Part48-Bintang yang Redup

1.3K 44 0
                                    

Belajarlah untuk mengerti, bahwa sesuatu yang baik untukmu, tidak akan Allah izinkan pergi, kecuali akan diganti dengan yang lebih baik lagi.

___

Sore harinya, Ilham begitu semangat karena akan pergi menyusul Ara ke Amerika. Rahma yang begitu tidak tega, enggan mendorong kursi roda yang Ilham tempati.

Saat diparkiran, Andre, dan Shafa melihat Ilham yang sudah siap untuk berangkat. Sebelumnya, Nessy memang sudah mengabari Andre dan Shafa soal kabar Ilham.

"Kita belum telat kan?" Ujar Andre, saat ikut gabung dengan keluarga Ilham

"Dre! Udah lama ya, kita gak ketemu?" celetuk Ilham

Andre tertawa kecil, "Ya kamu kan lagi koma, ya kalau aku sering lihat kamu,"

"Iya, juga. Sekarang kamu, sama Shafa makin dekat aja kelihatannya,"

"Ya, lagi pula aku harus menjaga Shafa, selama Ara pergi,"

"Oh, gitu."

Semua masih terdiam, tanpa ada yang bicara lagi, "Kok malah diam semua? Ayok! Katanya Ilham harus ke rumah dulu, buat beresin barang-barang,"

"Iya, ayok!" Balas Faqih

Mereka pun menaiki mobilnya masing-masing, dan langsung melajukan mobilnya.
Sejurus kemudian mereka sampai di Rumah Ara, dan mengajak Ilham untuk mampir.

Karena Ilham belum pernah ke rumah Ara, jadi dia tidak tahu sekarang ada di Rumah siapa "Ini kita dimana, pah? Inikan bukan Rumah kita? Atau mamah, sama papah udah pindah rumah?" tanya Ilham, yang bingung kenapa dia tidak dibawa ke rumahnya

"Udah ya, kamu ikutin aja apa kata papah, katanya kamu mau ketemu sama Ara." Balas Faqih

Mereka pun mengantar Ilham hingga depan pintu Rumah Ara, Faqih pun mencoba mengetuk pintu rumahnya.

Tok! Tok! Tok!
Setelah beberapa menit, akhirnya pintu terbuka, "Iya, siapa?"

"Tante Liza?" ujar Ilham, saat melihat Liza keluar dari rumah besar itu

Liza terkejut, dia diam dan menatap Ilham yang ternyata sudah sadar dari komanya, "Il-Ilham? Kamu udah sembuh?"

"Alhamdulillah tante Ilham udah sembuh, dan sekarang Ilham mau ketemu sama Ara. Katanya Ara lagi menjalankan pengobatan di Amerika, kok tante masih di Indonesia?" tanya Ilham, Liza terdiam dan menatap semua orang

"Tante--tante--" ucapnya terbata

"Oh, Ara udah pulang lagi ke Indonesia, ya? Kan Ilham juga udah lama koma, jadi Ara udah sembuh?" tanya Ilham lagi

Semua hanya diam, tanpa ada yang menjawab, "Kenapa semuanya malah diam?" tanya Ilham lagi

Tiba-tiba Ammar ikut keluar menemui Liza, "Siapa yang datang, Bun? Kok gak disuruh mas--" Ammar terdiam saat melihat siapa tamu yang datang

"Om Ammar? Ya Allah, udah lama Ilham mencari om Ammar, akhirnya kita bisa bertemu,"

"Ilham? Kamu udah sembuh?" lirih Ammar

"Udah om, makanya Ilham semangat banget pengen ketemu sama Ara. Ilham udah mencari Ara bertahun-tahun, dan ternyata Ara tinggal disini," jawab Ilham dengan penuh semangat

"Kamu mau ketemu sama Ara, ya?"

"Iya. Aranya mana?" lagi-lagi Ammar tidak menjawab, dia hanya diam

Suasana semakin tidak mengenakan, Faqih akhirnya mengajak Liza, dan Ammar untuk bicara sebentar.

"Mar! Bisa kita bicara sebentar?" ujar Faqih

"Iya, kita bicara didalam saja." Ajak Ammar

"Ham! Kamu tunggu dulu disini sama mamah, dan yang lainnya, ya?" ujar Faqih, Ilham hanya membalasnya dengan anggukan

Ikhlasku Merelakanmu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang