Part 10

30.3K 526 29
                                    

Bibir Prisca semakin menyeringai melihat keterdiaman Avero, apalagi dia melihat bagaimana mata itu menatap tubuhnya dengan intens.

Mata Prisca tak sengaja melihat gundukan tepat di tengah-tengah kedua paha Avero. Prisca sangat yakin jika cowok di depannya ini sangat menginginkannya.

Dengan gerakan sensual, Prisca berjalan menuju Avero. Kedua bongkahan besar itu ikut memantul seiring langkah Prisca.

Avero menelan ludahnya dengan susah payah melihat kedua bongkahan itu memantul, dibawah sana sudah sangat amat sesak ingin segera dikeluarkan dan dimanjakan.

Nafas Avero semakin memburu seiring jaraknya dengan Prisca semakin dekat.

Setelah sampai di depan Avero, Prisca mendaratkan tangannya pada dada Avero yang masih terlapisi oleh kemeja seragamnya. Dengan gerakan pelan namun dapat meningkatkan gairah, Prisca melepas satu-persatu kancing pada kemeja Avero.

Prisca tak menyangka jika pagi ini Avero tidak menggunakan kaos hitam atau putih dalam kemejanya itu. Setelah semua terlepas kini terpampang tubuh indah Avero.

Pandangan Prisca teralihkan melihat roti sobek milik Avero. Tanpa semuanya ketahui, Prisca merupakan penggemar nomor satu roti sobek laki-laki. Seluruh roti sobek milik abangnya sudah pernah Prisca pegang tanpa ada pikiran negatif setelah itu.

 Seluruh roti sobek milik abangnya sudah pernah Prisca pegang tanpa ada pikiran negatif setelah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Prisca membelai lembut roti sobek Avero, sangat keras, pikir Prisca. Prisca tidak merasakan penumpukan lemak sedikit pun pada roti sobek Avero, tidak seperti punya Raja yang memiliki sedikit lemak walaupun masih tetap terbentuk indah.

Arghh

Mendengar erangan dari mulut Avero, Prisca tersenyum miring. "Gimana? Dilanjut atau lo nyerah?" bisik Prisca sensual dengan tangan yang tak berhenti membelai lembut dada hingga perut Avero.

Avero tidak menanggapi apapun yang dilontarkan Prisca. Suhu tubuhnya saat ini benar-benar panas, dia butuh dipuaskan. Avero heran, mengapa dengan Prisca dirinya mudah sekali merasakan gairah?

Selama ini Avero selalu mendapatkan perlakuan seperti ini dari kekasihnya, Aurin. Namun Avero sama sekali tidak ada respon akan gairah itu. Bahkan dalam keadaan mabuk pun, Avero pernah hampir bersetubuh dengan sang kekasih, namun ketika akan melakukannya hasrat Avero tiba-tiba saja hilang.

Kadang sahabatnya juga heran sekaligus takut. Semua wanita seksi yang selama ini mereka panggil untuk membuat Avero bergairah sama sekali tidak berhasil, mereka takut jika Avero akan bergairah dengan sesama jenis.

Prisca seperti magnet tersendiri bagi Avero.

(◍•ᴗ•◍)

Setelah berhasil melepaskan ikat pinggang Avero, Prisca dengan perlahan membuka pengait serta reslating celana seragam Avero. Dibalik celana tersebut nampaklah boxer ketat dengan gundukan yang berada ditengah-tengah paha Avero.

My Sexy Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang