"Abang!"
Mendengar suara yang tak asing ditelinganya, pria yang disebut 'abang' menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya pria tersebut melihat si kecil keluarga Algraham berada di Club nya.
"Kamu ngapain kesini, sayang?" ujar pria tersebut dengan cemas. Dia tak ingin si adik kecilnya ini kenapa-napa, apalagi tadi banyak anggota geng motornya. "Ini lagi, astagaa Prisca! Kok kamu pake baju kayak gini sih, sayang?" tanya pria itu kembali. Ingin tahu siapa orangnya? Dia Raja.
Raja sungguh frustasi melihat pakaian si kecilnya itu. Bukan, bukan karena dia nafsu tetapi dia hanya takut kalau adiknya menjadi korban pelecehan saja.
"Hehehe aku mau minum aja kesini. Suntuk dirumah," jawab Prisca dengan wajah cemberutnya. "Lagian nih bang, kalo aku ke Club lain yang ada malah lebih parah. Kalo disini kan aman, ada abang dan semua yang disini juga tahu aku," jelas Prisca.
"Ck, terserah deh. Jangan terlalu mabuk! Abang gak mau kamu kenapa-napa di jalan nanti."
"Siap abang! Prisca ke temen-temen disana ya," Sebelum Prisca pergi, dia mengecup kedua pipi abangnya, setelah itu dia berlari kecil menuju meja yang dihuni sahabatnya. Sang abang hanya terkekeh kecil seraya menggelengkan kepalanya melihat betapa gemasnya adik kecilnya itu.
(◍•ᴗ•◍)
Prisca berjalan tenang menuju meja para sahabatnya. Sesekali Prisca mengedarkan pandangannya ke penjuru Cill Club.
Langkahnya terhenti ketika melihat salah satu meja yang tak jauh dari meja sahabatnya. Sontak mata Prisca membulat sempurna.
Sial.
Bagaimana bisa dirinya tidak menyadari bahwa ada mereka di club ini?
Shit!
Prisca tersadar dengan dress yang dia pakai. Sangat amat terbuka. Bahkan payudaranya nyaris keluar dari sangkarnya. Prisca juga mengerutuki kebodohannya yang memakai rok dengan belahan yang tersimpul seperti tali pada sepatu. Bahkan kalau dirinya duduk, g-string yang digunakan akan terlihat dari celah tali simpul pada belahan rok itu.
Tapi satu yang membuat Prisca tak nyaman, entah ini adalah firasatnya saja atau memang suatu pertanda. Dia merasa hari ini akan menjadi hari terburuknya.
Setelah berdiam cukup lama, Prisca langsung menghubungi seseorang untuk membelikan sebuah barang yang akan dia gunakan.
Tring
Tak lama dari itu, ponselnya kembali menyala menampilkan pesan bahwa barang yang dia inginkan sudah tersedia.
Dengan tergesa-gesa Prisca berjalan menuju pintu masuk dan menghampiri orang tersebut.
"Bang!" Prisca yang melihat hadirnya pria itu langsung saja meminta barang yang dia titipkan, dan menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah kepada pria itu . "Thanks bang. Ini uang gantinya."
"Oke. Btw buat apa, Pris?" Tanya pria itu penasaran.
"Biasa bang, udah firasat kayaknya. Yaudah kalo gitu gue duluan ya." Mendengar deheman respon dari pria tadi, Prisca langsung masuk kembali ke dalam club dan menuju ke meja yang diisi para sahabatnya.
"Prisca mana anjir lama amat!" ucap kesal Davinka. Bagaimana tidak mereka bertiga sudah meminum dua botol dan Prisca belum datang saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Bad Girl
Cerita PendekWarning⚠️🔞⚠️🔞 Untuk yang belum cukup umur dimohon jauh-jauh dari lapak ini Gak suka skip jangan asal report Terimakasih🙏