13

123 13 1
                                    

Saat sidang mediasi, aku tidak dibutuhkan untuk datang. Pada tahap ini, pasangan suami-istri yang akan bercerai diberikan bujukan untuk damai namun juga diuji seberapa kuat tekat bercerainya. Jadi lagi-lagi, aku tidak memiliki pekerjaan apapun.

Aku sedang bersantai di depan TV saat aku mendengar ketukan dipintu, dan melihat dari jam di dinding, aku menebak itu adik ku yang melupakan kuncinya, lagi. Dan disitu lah ketololanku, aku lengah dan aku asal membuka pintunya tanpa mengintip dari lubang pintu

"What the fuck?!" ucapku saat melihat si pengetuk pintu

"Hey there, wife!" sapanya santai sambil tersenyum

"Bagaimana kau bisa sampai di sini dan menemukan ku?" tanya ku bingung sekaligus sedikit ketakutan. Kei Ryker, football superstar, ada di depan pintu apartemen orang tuaku

"Teman seapartemen mu," balasnya bersandar di bingkai pintu

"Ah! Aku akan membunuh Mia saat aku kembali!" ucapku tersenyum psikotik

"Ya? Mungkin kau harus membunuhnya 2 kali," ucapnya jahil, "boleh aku masuk?" lanjutnya

"2 kali? Mengapa 2 kali?" tanya ku mencecar

"Ijinkan aku masuk dan aku akan memberi tahu mu," tawarnya santai.

Aku membuang nafas malas dan membiarkannya masuk. Seperti di rumahnya sendiri, ia mengetahui apa yang harus dilakukan, ia melepas sepatunya lalu menaruhnya di samping lemari sepatu, seperti sebuah kebiasaan yang ibuku terapkan pada kami semua.

"Mengapa aku harus membunuh Mia 2 kali?" tanya ku kembali ke point awal

"Apa kau sudah membaca berita?" tanyanya

"Aku tidak mengerti politik Indonesia," balasku sarkastik

"Sama, aku juga!" ucapnya tak kalah sarkastik, "tapi maksud ku bukan berita itu, kau menonton E! News?" lanjutnya

"Tidak," ucapku singkat

"Kalau begitu kau beruntung, aku mencetak salah satu article di web," ucapnya merogoh kantongnya, mengeluarkan kertas dilipat empat.

Dengan gerakan mudah, aku membuka lipatkan tersebut dan hanya membaca dari judulnya aku sudah tahu bagaimana ini akan menghancurkan hari ku. 'Our Favorite Quarterback Star Kei Ryker Got Hitch On an Exotic Island of Gibraltar!' dan disana terpajang gambar ku dan Kei yang di ambil secara candid saat anniversary orang tuanya Mia sedang berbicara, tepatnya aku sedang mengkritiknya.

"Kau datang hanya untuk ini?" ucapku mengangkat kepala ku setelah menyelesaikan membaca artikel tersebut. Setidaknya mereka tidak terlalu jahat dalam memberikan kritik mereka tentang ku.

"Tidak, sesungguhnya, aku datang kemari untuk mengajak mu pindah tinggal dengan ku," ia mengangkat bahunya santai, "lalu juga melihat bagaimana kehidupan mu di sini."

"Tunggu, tunggu, mundur, tinggal dengan mu?!" Tanyaku mengernyit, "kenapa kau pikir aku akan bersedia tinggal dengan mu, mister?"

"Karena kita telah menikah, Ali," ucapnya mengangkat bahunya, "secara hukum dan sosial."

Bagaimana ia bisa tetap santai saat aku sudah mulai panik dan bingung? Berita aku dan Kei telah menikah telah tersebar, sekarang perceraian tak akan lagi mudah. Mengapa Mia lancang menyebarkan berita ini? Menyebarkan kehidupan pribadi ku ke tabloid. Teman dekat atau bukan, ini sungguh bukan haknya untuk menyebarkannya.

"Aku tidak akan tinggal dengan mu, Mr. Ryker," ucapku menolak

"Kenapa kau masih memanggil ku dengan nama belakang?" ucapnya mengubah topik "kau tahu kan kau bisa memanggil ku Kei?" tambahnya

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang