Part13-Sebuah Kenyataan

1K 56 5
                                    

Terkadang, ada cerita yang tidak untuk diceritakan. Tapi ada sebuah Do'a, yang tak jenuh untuk selalu dilangitkan.

___

Ara yang seharusnya masih harus dirawat, akhirnya terpaksa pulang, karena keinginan Ara sendiri. Liza, dan Ammar pun meminta izin, dan bertanya terlebih dahulu pada Dokter Ardian bagaimana dengan kondisi Ara jika dibawa pulang.

Melihat kondisi Ara yang sudah membaik, Dokter Ardian pun mengizinkan, dengan catatan Ara harus rawat jalan, dan banyak istirahat.

Shafa, dan Nessy ikut mengantar Ara pulang. Sedangkan Andre tidak bisa ikut mengantar, karena harus kembali ke kantor.

"Maaf ya, Ra. Aku gak bisa ikut antar kamu pulang, soalnya aku harus kembali ke kantor," ujar Andre

"Gak papa, Pak. Aku justru berterimakasih karena Bapak sudah repot-repot jenguk aku," balas Ara seraya tersenyum

"Kalau ada waktu, aku jenguk kamu ke Rumah. Boleh kan om, tante?" Andre melirik Liza, dan Ammar seraya tertawa kecil

Ammar memegang pundak Andre, dan membalasnya dengan senyuman, "Boleh, kok. Om juga mau berterimakasih, karena kamu udah peduli sama anak om,"

"Makasih ya, om. Kalau begitu aku pamit dulu, assalamualaikum?"

"Waalaikumsalam."

...

Akhirnya meeting telah selesai, Ilham pun menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya, "Lelah banget, ya Allah."

Ilham mengusap wajahnya gusar, dan menghela nafas sejenak, "Aku coba tanya Nessy gimana kabar Ara sekarang,"

Nessy💙

Ness, gimana Ara sekarang? |

| Ara sekarang udah pulang, Ham

Kok bisa? Bukannya Ara baru aja siuman? |

| Ara yang minta, nanti rawat jalan

Kamu sekarang dimana? |

| Aku ikut antar Ara pulang, ini lagi dijalan

Yaudah, kamu hati-hati |

| Iya, kamu jangan lupa makan!

Iya, sayang🤪 |

Ketik Pesan |

Ilham tersenyum saat pesan terakhirnya hanya dilihat oleh Nessy, Ilham mengerti betul Nessy yang masih malu-malu, apalagi saat dibilang sayang. Mungkin sekarang Nessy sedang tersenyum malu disana, pikirnya.

Ilham membereskan semua berkasnya, dan bergegas untuk menjenguk Ara sebentar. Kali ini, dia harus menyempatkan waktu untuk menjenguk Ara, setelah beberapa kali gagal. Ilham pun akan meminta alamat Ara, pada Nessy nanti.

...

Andre masih menyimpan lembar foto dua anak kecil yang tengah tersenyum bahagia itu. Andre tak hentinya memandangi foto itu, karena dia merasa ada yang aneh dari semua peristiwa ini.

"Kira-kira apa ya, hubungan foto ini dengan Ara?"

"Apa ini memang Ilham, dan Ara? Tapi mereka tidak saling mengenali. Seingatku, Ilham pernah menyebutkan nama gadis ini Dilla, bukan Ara."

Ikhlasku Merelakanmu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang