chapter 33

5K 333 11
                                    

Kalla duduk di halte bus hujan semakin deras dan udara  semakin dingin malam ini, gaun merah terlihat sedikit kotor dan kakinya lecet akibat berjalan tanpa alas kaki

Tubuh nya gemetar karena menangis, tak jauh dari sana seorang laki-laki mendorong motor nya yang mogok

"Sialan Lo Jon, ngapa mogok sih nama hp gw lobet lagi" gerutu pria itu sambil terus berjalan dengan motornya

"Hiks hiks" suara Isak Kalla terdengar semakin jelas ditengah malam, membuat pria itu menegang.

Dia merinding,dan menatap sekitar, dia melihat dihalte diterangi cahaya yang remang remang, seorang gadis bergaun merah rambut pendek nya terlihat berantakan dan dalam kondisi kotor

Pria itu menghampiri Gadi itu takut
"Anu mbak nya Kunti apa setan" cicitnya gugup.

Gadis itu mendongak dia melihat seorang pria, wajah nya berlinang air mata hidung nya merah rambut yang berantakan menutup sedikit wajah nya.

Dalam pandangan pria itu gadis itu terlihat sangat imut,
"Ikut neduh yah" ujar pria itu setelah menyadari gadis itu manusia.

Kalla mengangguk

Keduanya terdiam dalam ke sunyian malam.

"Kenapa nangis malam malam gini, nanti orang ngiranya Lo Kunti lagi"

Kalla cemberut  lalu memalingkan wajah kesal

"Gw kalvano grisham , siapa nama Lo" pria itu menatap gadis menggemaskan disampingnya

"Aku Shakalla binar rembulan--" perkataan Kalla berhenti saat mendengar suara perut Kalvan yang kelaparan

"Kamu lapar?" Kalla menatap polos kearah Kalvan yang memerah karena malu.

Kalvan mengangguk lalu menggaruk rambut nya yang tak gatal "tadi gw baru pulang dari rumah sepupu gw, dan kebetulan gw belum makan"

Kalla membuka tas Selempang nya dan mengeluarkan roti dan juga susu Milo kesukaan nya

"Ini buat Ano" Kalla tersenyum polos sambil memberikan roti dan susunya pada Kalvan

"Ano?" Tanya Kalvan sambil menerima pemberitahuan Kalla

"Nama Ano ribet, jadi Kalla panggil Ano aja" jawabnya lugu
Kalvan tersenyum lalu mengelus rambut Kalla gemas

"Kalo gitu gw panggil Lo bulan " kalla mengangguk lalu mengambil susu Milo yang tersisa satu untuk nya

"Lo suka Milo?" Tanya pria itu Kalla mengangguk Samagat "Kalla suka"

"Lo ngapain ada disini sendirian?" Kalla menunduk ragu,

"Kalla habis dari pesta kelulusan kalla "

"Oh kelulusan, mau SMA dimana Lo?" Kalla menyerngit bingung "Kalla udah lulus SMA Ano" Kalvan tercengang, gadis mungil ini sudah lulus SMA? Itu berarti dia lebih muda dari gadis yang dia anggap masih SMP ini?

"Serius?" Kalla mengangguk .
Kalvan terkekeh melihat seberapa imut nya Gadis ini, Kalvam tahu masalah gadis ini cukup berat karena terlihat dari wajah nya yang memancarkan kesedihan dan tadi dia menangis, entah apa yang dipikirkan gadis ini.

"Ah sudah malam, sebaiknya kita pulang, gw antar Lo yah" pria itu bangkit dari duduknya.

"Emangnya gak ngerepotin Ano?" Tanya Kalla gugup
"Tidak sama sekali, Lo gak ngerepotin gw malah gw yang harus berterimakasih karena roti dan susunya" Kalla mengangguk "tidak apa apa, Kalla senang berbagi"

Kalvan tersenyum lalu dia melihat ke langit, hujan telah berhenti lalu dia pun mulai menyalakan motor nya, ternyata menyala

"Ayo naik" Kalla mengangguk lalu naik ke motor sport milik Kalvan.
"Tunggu pakai ini" Kalvan memakaikan jaket nya pada Kalla, Kalla memerah jantung nya berdebar perlakuan Kalvan sungguh sangat manis, Kalla tidak pernah diperlakukan seperti ini kecuali oleh keluarga nya, bahkan hari ini dia dikecewakan oleh tunangan nya sendiri

"Pegangan bulan, nanti kalo Lo jatuh gimana" Kalla tersenyum canggung lalu memeluk tubuh besar milik Kalva.
Lalu. Motor pun mulai berjalan.

Kalla merasakan angin sejuk menerpa wajah nya 
"Lo kalo dingin peluk aja lebih erat" Kalla dengan patuh semakin memeluk Kalvan erat.

Susana kembali hening Kalvan melihat langsung yang menampakkan bukan yang bersinar terang, dam hati dia terkekeh, mirip dengan gadis dibelakang nya, bulan, sangat indah dan bercahaya, entah kenapa Kalvan merasa nyaman dengan Gadi lugu tersebut, perasaan nya seolah ingin melindungi Gadis yang terlihat rapuh.

Padahal dia tidak mudah dekat dengan perempuan kecuali kepada keluarga dan  sepupu nya .

"Bulan rumah Lo dimana" tanya Kalvan  namun hening, tak ada jawaban

"Bulan " panggil nya lagi
Pria itu pun memberhentikan motor nya  dan melihat kearah Kalla, yang nampaknya sudah tertidur.

Karena takut Kalla jatuh jika naik motor dia pun meminta Kaka kembar nya membawakan dia mobil.

"Lo imut, beda sama keluarga gw , apalagi sepupu gw yang nyebelin , gw heran kenapa Kaka kembar gw suka sama dia, kena pelet kali yah" pria itu mengelus pipi chubby milik Kalla.

Tak lama setelah itu sebuah mobil satang.
"Bang anterin ke apartemen gw ya" Kalvan masuk setelah memasuki Kalla duduk di kursi belakang, dia pun menidurkan Kalla di pahanya.

pria itu menatap kembaran nya"dia siapa" tanya pria itu dingin
"Calon gw" ujar nya berbohong.
"Gemesin kan? "

"Biasa aja , gemesan Evelyn" setelah mengatakan itu pria itu menjalankan mobilnya.

"Ya Lo kan bucinnya Evelyn, tapi ingat dia sepupu kita malvino"

"Tapi gak sedarah kan " pria itu menyeringai seperti merencanakan sesuatu.

"Dasar gila" Malvin terlihat acuh dan pokus ke jalanan.

Disisi lain seorang gadis  cantik berjalan menuruni tangga.
"Mom liat Malvin gak?" Tanya gadis itu pada ibunya
"Loh sayang baru aja Malvin pergi"
"Apa! Tapi hp gw dibawa sama dia, dan mobil gw disita sama dia, Malvin sialan" gerutu gadis itu kesal

"Sayang gak boleh ngomong kasar"

"Eh maaf mom eve salah"

"Putri Daddy berbakat, Daddy bangga padamu nak" eve tercengang mendengar jawaban Daddy nya, gadis itu tentu tersenyum bangga, akhirnya ada juga yang menghargai bakat terpendam nya.
"Oh of course Daddy, aku kan anak Daddy

Plak

"Jangan bicara sembarangan pak tua" sang ibu marah pada suaminya
"Sayang tapi kamu suka kan?"

Eve memutar bola matanya malas lalu beranjak menuju kamar nya,

Deg deg

Eve menegang sambil memegang dadanya yang berdetak gelisah.
"Apa yang terjadi ? Apakah sesuatu melukai perasaannya?" Eve berjalan ke balkon kamarnya

"Gimana kabar kamu, my twins" gumamnya tanpa sadar meneteskan air mata

TBC

Double up

Guys udah lama ya aku gak kayak gini.

Hayo ada yang penasaran gak nih?

Ayo dong komentar nya, kalo engga aku marah deh
Ayo dong mana suaranya

Figuran Polos [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang