Bab 17 - Masa lalu

1.1K 86 4
                                    

Bayang-bayangan itu terus memutar di pikiran Dave masa indahnya di masa lalunya kembali datang berhasil membuat pikirannya tidak tenang. Dave tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan wanita di masa lalunya, dua tahun lamanya mereka tidak saling berjumpa dan kemarin malam mereka di pertemukan kembali, dengan keadaan keduanya telah memiliki pasangan.

"Aku pikir dia enggak akan pernah kembali tapi kenapa dia harus kembali dalam keadaan seperti ini." katanya seraya menundukkan wajahnya di meja kerjanya.

Wanita yang sedang di pikirkan Dave sekarang adalah Luna kekasih Bram itu wanita di masa lalunya, wanita yang dulu pernah menghiasi hari-harinya dengan kebahagiaan, tapi setelah kecelakaan dia meninggalkan Dave sendirian.

"Mas siang ini kita jadikan ke rumah ibu?" ucapan Nadya berhasil membuat lamunan Dave menghilang.

"Nad maaf kayaknya untuk hari ini kamu sendiri dulu aja ya ke rumah ibu, badan aku lagi capek banget rasanya," ujar Dave dengan wajah lesunya.

"Kamu kenapa Mas, sakit?" Dave menggeleng ia tidak sakit hanya saja moodnya sedang tidak baik.

"Iya udah kamu istirahat aja aku bisa kok sendirian ke rumah ibu." kata Nadya.

Sejak semalam, lebih tepatnya setelah makan malam itu Dave nampak lebih banyak diam seperti orang yang sedang kebingungan, ingin rasanya Nadya bertanya tapi sepertinya Dave membutuhkan waktu untuk berpikir, jadi ia putuskan untuk bertanya saat perasaan suaminya sudah tenang nanti.

***

Ibunya telah memasak begitu banyak makanan untuk menyambut kedatangan anak dan menantunya tapi sayangnya yang datang hanyalah anaknya seorang tanpa dengan menantunya.

"Jadi Dave lagi enggak enak badan?" Nadya mengangguk.

"Maaf ya Bu, padahal ibu udah masak segini banyaknya, tapi ibu tenang aja biar Nadya yang habisin semuanya," ujar Nadya yang berhasil membuat ibunya tersenyum senang.

"Iya udah ayo kita makan mumpung masih hangat semua." kata ibunya.

Jika di pikir-pikir Dave memang sangatlah jarang menemani Nadya saat menemui ibunya, entah itu kenapa Nadya jadi merasa tidak enakan pada ibunya, lagi pula sekarang ini Dave entah sedang kerasukan apa tiba-tiba mendiamkannya.

"Selamat siang.. permisi," suara seseorang dari luar pintu berhasil membuyarkan aktivitas makan mereka.
"Biar ibu yang buka pintunya," ucapnya seraya menghampiri pintu rumahnya betapa terkejutnya ia melihat Robby yang ada di hadapannya sekarang.

"Robby," sapa Ibu Ratih.
"Tante gimana kabarnya?"
"Alhamdulillah baik, ayo Robb masuk dulu di dalam ada Nadya," ujarnya.
"Robby..," kata Nadya yang melihat kedatangan Robby.
"Wah.. ada acara apa ini, pas banget nih tante aku lagi lapar banget aku ikut numpang makan ya tante," ujarnya dengan semangat.
"Boleh ayo duduk ikut makan bareng kita, pas banget tante lagi masak banyak," katanya.
"Nad suami lo mana, enggak kesini?" tanya Robby.
"Suami gue lagi enggak enak badan." jawabnya.

Beruntungnya Robby berkunjung ke rumah mereka jadi masakan yang di buat jadi tidak sia-sia, hanya saja Nadya merasa kesepian karena Dave tidak ada bersamanya mungkin karena sudah ada benih cinta di hatinya, jadi ia sering merasa hampa jika tidak ada suaminya.

***

"Kamu disini aja dulu ya sama Vania aku mau ke kantor bentar orang kantor tiba-tiba ngehubungi aku mendadak," ujar Bram pada Luna yang sekarang berada di rumah utama Dave.

"Iya udah iya enggak apa-apa kok kalau aku disini dulu, tapi kamu cepetan pulang ya jangan kelamaan," Bram tersenyum selepas itu ia meninggalkan Luna dengan adiknya di rumah.

Bram memang sengaja mengajak Luna mampir ke rumahnya, tapi tiba-tiba sekretarisnya menghubunginya untuk secepatnya ke kantor karena ada urusan penting.

"Kak Luna itu dulunya kuliah di luar negeri ya?" tanya Vania.
"Iya dulu sekarang udah selesai kuliahnya,"
"Aku juga ada niatan habis lulus SMA pengen banget kuliah ke luar negeri," kata Vania.
"Van aku mau numpang ke kamar mandi bentar ya tapi kamar mandinya dimana ya?" tanya Luna menahannya.
"Di sebelah sana Kak, ada kamar mandi," tunjuknya.
"Bentar dulu ya." Vania mengangguk.

Luna terburu-buru ke arah kamar mandi yang di tunjukkan Vania ia sempatkan untuk membuang hajatnya, setelah selesai ia langsung keluar tapi langkahnya seketika terhenti saat melihat Dave yang sedang mendorong kursi rodanya sendiri, kedua mata itu saling bertemu entah mengapa Luna jadi merasa bingung harus bagaimana.

"Hey Dave," sapa Luna yang di balas senyuman oleh Dave, seketika Dave langsung memutar arah ia mengurungkan niatnya untuk menuju living room.

"Dave,"
"Iya kenapa?"

Luna memberanikan diri menghampiri pria itu yang masih bersikap dingin padanya.

"Dave aku harap kita bisa menjadi teman baik seperti dulu,"
"Iya,"
"Aku minta maaf mengenai kejadian di masa lalu," ucapnya.
"Iya."

Dave langsung memilih pergi memasuki lift menuju lantai atas, ia tidak ingin berlama-lama dengan wanita yang membuat perasaannya tidak karuan dan lagi pula kenapa keduanya bisa bertemu di rumahnya sendiri.


To be continued..

Stuck With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang