Hari Sabtu bertepatan hari santri ponpes islamic center akan mengadakan acara hari santri" Upacara nya jam berapa " tanya Nisa menatap shailendra
" Jam delapan sayang " ujar Shailendra memeluk Nisa
" Aku ikut ya, kan aku pernah jadi santri " ujar nisa membuat Shailendra mangguk
" Berbaris aja dibarisan para ustad dan umi " ujar Shailendra membuat Nisa menggelang
" Aku maunya dibarisan para santri" tutur Nisa lembut membuat shailendra menggelang
" Susah lihat kamu nanti " ujar shailendra merajuk
" Suamiku tersayang, aku pengen rasakan jadi santri lagi" ujar nisa menoel Noel pipi shailendra dan menciumnya
" Ngapain " kekeh Nisa saat shailendra menyembunyikan wajahnya keleher Nisa
" Kamu iiihh " rengek shailendra membuat Nisa tertawa
" Didepan santri sok cool, kalau sama istrinya kek bayi " kecup Nisa pada pipi shailendra dan membuat pipinya merah
" Kenapa merah sayang " Nisa mengedipkan matanya
" Kamu jangan gitu " ujar Shailendra menyembunyikan wajahnya pada bantal
" Aaaaaa jangan " rengek shailendra saat Nisa menarik bantal
" Ayo cepat, pake sarung " ujar nisa menyediakan pakaian suaminya
" Aku pake putih putih " ujar nisa sedangkan shailendra menggunakan baju kokoh putih sama sarung hitam
Dibawah, Nafisha dan Shaka sedang menunggu dimeja makan
" Lama banget " ujar Nafisha sedang kan Shaka tersenyum melihat tingkah adeknya itu
" Maaf tuan putri " ujar Shailendra membuat Nafisha mangguk
" Kak fisha sama kak Nisa nanti berbaris dibarisan para santri ya " ujar nisa membuat Shailendra menggelang
" Kalau gak diizinin " ujar Shailendra menantang
" Ayolah kak, kak Shaka liat tu kak shailendra" adunya kepada Shaka membuat Shaka terkekeh
" Kamu ya " ujar Shaka sedang kan Nisa menganga melihat Shaka tersenyum apalagi suaranya
" Zina mata " bisik Shailendra memegang pinggang Nisa
" Makan, nanti setelah upacara habis itu pawai " ujar ujar Shailendra
Para santri berkumpul dilapangan utama ponpes dan berbaris seperti barisan upacara
Mereka kagum ketika melihat rombongan pemilik ponpes keluar dari rumah
" Masya Allah lihat gus shailendra sama Ning Nisa " tutur mereka kagum saat melihat shailendra menggunakan sarung dan Ning Nisa menggunakan gamis
" Gus Shaka sama Ning Nafisha bukan seperti adek kakak " ujar salah satu santriwati
" Iya yah, seperti pasangan mereka" ujar mereka
Pintu rumah terbuka dan langsung bertemu dengan lapangan utama dimana para santri telah berkumpul dan bersiap melaksanakan upacara
" Semua orang natap kita " ujar Nafisha heboh membuat shaka memegang tangannya
" Dek jangan pencicilan ya " bisik Shaka sedangkan shailendra menatap nya
" Fisha gak janji " ujarnya tersenyum
" Ayo acaranya mau mulai " ujar Shailendra menggandeng tangan Nisa sebelah kanan dan tangan fisha sebelah kiri
" Ayo cepat " ujar Nafisha tak sabaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta....
Teen Fictionkehaluan yang menjadi kenyataan menikahi seorang anak Gus yang datar dingin, dan hidup seperti orang yang tak memiliki jodoh hanya diam seperti air tapi sangat mengejutkan diakhir mungkinkah semua ini pertanda dari buah kesabaran dalam keluarga mu...