Part 3

36.3K 585 9
                                    

Seperti yang telah dijanjikan ketika jam istirahat di sekolah. Malam ini Prisca sedang bersiap untuk pergi ke club. Ketiga curutnya sudah memberitahukan bahwa mereka sedang diperjalanan menuju mansion grandpanya.

Prisca berjalan ke arah lift untuk segera turun menemui anggota keluarganya. Setelah sampai Prisca dikejutkan dengan suara melengking dari sang bunda, siapa lagi kalau bukan kakak dari sang daddy, Sana Putri Algraham.

Wanita yang selama ini membantu sang mommy mengurus dirinya dan sang adik ketika sang mommy diminta untuk menemani daddynya pergi ke luar kota atau ke luar negeri.

"YA AMPUN SAYANG, KAMU CANTIK BANGETTTTT!!! ADUHHHH PERAWANNYA BUNDA EMANG GAK ADA TANDINGANNYA," pekik Bunda Sana.

Sedangkan yang lainnya hanya memutar bola matanya.

Kesal. Itulah yang dirasakan salah satu pangeran dari keluarga Algraham. Bagaimana tidak, sudah jelas-jelas Prisca sekarang menjadi satu-satunya cucu perempuan di keluarga Algraham, ya jelas tidak ada yang bisa menandingi lah.

"Apa sih bun, berisik banget heran deh Ano," kesal sang putra, Keanno Ariga Olsen.

Putra satu-satunya Bunda Sana. Sifatnya hampir sama seperti sang bunda. Cerewet, suka merajuk, manja dan satu lagi diam-diam dia masih suka minum segala sesuatu menggunakan botol bayi. Padahal usianya sekarang sudah mau memasuki 23 tahun.

Mendengar ucapan sang putra membuatnya mendelik, "Heh berani kamu sama bunda, hah?" ucap kesal Bunda Sana.

"Mau kemana kamu sayang?" Mendengar pertanyaan sang grandma, Prisca berjalan cepat menuju grandma kesayangannya yang sedang duduk bersanding dengan sang grandpa. Aldrio Algraham dan Jenifera Saufala.

"Hehehe Prisca ijin ke club ya grandma, sama sahabat Prisca yang lain juga kok. Grandma gak usah khawatir, Prisca bisa jaga diri. Janji kok Grandma. Yayayaya," cerocos Prisca sembari mengeluarkan jurus andalannya, puppy eyes.

"Iya gak apa-apa sayang. Tapi nanti jangan terlalu mabuk, daddy gak mau kamu berkendara pas mabuk, bisa membahayakan kamu," ujar lembut sang daddy.

"Oghkey makasih daddy ku sayang," jawab Prisca dengan girang seraya menuju sang daddy dan mengecup pipi sang daddy dengan sayang.

Tin

Tin

"Itu kayaknya mobil Venna, daddy. Prisca berangkat dulu ya. Bye-bye semua. Muachhh," pamit Prisca sembari memberikan flying kiss.

Prisca berjalan anggun menuju pintu utama. Dia menerjapkan matanya melihat ketiga sahabatnya yang ternyata memakai dress dengan warna yang sama. Hitam.

"Kalian cenayang ya?" ujar polos Prisca membuat ketiga sahabatnya bingung.

Setelah beberapa saat hening, Davinka yang terlihat paham pun akhirnya buka suara. "Kan tadi gue udah ngechat di grup buat pake dress warna hitam. Lo ga liat emang?"

"Hah?" Langsung saja Prisca mengecek ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Sexy Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang