Haelahhh..

846 128 9
                                        

Beberapa hari setelah kejadian itu , Alden sudah bisa kembali ke kampusnya. Berkat Arsyan dan teman-temannya , membeberkan rekaman asli dimana Alden mengaku kalau itu bukan dirinya. Serta menyuruh pakar media untuk mengecek , apa itu benar bukan Alden dan ternyata hasilnya memang bukan Alden. Melainkan orang lain.

"Tapi gue masih penasaran. Kok bisa lo nyimpen video Cheryl ena-ena sama cowok itu? Terus tuh cowok siape gue tanyak?"
Tanya Machel.

Saat ini mereka berkumpul di area halaman kampus. Menunggu Victor dan Billy yang bermain basket.

"GAK USAH BANTER-BANTER MAIN E. KAKI OYY KAKIII!!"
Bukannya menjawab Machel , malah mengingatkan Victor agar mainnya pelan-pelan saja. Ingat, kakinya masih perih-perih gimana gitu.

"Selama ada Alden , Victor gak mungkin sakit dongg!!!"
Celetuk Dimas. Teman basket Victor.

Victor menjewer mulut Dimas sampai maju kedepan.
"Hmm cocotmuuu.."

"Cuggg.. bimoli gua."
Sahut Dimas.

Victor berbalik ke tempat dimana teman-temannya duduk.
"IYAA NYOO!!! NTAR OBATIN YAAA!!!"

"IHIYYYY!!!
"CIYEEEE!!! MAEN OBAT-OBATIN!"
"VIDEN IS BACK!!"

"OBATIN SENDIRI! SALAH SIAPA NGINJEK KACA! KUDA LUMPING LU?"
Saut Alden berteriak. Membuat tawa orang se lapangan berkumandang.

"Gilee bro. Calon lo savage juga."
Sahut Billy sambil menepuk pundak Victor.

"Iya-yaa.. dulu calm lho. Sekarang kejem."
Gerutu Victor.

"CANDAAA.. IYA NANTI AKU OBATIN. TAPI BELIIN DULU AKU SAMA YANG LAIN NASI AYAM DEPAN KAMPUS!"
Tawar Alden sambil menyeringai puas.

"WOHHH THE POWER OF ALDEN!"
"NURUT GAK YAAA?"
"TERUS DENN TERUSSS!!!!"
"GUE NAMBAH SAMBEL YA NTARR.."

"HAHAAAH.. rasainn."
Alden tertawa keras menanggapi reaksi teman-temannya , serta melihat Victor yang berpura-pura sedih.

"IYAWESS NTIK KOKO BELIIN NASI AYAM. SE GROBAK-GROBAKNYA. SAMA IBU NYA JUGA."

"BUCIN COK"
"BUCIN DETECTED"
"BUCINNNNN!!!"
"ALDEN'S BUCIN!"
"VIDEN FOREVER BUCIN EACH OTHER!"

"TAPI NANTI HABIS KOKO BELIIN NASI AYAM , AWAS KAMU NTIK MALEM KABUR!!! TAK BUAT BESOK GAK BISA JALAN. HAHAHAH!!!"
Oke gurauan Victor melebihi batas. Malah kearah 18+ yaaa..

"Jancuk .. kalah aku."
Gumam Alden. Niatnya cuman bercanda , malah dibuat gak bisa jalan. Ya wes mundur alon-alon guyss.. dia masih sayang dengan tubuhnya yang masih suci dan polos. Jangan sampai Victor menelannya hidup-hidup. Mereka belum status apa-apa. Yakali di DP dulu.. mohhh!!!"

"Den.. lo sama Victor udahh 👌👈 gtu?
Tanya Joe.

"Gendeng! Yo gak lah gilaaa!!!"
Bentak Alden tak terima . Cowok apaan digituin sama cowok lainnya. Harga dirinyaa.

"Lah katanya mau dibikin gak bisa jalan?"
Tanya Shearen sambil menaikturunkan alisnya.

"Pekokk!!! Dia guyon aja. Gak lahh!"
Jawab Alden ketus. Pikirannya sekarang kemana-mana. Membayangkan jika dirinya dan Victor.. ahhh lupakan.

"Den , kalo Victor mau , lo mau?"
Tanya Arsyan.

"Kak! Pleaseee! Aku anggep kak Arsyan sama ko Billy paling waras. Jadi jangan menghancurkan persepsiku tentang kalian , oke?"
Jawab Alden memelas.
Memang menurutnya , Arsyan dan Billy lah yang paling waras dan bisa diajak ngomong. Kalo yang lain ,bisanya diajak terjun dari jurang. Canda jurang.

"Yakali , Den.. kalo udah resmi kan gapapa. Kasian tuh lo gantungin terus si Piktor."
Timpal Arsyan lagi.

"Ahhh... aku belom kepikiran sih , kak."
Suara Alden pelan. Memang benar , meskipun sudah beberapa lama Alden mengetahui kalau Victor menyukainya , tapi Alden belum merasakan apa-apa. Nyaman iya , kalau cinta belum. Victor begitu perhatian padanya.

Ayo jadi pacarku!!! (VIDEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang