°46

1.7K 174 30
                                    

Author POV

Akhirnya mereka kembali ke tujuan utama, setelah melewati ujian hidup yang dibuat oleh bang yusei, kecuali (M/N).

Karena yang bisa bikin hidupnya menderita cuman Lord Riza seorang saja💅😎

"Humphh--"

"Tubuhku sudah mulai kembali bergerak" Ucap Karasuma-sensei sembari membekap salah satu penjaga. "Meski kekuatanku masih setengahnya"

"Setengahnya aja sudah dua kalinya kita" gumam Kimura dengan nada berbisik

"Bukankah lebih baik dia saja yang menyelusup kedalam?" Sambung Kataoka dengan nada sama

"Karasuma-sensei seperti monster kedua setelah Koro-sensei" (M/N) tiba-tiba ikut gibah sampai berdiri di tengah-tengah mereka

Nagisa dan Kayano ikut mengintip lewat dinding bersama Karasuma-sensei. Yang dimana ada sebuah tangga menuju lantai atas.

"Kita sudah kehabisan waktu" ucap Isogai melirik ke jam tangannya

"Anak-anak, ada sesuatu yang sensei mengerti tentang dalang ini. Dia keliru menggunakan pembunuh bayaran" Ucapan Koro-sensei tersebut menarik perhatian para muridnya

"Apa?" Beo mereka bersamaan memasang wajah terkejut. (M/N) mah cuman pura-pura aja😌🙏

"Mengintai dan mengawal...itu bukanlah pekerjaan pembunuh bayaran. Kekuatan mereka lebih mengerikan, jika digunakan dengan benar"

"Tembakan orang itu memang tak meleset" celetuk Chiba mengingat bagaimana Gastor menembak boneka buatan Sugaya

"Begitupula dengan Karma-kun. Jika dia menyusup kebelakangmu seperti biasa, kekuatan cengkramannya pasti membunuhmu seketika" balas Koro-sensei

"Memang betul" sahut Karma mengingat cengkramannya Grip saat meremat batang pohon hias

Dapat dilihat. Karasuma-sensei meraba tubuh penjaga itu sebentar, agar mendapatkan senjata yang bisa mereka gunakan untuk melawan nanti.

"Bersiaplah! Akan kuberi kalian tugas..."

Mereka mendengarkan rencana yang dibuat oleh Karasuma-sensei. Tapi, di sisi lain...Nagisa menatap khawatir Terasaka yang diam-diam juga ikut terjangkit.

(M/N) yang melihat itu, memberikan Terasaka lewat Nagisa baby fever yang ia beli untuk buat mainan kek di tik-tok gitu.











Mereka semua sampai ketempat dimana bos terakhir berada. Karasuma-sensei memberikan isyarat ke mereka untuk maju.

Sesuai dengan isyarat Karasuma-sensei. Mereka berjalan Nanba agar tidak ketahuan oleh pemilik tempat itu.

Di depan mereka sudah berada dibelakang kursi milik sang boss terakhir dan disampingnya juga, ada sebuah koper yang mereka tebak adalah berisi penawar.

Juga bom plastik yang tertempel di badan koper. Di meja yang tepat di atas koper itu terdapat sebuah tombol merah yang sepertinya itu remot pengendali bom yang tertempel di badan koper.

"Sekarang!"

"Gatal..."

Karasuma-sensei dan yang lain terdiam. "Mengingat hal itu membuatku gatal... tapi mungkin karena itu, lukaku sekarang sering bersentuhan dengan udara jadi indraku semakin sensitif"

Orang itu melemparkan sebuah remot pengendali yang sama disekitarnya. Kelas E beserta guru menatapnya dengan terkejut.

"Sudah kubilang, kan? Aku sudah bersiap membunuh monster Mach 20 itu. Aku juga sudah siapkan remote pengendali cadangan, jika di curi"

•THE ANIME ASSASSIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang