Tidak akan kubiarkan wanitaku bersaing dengan wanita manapun, terutama dengan wanita masa laluku. -ArifinIlham_
___
Dipagi yang begitu cerah, Shafa sudah stand by di rumah Ara. Tapi bukan untuk menjenguk, melainkan menjemput Ara untuk kerja.
Ara yang sudah merasa baikan, memutuskan untuk kembali bekerja setelah beberapa hari libur.Ara menghampiri Liza, dan Ammar yang sedang sarapan di meja makan. Ara akan mencoba meminta izin pada Liza, dan Ammar untuk berangkat kerja hari ini, "Bun, yah! Ara mau izin masuk kerja hari ini, boleh ya?"
"Kamukan masih harus istirahat sayang," balas Liza lembut
"Ara udah baikan kok, lagian Ara bosan di Rumah terus,"
"Tapi Ra--"
"Udahlah Bun, izinin aja! Kasihan juga Ara kalau harus diam terus di Rumah, yang penting Ara harus jaga kesehatan," potong Ammar
"Ayah aja paham, boleh ya? Ara janji, Ara gak bakal kenapa-napa kok,"
Liza menghembuskan nafas pelan, "Yaudah, Bunda izinin. Tapi kamu jangan kerja berat-berat dulu, atau kalau enggak Bunda antar kamu ke Kantor, mau bilang sama bos kamu,"
"Enggak usah, Bund!" balas Ara spontan
"Emangnya kenapa?"
"Maksud Ara, biar Ara aja nanti yang bilang sama pak Ilham," Ara tersenyum tipis, dan sesekali menatap Shafa
"Ada aja alasan kamu, Ra. Padahal bagus kalau tante Liza ke kantor kamu, biar ketemu tuh sama pak Ilham." Gumam Shafa dalam hatinya
"Tante titip Ara ya, Fa. Nanti kalau ada apa-apa, kabari tante," ujar Liza pada Shafa
"Iya, tante."
"Yaudah, Bun, yah, Ara sama Shafa berangkat dulu, takut kesiangan,"
"Hati-hati, ya!"
"Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam."
...
Nessy yang sudah sibuk masak dari pagi, akhirnya menata semua makanannya pada tempat makan dua tingkat itu. Pagi ini, Nessy akan menemui orang tua Ilham, untuk sekedar silaturahmi.
"Anak mamah, rajin amat pagi-pagi udah masak," ujar Tiara yang melihat Nessy masih sibuk dengan menata makanannya
"Iya, mah. Nessy mau ke rumah Ilham, mau ketemu sama--"
"Iya, sama calon mertua." Potong Tiara seraya tersenyum
"Ih mamah, bisa aja,"
"Ada yang mamah bisa bantu?"
"Gak ada, mah. Semuanya udah selesai kok, Nessy pergi dulu ya, mah. Assalamualaikum?"
"Hati-hati, ya. Salam buat tante Rahma, dan Om Faqih. Waalaikumsalam."
Nessy sudah tidak merasa canggung dengan keluarga Ilham, sebab itu juga, Nessy berangkat sendiri tanpa memberi tahu Ilham.
Sejurus kemudian, Nessy sampai di Rumah Ilham. Nessy mengetuk pintu, dan langsung dibukakan oleh Rahma.
Tok, tok, tok!
"Assalamualaikum?""Waalaikumsalam. Nessy? Masuk, nak!"
Nessy pun tersenyum, dan ikut masuk dengan Rahma.
"Duduk, Ness!"
"Iya, tante."
Nessy duduk disebelah Rahma, dan menyimpan makanannya di meja, "Ini Nessy bawa makanan buatan Nessy sendiri, tan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlasku Merelakanmu (END)
SpiritualKamu tidak perlu khawatirkan Do'aku. Karena saat aku tahu bahagiamu adalah dia, semuanya sudah menjadi kerelaan yang sudah aku ikhlaskan🥀 _ Bagaimana rasanya jika kita terus terfokus pada satu nama, yang selalu menjadi aamiin paling serius disetiap...