chapter 31

5.2K 342 2
                                    

"Le lo harus nerima ini ya, kita gak tau kejutan apa lagi yang menati dimasa depan" Mesya menenangkan leon yang masih syok.

Mesya tahu leon suddah menyesali perbuatan nya yang buruk terhadap Killa dan berniat memperbaiki semuanya, karena leon sendiri yang bercerita padanya, dan mengetahui fakta ini pasti membuatnya sangat terpukul.

"Le gimana kalo apa yang terjadi pada Killa terjadi padaku-"

"Tidak ada yang bisa merebut mu dariku sekalipun itu Tuhan, aku akan melawan takdir, cukup adikku, tidak semua yang berharga dariku direnggutnya"

Mesya tersenyum "Killa adalah orang baik, aku yakin dia berada ditempat yang baik" ujar Mesya menatap Leon, yang bersandar di bahunya.

"Nona, tuan muda, keluarga dari nona telah datang". Leon mengangguk, dia pun menyambut keluarga besar dari Mesya menggantikan orang tuanya yang masih bersedih.

Mereka berkumpul disatu ruangan, tidak ada para sahabat, hanya kedua keluarga besar, kakek Mesya masih mengobrol dengan papa kevan dan mama sella tentang kelanjutan hubungan antar keluarga, dan semenjak keluarga besar Mesya tahu bahwa orang yang menjadi pasangan Mesya adalah putra sulung kevan , hubungan mereka pun semakin baik

'via? Mey gugup'

Lo gak usah khawatir Mey, gw akan tanggung apapun reaksi mereka nanti

'apa Mey bakal ngilang kayak Killa?'

Gw gak tau Mey, gw gak pernah ngalamin hal kayak kalian

'hike Mey takut,'

Ada Killa disana gak usah takut Killa kan pemberani.

Via melihat Mesya yang mengangguk pun menghela nafas lalu tatapan nya kembali melihat keluar yang sedang berkumpul membahas pertunangan daniel

"Ada yang mau via omongin sama kalian" suara via cukup keras sehingga dia menjadi pusat perhatian.

"Ica? Apa yang mau kamu omongin sayang." Mama Mesya menatap nya lembut, membuat gadis itu gugup.

"Ica kalo tidak penting nanti saja ya nak kami sedang membicarakan pertunangan da--"

"Apakah mendengar tentang putri kalian kalian tidak mau mendengar nya" ucap via memotong perkataan pamannya.

"Ica apa maksud mu"

"Aku bukan Ica tapi via Tolong Dengar kan aku untuk kali ini" ujar via tegas, mereka terdiam termasuk keluarga Killa, mereka tidak akan ikut berbicara karena mereka rasa ini urusan Mesya dan keluarganya.

"Kamu mau dipanggil via ?" Suara mama nya Mesya menyeru lembut,

'via! Jari Mey hilang hiks Mey takut '  via terdiam mendengar suara Mey yang menangis

Maafin gw Mey, gw gak bisa bantu

"Apa kalian ingat satu tahun yang lalu aku pernah koma dan dinyatakan amnesia oleh dokter" bukanya menjadi via bertanya, mereka semua mengangguk kecuali keluarga Killa yang memang tidak tahu apa apa

Leon terkejut dan hendak bicara namun dihalangi oleh mama sella dan mama sella menggeleng agar Leon tidak ikut campur

"Tentu saja itu kejadian yang paling kami sesali, tapi untungnya kamu selamat sayang" ujar bibi nya ibu dari Daniel.

Via tersenyum "ya aku selamat, tubuh ini berhasil bertahan karena digantikan jiwa baru" ujar via

Mereka semua terkejut, keluarga Mesya tak mengerti apa yang diucapkan putri nya tapi keluarga Killa jelas tahu apa yang dimaksud, karena baru saja beberapa menit yang lalu mereka mengalami hal yang sama.

"Maksud kamu apa Mesya jangan bertele-tele " tegur kakek Mesya khawatir akan terjadi sesuatu.

Via tersenyum "saya tahu anda adalah orang yang tegas dan terkesan tidak perduli pada keluarga tapi aslinya anda sangat baik dan memperhatikan keluarga anda, saya yakin Ica kalian akan merasa senang" via tersenyum

"Berhenti bicara yang gak guna Mesya" tegur Daniel merasa marah

"Anda juga kakak yang baik, tapi itu untuk Mesya bukan untuk saya karena saya bukan Mesya adik kecil anda, "

Seperti disambar petir disiang bolong mereka terkejut sekaligus bingung

"Perkenalkan nama saya Olivia Vanessa, dan bukan Mesya Olivia anatha"

"Mesya udah meninggal sejak --"
"DIAM! JAGA MULUT LO!"sentak Daniel tak terima.

"Daniel! Diam dan dengarkan perkataan via, gw ngerti perasaan Lo tapi diam dulu!"

"Lo bilang diam? Dia bicara omong kosong bang!, Mana mungkin gw bisa diam"

"Ini bukan Omong kosong ini semua fakta saya memang bukan Mesya tapi saya jiwa asing yang masuk ke tubuh Mesya sejak satu tahun yang lalu, terima atau tidak itu adalah faktanya, terserah kalian mau ngusir saya, karena saya paham, setelah mengatakan itu via pergi, keluarga nya menangis apalagi ibunya, ibunya berusaha ditenangkan oleh mama sella sedang kakek Mey dia terdiam lalu tidak lama menetes kan air mata, Daniel syok dibuat nya dia tidak bisa berkata kata.

Sedangkan Leon dia berlari menyusul via

~figuran polos ~

"Via!" Leon Tiba dia menghadap via Yang berjarak dua meter darinya, rambut via terbang terbawa angin pantai, gadis itu meneskqn air mata, karena dirinya pun sangat sedih dan berat mengungkapkan ini.

"Lo mau apa lagi? Batalin perjanjian? Gw gak masalah " ujar via keras bersikeras agar tegar

Leon tersenyum lalu berjalan dan memeluk via.

"Olivia Vanessa, salam kenal gw Leonard Sebastian, dan siapapun Lo gw gak perduli, karena nyatanya Lo adalah orang yang berarti bagi gw, dan Lo benar gw mau batalin perjanjian kita

Via menegang

"Kita batalkan perjanjian kita da berubah menjadi komitmen " Leon tersenyum, via terpaku dengan senyuman Leon, tunggu! Leon menerima nya.









Kini kedua nya duduk dipinggir pantai, mereka melihat pemandangan malam yang indah dengan langit dihiasi bintang

"Gw gak punya siapa siapa sekarang"ujar via bersandar dibahu Leon

"Kata siapa, Lo masih punya gw, mama , papa Killa ,Kalla dan semua sahabat Lo, bahkan Lo Ju masih punya keluarga Lo" Leon mengelus rambut via

"Tapi mereka --"

"Shut , dengerin aku , kata siapa kamu pergi tanpa mendengar Jawa mereka HM"

"Hiks aku takut Leon, aku tidak berani mendengar penolakan dari mereka, hiks" via menangis, Leon dengan sigap menghapus air mata via

"Kenapa takut, justru kalau kamu melarikan diri seperti ini, kamu tidak akan tahu, mereka tidak mungkin membiarkan putri mereka hidup sengsara walaupun jiwa nya bukan putri mereka, aku juga gitu walaupun aku tak terima dengan kenyataan tentang Killa tapi aku tetap menerima nya, aku tahu perasaan mereka dan aku juga ngerti dengan kondisi kamu, mereka pasti sedih, kecewa sama keadaan tapi mau bagaimana lagi, itu bukan keinginan kamu maupun Shila ini sudah takdir yang tak bisa dirubah, dan harus nya kita mendoakan agar Killa dan Mesya tenang" ujar Leon mengelus rambut via

Bicara tentang Mesya dia belum sepenuhnya hilang, ada sesuatu yang belum Mesya sampaikan pada keluarga nya, kini Mesya ikut menangis bersama keluarga nya sambil memeluk kaki kakek nya, walaupun pria setengah abad itu tak sadar

Via mengangguk mengerti, dia merasa bersalah dengan semua ini.








TBC

Figuran Polos [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang