Part 5

36.3K 573 7
                                    

"L-lo masih p-perawan, Pris?"

Namun yang ditanya seakan tak peduli. Avero sangat yakin bahwa Prisca dikuasi penuh oleh obat perangsang.

Mmhhh

Shhh ahhh ggeehh shh gerakinhh

Ahhh guehh gak ahh tahanhh

Mendengar desahan merdu Prisca, Avero mengumpat pelan. Penisnya terasa dijepit oleh vagina Prisca. Benar-benar sempit.

Tak lama kemudian, seringai licik muncul. Entah apa yang dia rasakan namun hatinya seolah senang bisa menjadi yang pertama untuk gadis dibawahnya ini.

Avero mendiamkan penisnya terlebih dahulu karena dia yakin bagi seorang cewek hal seperti ini akan terasa sakit. Avero membelai lembut serta memberikan remasan halus pada payudara Prisca. Tak lupa juga Avero memainkan puting pink yang sudah tegang itu dengan jari-jarinya.

Ahhh aahhh

Ahhh shhh mmhh

Ahhh ahhh ahhh

Avero mendongak, dirinya merasa sangat puas melihat wajah Prisca yang begitu sexy dengan bibir yang terus mendesah dengan merdu. Bahkan Avero memandang bibir tersebut dengan penuh nafsu.

Tak lama Avero mendekatkan wajahnya dan segera meraup kembali bibir Prisca. Melumat dan saling bertukar saliva. Setelah dirasa cukup, Avero mulai memompa penisnya dengan gerakan pelan.

Aahhh emmhhh

Ahh shit mmhh enak banget memek lo Pris ahh

Arghhh shh mmhhh

Fuck arghh sempit banget anjing ahhh

Semakin lama Avero menghentakkan pejisnya dengan cepat. Avero mendekatkan bibirnya pada leher putih Prisca. Menjilat, mengecup dan menghisap hingga menimbulkan bercak merah pada leher putih tersebut.

Mmhhh ahhh

Ahhh ouhhh

Tangan Avero tak tinggal diam, membelai seluruh badan Prisca hingga berhenti pada dua gundukan besar. Meremas kencang payudara Prisca dan memainkan puting dengan jarinya. Bagaimana Prisca bisa memiliki payudara sebesar ini?

Aahhh ahh emmhhh

Ahhh fasterr shh ahhh

I'll fuck ahh you so harddhh arghh

Ouhhh ahhh ahh

Arghh baby ini ahh enak bangethh emmhhh

Ciuman Avero turun menuju dada Prisca dan membenamkan wajahnya diantara payudara Prisca. Avero menghirup dalam-dalam aroma payudara Prisca yang menurutnya dapat membuat dirinya tenang. Tak tinggal diam, lidah Avero terulur menjilat dan menghisap payudara Prisca layaknya seorang bayi.

Arghhhh mmhhh j-jangan digigithhh ahhh

Ouhh fuckk ahhh

Shh ouhhh mmhhh

Kamar yang semulanya sangat rapi kini menjadi berantakan. Desahan merdu serta bunyi benturan dari dua kulit telah menjelaskan bagaimana suasana kamar itu.

My Sexy Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang