"Jadi benar kamu mantan pacarnya Dave?" tanya Bram pada Luna yang kini tengah bersamanya di ruang kerjanya.
"Dari mana kamu tahu tentang hal itu Bram?" tanyanya balik penasaran.
"Semalam aku lihat kamu dan Dave bersama, pendengaran aku masih berfungsi dengan baik," jawabnya seraya menatap Luna tajam."Jawab pertanyaan aku Luna! Apa benar kamu dan Dave pernah berpacaran?" ujar Bram dengan suara intonasinya yang begitu sangat keras.
"Iya dulu aku pernah menjalin hubungan dengan Dave tapi itu dulu dan itu masa lalu Bram," katanya.
Luna masih belum percaya jika Bram sekarang mengetahui sesuatu yang ia tutupi sejak lama, ia bisa melihat dengan jelas wajah Bram yang begitu sangat terlihat marah kepadanya.
"Maafin aku Bram,"
"Apa kamu masih menyukai Dave?" pertanyaan Bram barusan berhasil membuat Luna terdiam, ia bingung harus menjawab apa."Kenapa kamu diam aja? diam kamu itu menandakan jika kamu masih memiliki perasaan sama Dave," Luna menggeleng.
"Perasaan itu sudah hilang Bram," ucapnya tapi Bram malah menunjukkan senyum sinisnya, ia tidak percaya.
Seketika Bram meraih ponselnya menghubungi seseorang dan Luna bisa mendengar dengan jelas, jika Bram membatalkan menyewa apartemen untuk dirinya entah mengapa tiba-tiba Bram membatalkannya, apa setelah ini Bram juga akan mengusir Luna dari rumah Dave.
"Tinggal disini sampai batas waktu yang aku tentukan dan kita lihat apa kamu sudah benar-benar melupakannya." ujar Bram seraya keluar dari ruangannya, pria itu membanting pintunya sangat keras, berhasil membuat Luna merasa ketakutan.
***
Nadya celingukan saat berpapasan dengan Bram di pintu utama, saudara iparnya itu terlihat seperti orang yang sedang marah, bahkan keduanya sempat saling bertatapan sejenak. Nadya jadi penasaran apa yang membuat Bram sangat kesal.
"Bram..," teriak Luna berlari mencoba menghampiri Bram, tapi sayangnya pacarnya itu sudah terlebih dahulu masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi begitu saja.
Dan lagi Nadya masih terdiam di tempatnya, ia bingung baru saja tadi berpapasan dengan Bram dan sekarang Luna hampir saja menabraknya saking karena terburu-burunya.
"Bertengkar?" tanya Nadya saat Luna berbalik arah tapi pertanyaannya diabaikan, ia malah mendapatkan tatapan sinis dari lawannya hal itu mengundang rasa kesal di benak Nadya.
"Di tanyain malah sinis." katanya dan seketika ponselnya berdering menampilkan nama Dave disana, ia hampir lupa akan menyusul Dave ke kantor siang ini.
Dave sudah berangkat lebih awal ke kantor sedangkan Nadya bangun kesiangan entah karena apa, ia bisa sampai bangun kesiangan dan karena Dave yang pengertian pria itu tidak ingin membangunkannya, malah membiarkan istrinya tertidur dengan lelap.
Bram itu sudah di buat pusing dengan permasalahannya dengan Dave terkait uang dana proyek yang dia ambil, dan juga tujuannya untuk mengambil seluruh kekayaan Dave pun sangatlah sulit untuk dia kuasai, di tambah sekarang dengan kebenaran jika Luna adalah mantan kekasih Dave. Bram merasa kesal mengapa semuanya berkaitan dengan Dave sampai orang yang dicintainya juga masa lalu Dave.
***
Nadya di buat heran pasalnya makan malam kali ini terasa sunyi, ia tidak mendengar celotehan Vania dan juga Luna, begitu juga dengan Bram pria itu dari tadi siang belum terlihat sama sekali batang hidungnya.
"Masakan Kak Luna selalu enak ya," ucap Vania menghilangkan keheningan.
"Mm.. maaf Van makan malam hari ini Nadya yang memasak untuk kita," ucap Luna dan seketika Nadya menunjukkan senyum kudanya saat Vania menatapnya heran.
"Akhirnya aku denger juga kamu memuji masakan aku Vania?" tutur Nadya.
"Iya makanan buatan Mba Nadya emang enak tapi sayangnya masih lebih enakan makanan buatan Kak Luna," ucapnya yang tak mau kalah.
"Oh gitu, ya.. sedih deh aku dengernya, Mas menurut kamu masakan aku banyak banget ya kurangnya?" tanya Nadya beralih melirik Dave yang di sampingnya.
"Apapun yang kamu buat rasanya pasti selalu enak, kamu lihat kan sekarang aku aja sampai nambah makannya," jawabnya membuat Nadya merasa senang mendengarnya.
Dave jadi merasa bingung karena istrinya itu tiba-tiba bersikap kekanak-kanakan dan Vania dia juga mulai sangat merasa kesal.
"Btw Bram kemana Lun?" tanya Nadya seketika.
"Kok aku enggak ngelihat dia ya dari tadi siang," sambungnya kembali.
"Tadi sih dia sempat ngabarin aku kalau dia pulangnya agak malam karena masih ada banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan," katanya beralibi, asal membuat sebuah alasan.
"Sudah makan Nadya, enggak baik bicara di depan makanan." ujar Dave seraya tak sengaja melihat kearah Luna yang seketika tersenyum kearahnya.
Melihat keduanya tidak sengaja saling pandang, Nadya yang menyadari ia langsung menyenggol kaki Dave pelan, berhasil membuat sang empu melihat kesampingnya dan ia bisa melihat Nadya tidak suka Dave menanggapi senyuman Luna.
To be continued..
Jangan lupa tinggalkan jejak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You (END)
FantasíaMenikah dengan seorang pria lumpuh bukanlah sebuah keinginan melainkan sebuah keharusan demi menyelamatkan nyawa ibunya. Ya, Nadya Mustika Raharja harus mau menikah dengan Dave Reinhard seorang pria kaya raya yang memiliki keterbatasan pada kakinya...