Part 12

21.2K 468 22
                                    

"MAU GUE COLOK MATA LO LO PADA HAH?"

Mereka yang mendengar teriakan dari Davinka segera memutuskan pandangannya. Prisca sendari tadi hanya mengamati Avero dengan senyum miringnya.

"Ekhm. Ng-ngapain lo kesini cil?" tanya Davanka dengan gugup.

"Oh iya lupa," jawabnya seraya menepuk pelan keningnya. "Sini Pris, duduk sini," ajak Davinka pada Prisca.

Mereka berdua mengambil posisi duduk dilantai beralaskan karpet tebal dengan meja serta laptop didepannya. Sedangkan yang lainnya beberapa ada diseberang mereka, ada juga yang disamping mereka.

Davinka segera mengambil alih laptop Davanka yang menyala dan segera menunjukkan sesuatu dan mereka segera pindah posisi dibelakang dua gadis itu. "Fanzo kan ini? Dia diseret keseberang jalan. Kita gak tau dia pengkhianat atau bukan. Maka dari itu Prisca nanya ke gue tentang cctv toko depan ini."

Mereka sontak melihat apa yang ditunjukkan Davinka. Benar, mengapa dari tadi mereka tidak melihat itu.

"Fanzo gak mungkin pengkhianatnya. Disini kita bisa lihat dia kalau dia diseret bahkan kakinya ditendang," jawab Prisca.

"Iya, gue setuju sama Prisca. Bahkan kita nemuin dia dengan kondisi dia pingsan dan kakinya patah serta tangannya yang retak," lanjut Randra.

"Neo waktu itu nemuin ini," ujar Neo sembari mengeluarkan sebuah kalung dengan bandul jangkar.

"Neo waktu itu nemuin ini," ujar Neo sembari mengeluarkan sebuah kalung dengan bandul jangkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prisca memicingkan matanya ketika mengenali kalung tersebut. Dia lantas mengambil kalung itu dari tangan Neo dan meneliti. Ya, tidak salah lagi. Ini merupakan kalung seseorang yang dia kenali.

"Mahen! Ini kalung Bang Mahen."

Mendengar ucapan Prisca, mereka melebarkan matanya. Ada apa dengan seniornya? Bukannya dia sedang berada di Australia? Bahkan seingat mereka, Mahen tidak ada disana.

"Dari mana lo tau kalo itu punya Bang Mahen? Apalagi yang kita tau dia gak ada di Indonesia," ucap Randra.

"Sebelum gue ketempat itu, gue ketemu dia di mall. Dia bilang kalo Bang Raja bakalan ikut turun tangan, makanya mommy panik dan nyuruh kesana," jelas Prisca. Dia menjelaskan apa yang terjadi disana menurut pandangannya.

Flashback on

Saat ini Prisca sedang berada di Star Mall bersama sang mommy dan adik tercintanya, Syeilla. Tadi di mansion mommy ingin girls time dengan kedua gadis cantik kesayangannya. Walau awalnya mendapat larangan dari sang daddy, namun dengan bujuk serta rayuan tiga perempuan kesayangannya sang daddy luluh.

Setelah berjam-jam memutari mall dan belanja ini itu, mereka bertiga memutuskan untuk rehat sejenak di restoran.

"Kamu mau pesan apa sayang?" tanya sang mommy pada kedua gadis cantiknya.

"Syei mau chicken katsu curry sama minumnya strawberry milk, mommy."

"Kakak apa sayang?"

My Sexy Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang