Part4-Rasa

1.2K 102 4
                                    

Jika rasa itu masih pantas untuk aku perjuangkan. Beri aku sedikit ruang, untuk tahu dari mana semuanya harus kembali ku mulai.

___

Sesampainya mereka di Kantor, tiba-tiba Ara meminta izin untuk pulang lebih awal, karena gak enak badan.

"Yaudah, ayok masuk!" ajak Ilham

"Maaf, Pak. Apa boleh hari ini, saya izin pulang lebih awal? Aku ngerasa gak enak badan," ujar Ara sambil menunduk

"Kamu sakit? Apa perlu kita ke dokter?"

"Gak usah, pak. Aku cuma pengen istirahat aja,"

"Yasudah, kamu boleh pulang. Istirahat di rumah! Mau saya antar?"

"Gak usah, pak. Aku bisa sendiri,"

"Kalau begitu, saya duluan."

"Iya, Pak." Balas Ara sambil tersenyum

Ara mengambil Handphonenya dari dalam tas, dia langsung mengabari supir rumahnya untuk menjemputnya di Kantor.

...

Ilham yang baru saja keluar lift, tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang.
Merekapun saling mendongakkan kepala, dan saling berpandangan sebentar.

"Kamu, Nessy kan?" tanya Ilham

"I-iya, pak. Maaf, tadi aku buru-buru. Sampe gak liat ada bapak disini," balas Nessy menunduk

"Jangan panggil Bapak, Ilham saja. Lagian kamu bukan karyawan disini. Soal tadi, lupain aja."

"Pak! eh maksud ku, Ilham. Kok sendirian aja? Bukannya berangkat bareng Ara?" tanya Nessy yang menyadari Ara tidak bersama Ilham

"Iya, tadi Ara izin pulang cepat. Katanya gak enak badan," balas Ilham

"Ara sakit, Ham?" Nessy mulai merasa khawatir mendengar kalau Ara sakit, karena dari awal menjemput dirinya Ara masih baik-baik aja

"Katanya, cuma gak enak badan. Yaudah, saya duluan." balas Ilham sambil tersenyum

"Iya, terimakasih."

Selepas kepergian Ilham, Nessy berlari ke ruangan Shafa untuk memberi tahu keadaan Ara.

"Loh, kamu kenapa, Ness?" tanya Shafa bingung melihat Nessy yang terengah-engah kaya habis dikejar sesuatu

"Ini Fa, Ara!"

Shafa yang mendengar pernyataan Nessy tentang Ara, langsung merasa khawatir dengan temannya itu, "Ara? Kenapa Ara?"

"Tadikan aku gak sengaja papasan sama pak Ilham diluar, nah waktu pagi pak Ilham berangkat bareng Ara, tapi tadi kesini sendiri. Yaudah aku tanyain Aranya mana, katanya Ara izin pulang duluan karena sakit." Jelas Nessy

"Ara, sakit? Bukannya dari pagi, Ara sehat. Apa Ara gak jujur ya, sama aku." Batin Shafa

"Fa! Kok malah bengong, sih," ujar Nessy

"Enggak papa, Ness. Yaudah aku selesain pekerjaan aku dulu, biar cepat selesai. Nanti kita bisa cepat pulang, nanti kamu biar aku antar sampai rumah." Balas Shafa

...

Ara membaringkan badannya di kasur, dia terus saja memikirkan Ilham.

"Bulan yang aku cari, kini telah aku temukan." Lirih Ara

FLASH BACK ON

Tepat di taman belakang rumah, gadis kecil itu sedang berlari-lari dengan tawa khasnya. Dia berlari mengejar kupu-kupu, tapi tak juga ia dapati. Hingga gadis kecil itu terjatuh, dan lututnya berdarah.

Ikhlasku Merelakanmu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang