Satu Minggu kemudian..
Bram benar-benar mengembalikan jabatannya kepada Dave dan sekarang Dave telah kembali bekerja di temani Nadya yang selalu berada di sampingnya dan Bram kini telah menempati posisi pimpinan di perusahaan cabang.Menjalani aktivitas disaat keadaannya sedang tidak baik membuat pergerakan Dave terkadang sering terasa melelahkan, padahal ia baru bekerja selama empat hari ini, beruntungnya Nadya yang sigap mampu membantu kesulitan Dave.
"Kalau di lihat-lihat sepertinya kamu yang lebih cocok jadi CEO disini Nad," ucap Dave seraya memperhatikan istrinya yang tengah membantu Dave memeriksa beberapa dokumen penting.
"Kamu ngomong apaan sih Mas," jawabnya.
"Aku serius Nad pas waktu rapat aja kamu berani buat bantuin aku jelasin presentasi barusan,"
"Iya aku cuma ngelakuin itu aja Mas, enggak ada hal yang lain."Nadya benar-benar tidak tertarik dengan obrolan Dave barusan, lagi pula niatnya dari awal hanya ingin membuat suaminya kembali mendapatkan haknya bukan malah mengambil alih apa yang bukan jadi miliknya.
"Bentar lagi makanan yang kita pesan sampai, kita makan siang disini aja ya," Nadya mengangguk.
"Nad," ucapnya seraya menggenggam tangan istrinya yang tengah sibuk dengan pensilnya berhasil membuat keduanya saling menatap.
"Kenapa Mas?"
"Sepertinya aku benar-benar suka sama kamu, bukan hanya suka tapi sepertinya cinta," Nadya terdiam ia tidak tahu harus menjawab apa, apa barusan Dave mengungkapkan perasaannya padanya."Makasih Mas karena pada akhirnya perasaan itu tumbuh dalam hati kamu,"
"Bagaimana dengan perasaan kamu sama aku Nad?" tanya Dave yang berhasil membuat Nadya celingukan.
"Iya sama seperti perasaan kamu ke aku,"
"Beneran?" entah mengapa Dave merasa ragu.
"Iya beneran." Dave tersenyum mendengarnya ia berusaha untuk percaya.Meskipun selama ini Nadya begitu sangat baik padanya, bahkan mau melakukan kewajibannya sebagai seorang istri tapi tetap saja Dave bisa melihat, jika Nadya masih butuh waktu untuk mengetahui apakah perasaan itu benar ada padanya. Tapi, Dave sedang tidak beralibi dia benar-benar sudah merasakan perasaan nyaman yang lebih terhadap istrinya.
***
Sebanyak apapun pekerjaan di kantornya tapi Dave tidak pernah lupa untuk terus fisioterapi dan latihan berjalan walaupun sedikit demi sedikit seperti sekarang mereka tengah berada di kamar. Nadya membantunya untuk berdiri dari kursinya dan melepaskan tangan pria itu perlahan.
"Ayo Mas kamu pasti bisa,"
"Ah! Masih sulit Nad," ucap Dave hampir saja terjatuh untung saja Nadya langsung sigap memeluknya.Tidak apa-apa, setidaknya mereka sudah mencoba untuk latihan berjalan, besok bisa mereka coba lagi. Tidak secepat itu juga untuk seseorang bisa langsung pulih dari kelumpuhannya, meskipun keduanya selalu berharap ada keajaiban datang dari Tuhan.
"Besok kita bisa coba lagi yang terpenting kamu jangan patah semangat untuk terus berusaha latihan," Dave mengangguk.
"Ini kamu minum dulu obatnya," Nadya memberikan obat rutin dari dokter khusus untuk Dave.Mengenai obat-obatan yang dulu kini obat tersebut sudah tidak pernah Bram beli, setelah Nadya terus membuangnya ke tempat sampah karena percuma juga Dave sekarang sudah selalu diawasi oleh istrinya.
"Oh iya Nad besok malam, Nenek ngajakin kita makan malam bersama, kamu mau kan ketemu sama Nenek?"
"Iya jelas mau dong Mas, kan kita bisa bersama seperti ini juga karena Nenek," Nadya tidak akan pernah lupa tentang itu.Setiap melihat wajah Nadya selalu berhasil membuat Dave merasa nyaman karena Nadya hari-harinya yang sekarang sudah tidak lagi terasa suram, kedatangan Nadya berhasil membuat Dave merasakan hangatnya kasih sayang.
"Nadya,"
"Iya Mas," keduanya saling menatap sebelum akhirnya bibir keduanya saling menyatu untuk berciuman.
"Aku benar-benar mencintai kamu Nad," ucap Dave di sela-sela ciuman mereka.Kalimat itu sebenarnya sudah sering di ucapkan Dave saat mereka sedang benar-benar hanya berduaan saja, tapi sayangnya Nadya sampai sekarang belum sempat membalas ungkapan dari perasaan suaminya, entah mengapa tapi yang terpenting bagi Dave sekarang wanita itu selalu ada di sampingnya, menemani kesehariannya.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You (END)
FantasyMenikah dengan seorang pria lumpuh bukanlah sebuah keinginan melainkan sebuah keharusan demi menyelamatkan nyawa ibunya. Ya, Nadya Mustika Raharja harus mau menikah dengan Dave Reinhard seorang pria kaya raya yang memiliki keterbatasan pada kakinya...