Part 2

38.9K 557 3
                                    

Seperti biasanya, setelah mendengar bunyi bel istirahat, Prisca dan ketiga sahabatnya dengan cepat merapikan meja dan segera menuju kantin untuk mengisi perut yang sendari tadi berbunyi.


Mereka berjalan melewati koridor sembari tertawa membicarakan hal random yang menurut mereka sangat lucu dan menggelikan.

Banyak dari siswa-siswi yang melihat mereka dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak, mereka memiliki visual yang sangat menawan. Selain itu mereka merupakan most wanted girl SMA Starlight, terlebih lagi seorang Prisca yang selalu menjadi rebutan para guru disini.

Namun beberapa juga membicarakan hal pagi tadi, dimana seorang Prisca dengan berani menampar sosok paling bahaya di SMA Starlight. Mereka benar-benar terpukau oleh aksi Prisca.

Prisca dan ketiga sahabatnya memasuki pintu kantin. Perasaan kita udah paling cepet keluarnya, kenapa nyampe sini udah rame aja, Pikir mereka berempat.

Namun tidak usah khawatir, mereka selalu memiliki meja sendiri, seperti geng black eagle. Tidak ada yang berani menggunakan meja itu karena sosok Venna yang mengklaim meja tersebut.

"Mau pesen apa gaisss," ujar Davinka dengan alis yang bergerak naik turun serta menatap ketiga sahabatnya. "Hehehe hari ini karena gue lagi baik hati, makanya gue menawarkan diri untuk memesan makanan. Jadi bagaimana wahai kawan-kawan? Kalian mau pesen makan apa cuma mau liatin gue doang?"

Pasalnya saat ini Prisca, Venna dan Tsania hanya terbengong memandang Davinka heran. Gak biasanya dia nawarin diri, pasti ada maunya.

"Davi nggak sakit kan?" ucap polos dari Tsania.

"Heh! Sembarangan ni minyak sania! Mau gak? Kalo gak mau ya udah sana aja lo yang pesen," kesal Davinka.

"Hehehe maap Davi, kan aku cuma nanya aja," jawab Tsania dengan cengiran khasnya.

"Udah stopppppp!" Venna sangat heran, bagaimana bisa dahulu dia punya sahabat modelan Tsania dan Davinka. "Kayak biasa aja Dav, ayok sama gue aja," putus Venna seraya menarik tangan Davinka.

"Baby Ica!" panggil Tsania.

"Kenapa, Nia?" jawab Prisca.

"Baby Ica hari ini sibuk ga? Tsania bosen dirumah. Ke club yuk ntar malem," ajak Tsania dengan sangat antusias.

"Bisa kok gue, ntar ajak Venna sama Davi juga. Btw ke club abang gue aja ya, disana tempatnya lebih asik," ujar Prisca.

"Bahas ape nichhh?" Prisca, Tsania dan Venna yang mendengar nada alay dari seorang Davinka bergidik. Rasanya Venna ingin langsung menyiramkan kuah panas baksonya ke wajah alay Davinka. Tenang Venna, dia masih sahabat lo.

"Ke club?" Mendapatkan pertanyaan seperti itu membuat Davinka sangat senang. Ini yang dia tunggu-tunggu.

"Yakali seorang Davinka menolak diajak ke club sih, Baby Ica," ujar manja Davinka.

Mendengar panggilan kesayangannya dari mulut orang lain membuat Tsania melototkan matanya. "Ihhh Davi! Baby Ica itu panggilan dari Tsania doang! Yang boleh cuma Tsania, Davi sama Venna gak boleh!" pekik Tsania.

"Ck, iya iya gitu aja ngegas," ketus Davinka.

"Oke. Gue tunggu jam 10 nanti di mansion grandpa." Mendengar jawaban Prisca, membuat mereka menengguk ludahnya susah payah.

My Sexy Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang