chapter 24

7.2K 589 20
                                    

Satu minggu telah berlalu melody yang tau kisah hidup nya berusaha  untuk menghindar menghindari takdir nya, termasuk menghindari theo sekalipun.

Dia tak tau apa yang dipikirkan theo, kenapa semakin dia menghindar pria itu malah berusaha dekat dengan nya?.

Pagi ini melody berangkat sekolah terlalu awal, saat sedang berjalan di Koridor, tangganya tiba-tiba ada yang mencekal lalu menarik nya ke sisi lorong yang cukup minim cahaya

"Lo apa apaan sih" Melody menepis tangan pria yang dengan lancang menyentuh tangan nya.
"Kenapa? " Tanya pria itu lirih, pria itu menaruh kepala nya di pundak melody.
Melody Menyerngit heran, kenapa suara nya tak asing

" Kenapa Lo ngehindar dari gw Melo"lanjut nya pria itu dengan suara nya yang semakin serak.

"Theo? " Tanya melody ragu, dapat melody rasakan Theo mengangguk pelan.

"Jangan jauhin gw lody, mending lo adu bacot sama gw, dari pada jauhin gw" Ucap pria itu pelan.
Melody mendatarkan wajah nya.

"Ih lepas Theo, lo apa apaan sih" Melody mendorong pelan dada Theo agar menjauh darinya.

"Gw gak mau dy"
"Ck, Theo! Lepas gak! Atau gw teriak nih" Ancam melody kesal dengan kelakuan Theo
"Silakan, tapi jangan salahkan gw kalo mulut lo gw cium" Spontan melody menutup mulut nya dan menggeleng cepat.

Theo yang melihat itu merasa gemas, pria itu menyentuh pipi melody
"Ada yang ingin gw bicarakan sama lo, istirahat nanti temuin gw Dirooftop"ujar pria itu sambil tersenyum manis, melody pun hanya mengangguk mengiyakan biar cepet pikir nya

Theo tersebut lalu setelah itu pergi begitu saja " Aneh" Gumam melody tak mau ambil pusing gadis itu pun beranjak pergi menuju kelas nya.

Istirahat

Ting teng tong

"Melody" Panggil starla dari luar diikuti kalla
"Hallo lody, Hai sena, raisa, mesya, selamat pagi" Sapa kalla ceria
"Ini siang kali" Sindir sena malas.
"Udah kali gitu aja dipermasalahin" Ujar raisa menengahi

Kenapa sena bersikap seperti itu pada kalla, karena sena tau alasan perdebatan leon dan killa tempo lalu, dan konflik keluarga mereka.

Sena menghela napas malas dia memilih memainkan ponselnya

"Brian ngajak kita bolos kalian mau ikut gak--"

"Sejak kapan raisa terpengaruh heh? Waw apakah pengaruh seorang Brian begitu luar biasa" Sena bermaksud menyindir nya
"Ck dengar dulu, Brian bilang dia sama yang lain mau jenguk killa, nah jadi dia ngajak nya sekarang, sekarang udah ditunggu diparkiran. " Jelas raisa

"Gw ikut"
"Aku juga" Mesya dan starla menjawab antusias.
"Jadi sepi yah gak ada killa huhuhu gw kangen anjirr, " Keluh melody sedih

"Bukan cuma lo kok kita juga kangen sama dia apalagi tingkah polos nya itu, gw heran kenapa killa bisa koma yah? Huhuhu tapi tetep aja gw sedih"
Sahut Sena sedih
"Jadi kalian mau ikut gak? " Ujar raisa lelah.

"Kuy lah "
"Ikut "
"Mau! "

Ting

Theodor
Gw tunggu diparkiran

Melody buru buru meletakkan ponsel nya kembali.

Sena dkk pun berjalan beriringan menuju parkiran meninggalkan kelas.

Sena dan raisa berada di depan.
Melody dan mesya ditengah
Dan terakhir starla dan kalla dibarisan paling akhir.

Para murid berdecak kagum pada para most wanted grils yang dulunya Sena dan raisa yang saling bermusuhan kini bersahabat baik, semua ini berkat penengah diantara mereka, si polos killa tentunya.

Figuran Polos [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang