Setelah liburan 3 minggu ku berakhir, aku berjanji pada diri ku sendiri untuk tidak ada lagi liburan sampai tahun tahun depan, aku harus fokus, tidak ada lagi distraksi, aku harus fokus pada masa depan dan berhenti berpikir untuk terus bersenang-senang setiap waktu. Tahun ini, aku sudah terlalu banyak liburan. Jika aku ingin posisi yang lebih tinggi, sebaiknya aku mulai berusaha untuk mendapatkannya. Aku pasti bisa jika aku mau berusaha dan mengatur daftar prioritas ku. Dan saat ini, prioritas pertama ku adalah pekerjaan ku.
Di kantor, tidak tahu kenapa aku tidak bisa berhenti menatapi cincin ku, memang tidak ada yang begitu spesial dari cincin ini, hanya emas putih dengan taburan permata kecil-kecil sebagai pelengkap. Cincin ku bukan semacam emas yang berpermata 4 karat ke atas, mungkin juga milik ku tidak sampai 1 karat totalnya, 0.5 juga tidak, cincin ini hanya sekedar agar terlihat nyata.
Dan itu membawa ku ke prioritas kedua ku, mengatur hidupku kembali. Temukan kehidupan yang akan membawakan kebahagiaan untuk ku. Mungkin aku akan menukar yang ini untuk menjadi prioritas teratas.
Setelah lama aku bekerja tanpa kasus, aku kembali langsung diberikan kasus pelecehan seksual anak, dan konyolnya lagi, aku harus membela pihak bersalahnya, Antonio Carlini, host reality TV show yang aku tidak pernah sekali pun tonton, aku juga bahkan tidak yakin itu tentang apa. Aku tidak bisa menolak, aku butuh kasus, atau aku akan dikeluarkan dari pekerjaan ku, begitu peraturannya.
Pria 31 tahun bernama Antonio Carlini ini merupakan pria yang sangat menarik, 'Our World' adalah TV show yang dibawakannya, ia tergabung di berbagai macam badan amal, terutama yang melibatkan anak-anak, jadi kurasa ini sedikit klise saat ia tertuduh pelecehan pada anak-anak, ia sangat yakin kalau dirinya dijebak, 'aku tidak mungkin melakukan itu' dan segala macamnya, tapi aku dengar rumornya, dia memiliki catatan kriminal yang banyak saat ia remaja, jadi sudah ada bibit kriminalitas dalam dirinya. Aku penasaran apa kali ini ia memang tidak bersalah.
Aku mereview kasusnya, dan aku melihat bukti-buktinya yang tidak bisa dialihkan, semuanya sudah terlihat jelas, semua buktinya mengarah kepada klien ku, seolah berteriak 'kau bersalah!'. Aku tidak percaya ia tidak memiliki pengacara sebelumnya, ku kira dengan statusnya yang dikenal, ia sudah memiliki pengacara. Apa sebenarnya memang sudah dan pengacaranya mundur? Apakah karena itu ia membutuhkan pengacara baru? Pastinya begitu, mungkin si pengacara tidak kuat dengan segala macam hal yang akan segera dilemparkan padanya dan kliennya.
"Mr. Carlini, terima kasih telah mempercayakan firma kami, saya telah membaca kasus anda, dan saya yakinkan anda, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memenangkan kasus ini," ucapku saat memasuki ruang conference sambil tersenyum padanya
"Kau akan menjadi pengacara ku?" tanyanya menatap ku datar
"Ya, Mr. Carlini, saya akan mewakili anda dalam kasus ini," balas ku mengangguk sambil menarik kursi
"Kau tidak terlihat seperti profesional," ucapnya tak tertarik
"Banyak yang mengatakan begitu, tapi pada akhirnya, saya menenangkan kasusnya," balasku berusaha tak tersinggung
"Oh ya, aku sudah melihat mu beraksi," ucapnya mengangguk-angguk merendahkan
"Maaf?" ucapku "bisa tolong jelaskan apa maksud kalimat anda?" lanjutku menatapnya tak setuju
"Siapa nama mu lagi?" ucapnya mengganti topik
"Saya belum mengatakannya," balas ku, "Shakira Alice. Anda bisa memanggil saya Ms. Alice," lanjutku mengulurkan tangan
"Kau bisa memanggil ku, Toni," balasnya menjabat tangan ku sambil memberikan sentuhan yang sedikit...terlalu ramah, "kau menikah, Ms. Alice?"
"Kehidupan pribadi saya bukan kasus di sini, Mr. Carlini," ucap ku tersenyum dan menarik tangan ku lepas darinya, "bisa kita mulai?" lanjutku
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Not.
ChickLitSebagai pengacara profesional, mengerjakan satu kasus seharusnya menjadi hal yang singkat. Yang harus dilakukan hanya menerima kasus, menemukan cara untuk membela kliennya, mendapatkan hasil, dan kasus pun berakhir. Normalnya itulah urutannya, cuku...