28

56 7 0
                                    

Saat aku kembali lagi ke Connecticut, 4 bulan sudah berlalu. Seberapa pun aku suka bermalas-malasan tidak bekerja atau melakukan apapun, aku memiliki kewajiban dan juga kehidupan di connecticut. Aku harus kembali, mau atau tidak itu bukan sebuah hak istimewa yang aku miliki lagi, aku sudah kehilangan hak itu sejak saat aku memilih untuk mengejar pendidikan ku di luar. Jadi sekarang, selamat tinggal kehidupan malas-malasan, selamat datang kembali kehidupan nyata.

Mia menjemput ku di bandara, tapi ia tidak sendiri, Trent datang bersamanya. Sesuatu yang aku takutkan bukan pertemuan sosial. Bagaimana kalau ternyata Trent datang bersama Mia ke sini untuk memecat ku? Lalu aku tidak akan jauh berbeda dengan 4 bulan terakhir yang aku jalani ini. Tolong jangan itu.

"Terima kasih sudah menjemput, tapi kau tahu kan aku lebih dari bisa menggunakan taksi?" ucapku tersenyum

"Kau membawa lebih banyak bagasi!" kritik Mia tentang koper ku yang menjadi 2 kali lebih besar

Tidak menghiraukan kritiknya, aku beralih pada Trent, "Trent, tolong katakan kau datang bersama Mia menjemput ku di bandara atas dasar sosial..."

"Ah, tak perlu khawatir, aku datang dengan damai, hanya seorang pria yang terjebak dengan pacarnya saat akan menjemput sahabatnya di bandara," ucap Trent mengangkat tangannya

"Oh, thank God! Aku kira kau datang untuk memecat ku karena 4 bulan terakhir ini," ucapku lega

"Yang satu itu tugas dia," ucap Trent santai menunjuk Mia

"Mia.. kau tidak datang untuk melakukan itu, bukan?" Tanyaku ragu

"Tentu saja tidak, kau pikir aku mau mati karena bosan?" cemooh Mia ke arah ku lalu beralih pada Trent, "jangan tersinggung, babe."

"Seperti aku tidak sering mendengarnya," gumam Trent pelan

Mia melayangkan tangannya cuek, "plus, pengaturan ketenagakerjaan memperbolehkan, disarankan bahkan, untuk pegawai yang merasa mentalnya butuh istirahat mendapatkan waktu untuk melakukannya tanpa konsekuensi pemecatan paling lama selama 4 bulan," jelas Mia santai, "jadi kau kembali tepat waktu, Ali!"

"Awesome!" ucap ku mengangguk mantap, "jadi kemana rencana kalian sehabis ini?" tanya ku membuka topik di perjalanan menuju mobil entah siapa

"Mengantar kau pulang, tentu saja," balas Trent

"Kenapa aku mendengar kau seperti dibawah tekanan?" Tanyaku jahil

"Sok tahu saja kau, Ali!" canda Trent santai

Perjalanan kembali menuju rumah diisi dengan celotehan Mia tentang produk-produk kecantikan yang tak sabar untuk ia cobakan padaku, Mia juga menceritakan 4 bulan yang ku lewatkan selama aku bersenang-senang di kota asal ku. Saat kita sampai dirumah, aku melihat pintu garasi di buka dan yang tak lain dari Kei sedang mengutak-atik mesin hummernya, atau mungkin sedang mengganti oli dan menambahkan air radiator, aku tidak tahu.

Tapi bukan itu saja yang aku temukan, aku juga menemukan sebuah mobil baru, mobil yang menjadi sebuah impian ku untuk bisa ku miliki sejak aku mengerti apa kopling itu, mobil yang selalu ku kagumi setiap saat aku melewati showroomnya, satu-satunya mobil yang ku impikan untuk jadi mobil pertama yang ku beli dengan uang hasil jernih payah ku sendiri. Di dalam garasi, disebelah SL milik Kei, bertengger sebuah muscle car yang tak lain daripada Ford Mustang Shelby GT500 Super Snake. Huh, aku harus menahan diriku agar tidak melompat keluar dari mobil seperti anak kecil yang melihat gula-gula

"Ku harap kau tidak memiliki tatapan laser," bisik Kei saat aku mematung menatapi mobil impian ku

"Ini mobil impian ku," ucap ku tak tahu mau berkata apa, "apa ini milik mu?" lanjutku masih tak beralih

Love Me Not.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang