehkah aku merasakan kehangatan seorang ayah, dimana saat aku dimarahi ibu ayah akan membela ku" ujar Nisa tanpa sengaja menetes kan air matanya
" Tapi gak mungkin, meskipun kedua ortua ku masih hidup, aku tidak bisa mendapatkan kehangatan seperti keluarga suamiku, tapi terimakasih tuhan aku diberikan suami yang menyayangi ku dengan sepenuh hati, meskipun awalnya kau beri aku ujian yang berat " batin Nisa menghapus air matanya
" Fisha itu penulis nya salah deh dek" ujar Nisa membuat nafisha cengengesan
" Makasih kak " ujar nafisha dan langsung masuk ke ruangan dospem setelah izin
Cukup lama menunggu nafisha, Nisa memilih untuk menutup wajahnya dan menangis, untung nya disekitar sini suasana sangat sepi
" Bukankah takdir itu adil, dimana aku yang tidak merasakan kehangatan keluarga diberi suami yang sangat mencintai ku meskipun diawal harus banyak rintangan, sedangkan nafisha yang mendapat kan kehangatan dalam keluarga dia merasakan sakit dalam mencintai laki laki lain selain Daddy nya. Bukankah itu adil " batin Nisa
" Tapi ini hanya terjadi dihidup aku, aku belum melihat dihidup orang lain " batin Nisa merasakan berat dikepala
Nisa dapat melihat langkah nafisha yang keluar dari ruangan dospem nya dan berlari sambil berteriak
" Kak di ACC " senyum sumringah
" Huaaaa sebentar lagi ketemu Daddy " tangis nafisha
" Kapan sidang dek, " ujar Nisa
" Dua Minggu lagi, fisha harus nahan rindu dulu " ujar nafisha cemberut
" Gak papa sayang, bentar lagi kok itu " ujar Nisa
" Bagaimana kalau kita jalan jalan ke Aceh " tanya nafisha membuat bisa menggeleng
" Kakak sepertinya sibuk dek" ujar Nisa membuat nafisha mangguk,
" Fisha kakak mau ketemu teman dulu, kamu gak papa kan ditinggal" ujar Nisa
" Iya gak papa, lagian nanti putri juga datang " balas nafisha
" Makasih kak, udah nemanin " senyum Nafisah lagi
Setelah dari kampus sang adek ipar, Nisa langsung ke kantor suaminya Karna tadi pagi dia akan ada meeting
" Pak ke kantor " ujar Nisa
" Baik Ning "
Sesampainya dilobi Nisa menatap sekeliling dan merasa bahagia saat mengingat sesuatu dan pelajaran hidup yang tidak akan pernah dia lupa
" Assalamualaikum" ujar Nisa saat membuka pintu ruangan Shailendra, kosong memang Karna suaminya sedang mengadakan meeting
" Huft kursi kebesaran dia ternyata empuk" ujar Nisa dan membayangkan dirinya yang hamil

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta....
Teen Fictionkehaluan yang menjadi kenyataan menikahi seorang anak Gus yang datar dingin, dan hidup seperti orang yang tak memiliki jodoh hanya diam seperti air tapi sangat mengejutkan diakhir mungkinkah semua ini pertanda dari buah kesabaran dalam keluarga mu...