chapter 06

25.6K 2.2K 71
                                    

"Ngapain bapak manggil kita kesini" Tanya raisa datar menatap pak gundul

"Bapak cum--"
"Ouh bapak berani yah masukin kita ke bk "
"Ah it--"
"Pak masa aku yang seorang sekretaris kelas masuk ruang bk sih gak elit banget"
"Kalian--"
"Pak Killa numpang makan permen yah"

"Ini--"
"Sena lo jangan sok berkuasa yah mentang-mentang ayah lo donatur disini heh"
"Apa!! Suka suka gw dong, buat apa kaya kalo gak dimanfaatin"
"Songong bener lo "
"Eh yang ada lo yeh miskin aja belagu"
"Gw bukan miskin tapi sederhana, lagian buat apa kaya kalo sopan santun aja gak punya"
"Emang siapa lo, mesti banget gitu ngomentarin soal sopan santun gw hah"

"Gw raisa amanda anak emas dan kesayangan guru gw sering buat sekolah bangga karena prestasi gw"
"Alah prestasi doang, bahkan semua orang takut sama gw, gak perlu prestasi lah"

'Sebenarnya yang guru siapa ini? Pengen pensiun aja rasanya, jadi tukang gorengan gak buruk juga' Batin pak gundul menangis.

"Kalian diam atau sama keluar" Ancam pak guntur yang tidak memiliki rambut itu.

"Keluar aja pak" Jawab mereka serempak kecuali Killa yang tampak tertidur sambil bersender di puncak Melody.

Brak

"Kalian gak ada sopan sopan nya yang sama guru" Mata pak guntur berkaca kaca "kalo begitu saya mengundurkan diri aja"

Brak

Pintu bk tertutup kencang, Killa yang awalnya tertidur pun jadi terbangun
"Idih si pak gundul baperan"
"Ck labil"
"Tau gak jelas banget. Huh"
Ketiga orang itu saling lirik kemudian " Kita bebas " Ujar mereka bertiga bersamaan

Lalu setelah nya mereka berempat pun dengan riang keluar dari ruang bk tersebut

"Ehem" Sebuah deheman terdengar membuat langkah mereka berhenti

Keempat nya serempak berbalik
"Eh Brian kamu kok ke ruang bk sih, ada perlu apa " Tanya sena manja, sambil menggandeng tangan brian

"Apaan sih lepas"
"Ish brian" Brian tak perduli dan malah menghampiri raisa
"Kamu buat masalah? Atau gara gara cewek itu" Tanya Brian sambil menunjuk sena

"Jangan asal nuduh lo brian, kita kan belum tau cerita nya" Bantah Alvaro kesal terhadap brian yang menyalahkan sena.
Sena tersenyum haru

"Kayak gak tau dia aja"
"Kalian diem deh kok malah berantem sih" Ujar angga menenangkan

"Yah kok di relai sih padahal lagi seru tuh"
"Diem lo buaya, ajaran sesat lo"

"Kamu gapapa kan? Buat masalah apa" Tanya arsya pada Killa
"Eheheheh tadi Killa makan dikelas sambil nonton, eh ada bapak gak ada rambut nyuruh nyuruh, nihh kaki Killa pegel harus kesini lah kesitu lah" Ujar Killa menggebu

Arsya terkekeh "mau dipijetin? "
"Gak usah tapi gendong"
"Yaudah sini"

"Ehem ehem ini kenapa pada mesra mesraan sih, gw kan yang jomblo jadi merana" Ucap theo dramatis.

"Emang situ pernah jomblo heh? Lagian kita semua jomblo woy, mereka mah wajar nama nya juga adek kakak "
"Hehehehe gw kan lagi coba akting aja siapa tau kan jadi artis"

"Alah sok sokan muka pasaran aja belagu"
"Sekate Kate lo kalo ngomong, masa gw yang ganteng dibilang pasaran, kalo gw pasaran mana ada yang mau"

"Serah lah"

"Kantin" Kata brian menggandeng raisa menuju kantin

"Sialan, awas lo raisa, brian kok kamu tinggalin aku" Gerutu Sena menghentak hentakan kakinya.

Figuran Polos [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang