Nafisha berlari sejak tadi di bibir pantai, pakaiannya pun sudah basah" Huaaaaaaa fisha senang nyaaa" teriak nya sedangkan Shailendra mengejar Nisa,
" Kak Shaka " ujar nafisha menyirami baju Shaka
" Nafisah Pijar rahim" teriak Shaka dan mulai mengejar sang adek
" Hahahaha iya iya sorry" ujar nafisha saat merasakan tubuhnya melayang
" Huaaaaaaa" teriak nya dan dihiasi tertawa
Langit mulai berwarna jingga, nafisha sangat menyukai sunset seperti ini, sungguh ini memang memanjakan matanya, sampai dia tidak sadar ada seseorang yang sangat dia rindu disampingnya
" Kak andai ada Daddy, pasti papa selalu bilang, kecantikan sunset itu tidak bisa menandingi kecantikan anaknya ini" ujar nafisha tersenyum lebar
" Fisha kangen Daddy" ujarnya yang masih menatap sunset,
" Kakak suka gak sunset nya, kan ini pertama kali kakak memandang sunset, biasanya hanya duduk diam " ujar nafisha
" Kakak suka gak" balas fisha, Karna kesal tidak dijawab nafisha memukul lengan sang kakak, tapi kaget melihat siapa di sampingnya
" Daddy" gumamnya dan Lang memalingkan wajahnya
" Putriku" ujar Buya Mishba berjalan kesamping Nafisah, tapi nafisha malah jalan kedepannya
" Sayang, anakku" ujar Buya Mishba menjelaskan tapi nafisha tetap cuek dan memilih melihat ke arah lain,
" Sayang, kamu tahu pesawat Daddy ada kendala, dan Daddy meminta jet pribadi kita di siapkan" ujar Buya Mishba
" Daddy salah sayang, Karna Daddy tidak datang tepat waktu " ujarnya berjalan kedepan nafisha, sontak nafisha menghadap wajahnya ke belakang dan melihat ada mommy disana, Karna kesal Nafisah berjalan melewati sang Daddy
" Putriku, sayangku, anakku tercinta" ujar Buya Mishba mengikuti langkah nafisha dan berdiri menyamping
" Daddy salah sayang, maaf kan Daddy" ujar Buya Mishba sambil mengulurkan tangannya
" Hiks hiks Daddy" isaknya keluar dan langsung memeluk sang Daddy dengan erat
" Anak ku yang paling cantik, maafin Daddy ya" ujar Buya Mishba membuat nafisha mangguk dengan air mata yang selalu menetes
Dari belakang Riana memeluk Shaka sang putra dan dipeluk dari belakang oleh Shailendra
" Kali ini mommy akan mengalah sebentar, tapi tidak dengan nanti " Riana tertawa membuat Shaka dan Shailendra menggeleng
" Pecah pasti rumah " ujar Shailendra
" Teriakan demi teriakan akan keluar, ya Allah" ujar Shaka membuat Riana tersenyum
" Kalian sudah basah, tapi __" Riana mendorong putranya sehingga jatuh terkena deburan ombak
" Mommy " teriak mereka, dengan sengaja Riana menyenggol nafisha membuat putrinya juga jatuh
" Oh sengaja " ujar Riana yang menatap wajah kesal sang putri
" Mommy awas " teriak nafisha dan ingin mengejar sang mommy tapi lebih dahulu ditahan sang Daddy
" Huaaaaa fisha ditahan Daddy, mommy" teriaknya sedangkan yang lain tertawa melihat adeknya tersiksa
Bagi sebagian orang yang melihat kehidupan fisha adalah hal yang paling bahagia dan sempurna rasanya,
" Boleh kah, aku iri tuhan " Nisa menutup matanya dan menikmati suasana ponpes karna semalam mereka langsung kembali
" Tapi sekarang aku sangat bersyukur Tuhan, Karna memiliki suami seperti Shailendra" Nisa membuka matanya saat merasakan tangan seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekuatan Cinta....
Novela Juvenilkehaluan yang menjadi kenyataan menikahi seorang anak Gus yang datar dingin, dan hidup seperti orang yang tak memiliki jodoh hanya diam seperti air tapi sangat mengejutkan diakhir mungkinkah semua ini pertanda dari buah kesabaran dalam keluarga mu...