mngkn 18

75 4 0
                                    

Shailendra tersenyum melihat nisa memakai pakaian yang dia pilih dan jatuh cinta pada pandangan pertama pada baju itu

" Baju itu tidak akan bagus jika tidak dipakai kepada bidadari" ujar Shailendra tersenyum

" Bukan, aku yang indah jika memakai baju ini " ujar Nisa

" Kamu salah sayang, keindahan dirimu lebih terpancar dari bagusnya baju yang kamu pakai, apalagi yang memakai nya bidadari" ujar Shailendra

" Berarti baju ini akan terlihat indah jika dipakai bidadari lain " tanya bisa membuat Shailendra mengerutkan keningnya

" Bukankah laki laki boleh memiliki istri lebih dari satu, apalagi nantinya kamu akan ditemani banyak bidadari "

" Lantas bidadari manakah yang indah saat memakai baju ini nantinya " ujar Nisa membuat Shailendra diam

" Kamu sayang, kamu adalah bidadari aku satu satunya" ujar Shailendra

" Aku tidak mau terlalu berharap sayang, hati manusia bisa dirubah oleh Allah, jika nanti_"

" Maaf " Shailendra menatap Nisa

" Ternyata begini menikah dengan seorang Gus, ada suka dan duka nya " ujar Nisa menatap wajah Shailendra dan menutup mulut suaminya saat ingin bicara

" Aku belum selesai, aku bahagia kok sangat bahagia, sebelum menikah dengan kamu aku sudah menerima resiko apapun baik di duakan " ujar Nisa

" Kamu lihat sampai sekarang aku masih disini, " Nisa menunjuk pada hati Shailendra

" Dari awal aku sudah niatkan dalam hati, apapun nanti resiko yang aku hadapi dalam pernikahan ini akan aku terima Karna Allah, dan apapun nantinya terjadi pasti itu ujian dari Allah " ujar Nisa

" Aku tahu, aku bukan Khodijah yang dicintai rosulullah dan bukan Fatimah juga " ujar nisa menatap mata Shailendra

" Aku sangat bersyukur memiliki kamu, " ujar Nisa

" Aku bertahan sampai sekarang itu karna aku percaya sama takdir Allah, pasti nanti aku akan sangat sangat berterima kasih kepadanya "

" Dan aku sudah mendapatkan itu, dimana aku bisa bersanding dengan kamu sampai maut memisahkan, itu aku sudah sangat sangat bersyukur" ucap Nisa dengan sungguh-sungguh

" Maaf sayang selama ini kamu harus aku duakan, tapi tempat kamu disini sangat spesial sayang " ujar Shailendra memeluk Nisa

" Setelah mengajar nanti kamu ikut saya, janji ya " ujar Shailendra Karna dia ada kelas sedangkan Nisa sebagai guru BK di ponpes, setelah selesai mereka turun dan melihat Shaka dan Nisa dimeja makan sedang kan adek kembar mereka sedang menempuh studi di negri orang Karna baru beberapa bulan mereka dipindahkan lagi oleh Buya Mishba

" Kak " tutur Nisa saat Shailendra duduk

" Kenapa fisha, kamu gak mau ini semua" tanya Shailendra saat melihat adeknya itu

" Bukan itu " ujarnya

" Emmmm kapan Daddy pulang, fisha kangen tauuu"

" Apa kehadiran kakak dan kak Shaka gak membuat fisha merasakan adanya Daddy " tanya Shailendra membuat fisha menggeleng

" Dek, biarkan Mommy dan Daddy berdua dulu ya " ujarnya tersenyum

" Tapi ini sudah lama " sungutnya

" Kakak tahu, skripsi kamu bagaimana dan nanti mau koas dimana " tanya Shailendra

" Belum tahu sih, tapi kata Daddy sudah diputuskan nanti koas dimana " ujar fisha

" Fisha kerjakan skripsi nya dengan benar dan cepat agar nanti wisuda bisa cepat" ujar Shaka

" Iya iya, lagian besok fisha mau ketemu dospem dan dikit lagi langsung di ACC deh" senang nya

" Setelah itu fisha akan dapat gelar S.K.G" ujarnya tersenyum

" Nanti kak Shaka harus bantu fisha " ujarnya membuat Shaka tersenyum

" Baiklah tuan putri " ujarnya tersenyum manis







Dari tadi nafisha sedang berkutat dengan laptop nya Karna dia sudah masuk semester akhir dan hanya membuat skripsi

" Huaaaaaa ini salah lagi, eh nanti minta bantuan kak Shaka deh " gerutu nya dan menajamkan pandangan nya keluar

" Siapa tuh " ujar nya mengintip saat ada laki laki yang menggunakan pakaian hitam dengan motor nya

" Wow kek geng motor broo" gumam Nafisah, bukannya cemas hanya sendiri di rumah Nafisah malah menatap salah satu diantara mereka

" Ganteng sih, tapi lebih ganteng Dady " ujarnya kembali masuk dan keluar dari pintu belakang

" Kak Shailendra ngajar, kak Nisa juga sedangkan kak Shaka rapat " ujar nya berpikir, saat sedang ingin keluar nafisha melihat Shaka berjalan menghampiri Beberapa laki laki diluar dan tersenyum ramah

" Itu bukannya" gugup fisha saat melihat orang itu membuka maskernya

" Daddy anakmu sedang tidak baik baik saja " ujar fisha merasakan sesak saat melihat dengan dekat dimana salah satu laki laki yang dia kenal memberi sebuah undangan ditangan Shaka

" Ternyata benar dia akan menikah" ujar fisha dan berlalu pergi dari pintu belakang

Nafisha berlari meninggalkan mereka sedangkan Shailendra yang melihat adeknya lari segera mengikuti nya

" Fisha " teriak Shailendra saat melihat adeknya lari kebelakang

" Fishaaa " Shailendra langsung memeluk fisha saat adeknya itu jatuh ditengah jembatan

" Nangis saja hmm" Shailendra memeluk nafisha dengan erat dan dibalas tangisan oleh nya

" Hiks kak Shailendra kapan Daddy pulang hiks, kenapa Daddy betah pergi lama dari sisi fisha, fisha butuh Daddy hiks " ujarnya sesenggukan membuat Shailendra mengusap kepala adeknya

" Fisha gak dapat kasih sayang kalian lagi seperti dulu, sekarang kakak harus fokus deñgan istri dan pondok ini sedangkan kak shaka dia punya kesibukan sendiri, bagaimana dengan fisha yang membutuhkan seseorang disini, fisha gak mau merasakan sakit hati, tapi kenapa sekarang fisha merasakan sakit hati kak jawab hiks fisha gak mau seperti ini" ujarnya sesenggukan membuat Shailendra hanya diam, dia bukan tidak bisa menenangkan nafisha tapi dia ingin adeknya ini mengeluarkan apa yang dia rasakan, Shailendra tahu betul kenapa nafisha bicara seperti ini karena dia tahu bahwa orang yang adeknya sukai dan kagumi dalam diam akan menikah dengan orang lain

" Fisha tahu berharap kepada manusia itu akan mendapatkan kekecewaan dan hiks dia itu ujian bagi fisha kan kak, tapi awalnya fisha gak mau kak tapi Karna kepergian Daddy entah kenapa hati fisha malah jatuh pada pesona orang itu hiks, fisha gak mau seperti ini kak, fisha gak suka seperti ini, fisha gak mau laki laki lain selain Daddy hanya Daddy kak hanya Daddy yang tidak pernah buat fisha kecewa " tangisnya

" Tapi sekarang fisha kecewa bukan hanya kepada Daddy kak, hiks fisha butuh Daddy disini, butuh Daddy kak" tangisnya sesenggukan

" Oke fisha tahu, kalau Daddy mau menua bersama Mommy tapi, fisha juga mau merawat Daddy jika tua nanti, mau melihat gigi Daddy copot dan fisha yang bantu Daddy untuk apapun, fisha hanya mau Daddy " ujarnya memeluk Shailendra

" Apalagi kak, fisha juga berdoa agar Daddy cepat pulang fisha mau bicara semuanya dengan Daddy termasuk masalah orang yang membuat anaknya ini sedih dan sakit hati kak "

" kak " fisha menatap mata Shailendra membuat Shailendra menggeleng

" Dek kakak tahu kamu sayang dan rindu Daddy, kakak gak marah kamu rindu sama Daddy " ujarnya terputus dan menarik nafas

" Bukankah fisha janji mau menyelesaikan kuliah ini dan nanti memeluk Daddy saat Daddy turun dari pesawat " ujar Shailendra

" Bentar lagi loh itu, besok fisha ketemu dospem dan setelah di ACC seminggu kemudian sidang lalu dapat gelar dan wisuda, setelah sidang fisha akan teriak sebebas mungkin dibandara nanti "

" Kakak janji setelah fisha sidang, dady akan datang " ujar Shailendra

" Janji " fisha menautkan kelingking mereka


































Kekuatan Cinta....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang