chapter 32

4.6K 340 3
                                    

Killa membuka matanya, dia melihat jam di dinding sudah menunjukkan tengah malam, dia melihat kesamping Rendra tertidur sambil memeluk nya.

Dia jadi teringat akan mimpi nya,
Disana dia melihat seorang gadis yang sangat cantik sedang menjalani kehidupan dengan jauh berbeda dari dia yang sebelumnya, ditemani dengan Sahabat yang senantiasa mendampingi nya, tapi ada beberapa percakapan kedua Gadis itu menyebutkan nama yang bukan nama mereka.

"Killa aku berharap kamu bahagia" setelah mengucapkan itu Killa kembali tidur.

Pagi harinya Killa sudah siap dengan pakaian nya Gadis itu keluar dari kamar nya dan bertepatan dengan Kalla yang keluar

"Pagi kalla--" Kalla melengos tanpa membalas sapaan Killa, dan itu membuat Killa sedih.

"Pagi mama papa" sapa Kalla ceria lalu duduk dimeja makan
"Pagi juga princess nya papa"

Killa berjalan menuruni tangga "pagi ma pa" sapa Killa canggung.

Keduanya saling lirik, kemudian sella tersenyum "pagi juga Killa sayang"Killa tersenyum lalu berjalan ke meja makan, suasana kali ini memang sedikit canggung, mungkin karena kejadian semalam

"Pagi ma pa, pagi adek adek kakak yang manis" sapa Leon lalu mencium kedua pipi adiknya

"Kak Leo, adik kaka kan cuma aku, dia bukan kak Killa jadi buat apa dicium" Kalla cemberut , Leon tersenyum kikuk begitu pun dengan kedua orang tua nya mereka melirik Killa yang menunduk

"Selamat pagi " Rendra datang lalu mencium pipi istri nya dan duduk.

Brak

Kalla menatap kesal semua orang "dia bukan kak Killa, dia gak ada hubungan apa apa dengan kita berhenti ngasih dia perhatian, kalian cuma milik kak Killa dan kak Arssya juga punya kak Killa bukan dia!, Jangan rebut punya kakaknya Kalla, kamu cuma orang asing!" Dengan marah Kalla pergi

"Kalla" sella berdiri hendak bicara dengan Kalla

"Biarin aja mah, Kalla butuh waktu, dia hanya belum menerima kakak kembarnya sudah tidak ada disisinya lagi"ujar Leon.

"Tapi--"

"Ma, Kalla dan Killa itu kembar, mereka memiliki ikatan batin yang kuat, wajar jika Kalla merasa posisi kembaran nya direbut, walaupun Killa dan Kalla sempat terpisah karena pengobatan Kalla , tapi mereka pernah berada didalam tempat yang sama selama 9 bulan, berbagi dan tumbuh bersama, mereka ibarat kan satu jiwa yang terbagi menjadi dua tubuh,beri Kalla waktu " sella mengangguk mengerti lalu kembali duduk

"Killa maaf atas perilaku Kalla dia gak niat jahat kok, "

"Iya ma Killa ngerti kok" sella tersenyum,lalu mereka mulai makan pagi dengan sedikit kekacauan.

Satu Minggu berlalu, dan liburan telah berakhir empat hari yang lalu, sikap Kalla berubah drastis, gadis itu tidak lagi mau dekat dekat dengan Killa, dan sering marah pada Killa tanpa alasan

Kalla tidak jahat, mental nya sedikit terguncang, dan hubungan dengan keluarga nya sedikit demi sedikit merenggang.
Itu membuat Kalla salah paham dan semakin sembenci Killa, lebih tepatnya sosok Shila, dan sikapnya yang polos perlahan berubah jadi pemarah dan pembuat onar.

Hari ini adalah acara pesta terakhir untuk merayakan kelulusan yang ditunggu tunggu, mereka sedang bersiap.

Arsya dan Rendra turun saling bergandengan, Killa terlihat memakai gaun berwarna pink yang terlihat sangat imut jika dipakai, rambut panjang nya digulung menjadi dua sisi, sedangkan Rendra sudah rapih dengan setelan jas rapih.

"Ma pa" keduanya tersenyum dan menghampiri kedua pasangan paruh baya tersebut.

"Anak dan menantu mama udah rapih ternyata udah mau berangkat yah? Kalla dimana? Kalian berangkat nya bareng sama Kalla yah" kita mengangguk antusias

Figuran Polos [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang