Semua panita berkumpul di aula. Mendiskusikan apa saja yang akan dilakukan oleh calon mahasiswa.
"Fakultas management ,apa sudah siap?"
"Sudah , Pak. Tinggal disempurnain lagi aja."
Jawab Billy sebagai wakil dari fakultas management."Sip. Fakultas bahasa?"
"Nggak usah khawatir , Pak."
"Aman?"
"Belom ,Pak hehehe"
Arsyan cengengesan. Memang ia belum menyiapkan hehehe. Masak mau bohong?"Kamu ituu.. ayo cepet."
Suruh bapak rektor."Fakultas akuntansi?"
"Siap pak.. tinggal point-point nya aja yang perlu di periksa lagi. Nanti saya periksa kembali."
Jawab Palitho tegas."Oke , Pal. Untuk fakultas boga?"
"Sudah , Pak. Semua sudah beres. Tinggal prakteknya langsung aja , Pak."
Jawab Victor tak kalah tegas. Ia sudah menyiapkan jauh-jauh hari."Bapak denger , kamu kesemsem sama adik kelasmu ya?"
Rektor gaul nih ceritanya. Jarang-jarang yakan rektor bisa diajak cerita begini."Iya ,pak. Tadi aja udah dibilang imut."
Sahut Arsyan."Daripada kamu jawab , mending kamu mikir program fakultas mu , Syan. Saya gedeg sama kamu loh lama-lama"
Arsyan gelagapan. "Hmm oke , pak. Siap.hehehe"
Tetap diakhiri dengan cengenges khasnya."Hehehe ndak kok , Pak. Cuman tadi salfok aja."
Lagi ngeles nih ceritanya si Victor."Pinter ya kamu. Salfoknya ke yang imut-imut"
Goda pak rektor.Victor tertawa membalas perkataan rektornya. Jujur dia juga bingung. Kenapa bisa salfok ke Alden ya?
Aneh..
Kan tadi yang ngomong si Machel. Harusnya salfoknya ke Machel. Secara Machel cantik juga. Tapi kenapa malah ke Alden? Pikirannya udah nggak beres nih. Membuat Victor menggelengkan kepalanya berkali-kali. Mensugesti agar pikiran anehnya hilang."Kon koyok anjeng mari mandi , Tor."
Celetuk Palitho."Matamu , Pal. Ayo ngantin. Luwe aku"
Pada bingung kenapa Palitho dan Victor bisa bahasa jawa?
Mereka juga anak rantau kok.Victor dari Semarang sedangkan Palitho dari Malang. Jawa Timur pride.
"Eh mau kemana kalian?"
Tanya Arsyan."Ngantin. Lo mau ikut?"
Ajak Victor."Mau dong."
Sebelum Arsyan berdiri , Victor mencegahnya."Selesain dulu program lo. Baru ngantin. Gue kasian sama adek kelas lo , Syan. Kakel nya aja gini. Semoga adek kelas nya ngggak kayak lo"
Victor dan Palitho bertos ria. Sedang Arsyan sudah komat kamit menyumpahi sosok pria itu. Sungguh terlaluuu..
"Ayo , Bill."
Billy berdiri mengikuti Palitho dan Victor. Meninggalkan Arsyan sendirian di aula.
"Bangsat tuh si TorTor. Males banget"Victor , Palitho, dan Billy sedang duduk di meja pojok kantin , meja favorit mereka. Karena dari pojok sini , mereka bisa melihat dan memantau adik-adik kelas mereka. Takutnya ada apa-apa kan berabeh.
"Pesen apa kalian? Biar gue yang pesenin."
Tawar Billy."Gue pangsit aja deh."
Jawab Palitho."Hmmm gue sandwich aja , Bill. Lagi males makan berat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo jadi pacarku!!! (VIDEN)
Romancetiba-tiba ngajak jadian. nggak ada ujan nggak ada angin terang benderang sinar matahari , siang bolong ditembak cowok? populer lagi.. gini amat nasib Alden ya Tuhan..