"Nyo.. ayo ke kamar. Koko gak tahan"
Victor menarik Alden ke kamar belakang. Ia takut kalau di kamar depan , desahan Alden terdengar sampai ke luar apartemen."Ahhh"
Alden kaget dengan perlakuan Victor.
Ko Victor kerasukan jin apa nih.. kesambet apa nih sebelum kesini. Kan jadi takut..Victor yang melihat Alden di kasur , segera mengunci pintu kamar. Kemudian pandangannya mengarah ke Alden yang sudah naked diatas ranjang.
Alden yang merasa Victor menatapnya intens jujur agak merasa risih. Belum ada orang lain yang melihatnya naked di umur yang sekarang.
Mama papa ae ngeliat aku bugil cuman sampe SD.. ishhhAlden mengambil bantal dan guling di sebelahnya dan segera menutupi tubuh putihnya. Bukannya horny , tapi Alden merasa gelisah melihat tingkah Victor.
"Ndak usah ditutupi , nyo. Bentar lagi kamu jadi milik koko"
Seringai nafsu Victor terus melebar di wajah tampannya. Ia berjalan dengan perlahan , dengan masih keadaan hard yang menjulang keatas yang membuat siapa saja ingin segera melahapnya , terkecuali Alden saat ini.
Ngeri cuk.."Ko.. Ko Victor.. berhenti ko disana! Jangan kesini"
Panik.. Alden panik. Padahal 5 menit yang lalu Victor sudah berjanji bahwa mau menunggu Alden. Kenapa sekarang ia merasa jadi korban pemerkosaan?Victor terus maju , kakinya sudah menyentuh pinggiran ranjang. Matanya masih jelalatan melihat tubuh Alden. Meskipun tertutup bantal , tapi ia masih bisa melihat bagian-bagian tubuh Alden yang terexpose membuat precum Victor terus menetes di atas kasur itu.
Alden yang melirik ke arah penis Victor malah makin ngeri.
Ia tahu bahwa benda itu panjang , besar , keras , dan berurat. Victor memiliki tubuh tinggi , tidak menutup kemungkinan penisnya juga tinggi. Yakan?"Nyo.."
Hanya ada kilatan nafsu di mata Victor. Membuat Alden ingin kabur saja. Tak ada kilatan sayang dan cinta seperti biasanya. Victor berubah!"Ko.. jangan ko.. jangan!!"
Desak Alden. Pegangan pada bantal dan gulingnya mengerat.
Tadi ngapain aku nge iya in Victor kesini?
Tadi ngapain aku maen-maen sama kresek Mcd?
Begitulah pemikiran Alden saat ini.Pandangan Victor tak lepas dari Alden. Lutut Victor sudah menaiki kasur keduanya. Membuat posisi Victor berlutut di atas kasur , membuat Alden semakin mundur.
Ingin rasanya menendang Victor tapi Alden tak tega. Ia percaya Victor hanya dikelabui nafsu. Makanya ia hanya menghindar saja ,tidak melawan.
"Ko.. jangan ko , please.. nyo belum mau"
Rengek Alden."Ndak nyo.. ndak sakit kok , nyo.. koko bakal gentle sama kamu."
Tangan Victor meraih pergelangan kaki Alden dan menariknya mendekat."Huwaahhh!! Ko!"
Alden yang tak siap ditarik kakinya , berteriak. Tak sengaja bantal dan gulingnya terlepas. Membuat tubuh naked Alden malah terpampang nyata.Victor semakin menatap lapar Alden. Kejantanannya semakin menegak menjulang. Peristiwa itu tak luput dari pandangan Alden.
Alden horny? Sama sekali enggak..Victor mengukung badan Alden di atasnya. Sikut Victor bertumpu di kiri dan kanan wajah Alden. Membuat nafas keduanya saling menerpa wajah masing-masing.
Alden menelan ludahnya kasar. Gluk
Ia bisa memandangi wajah Victor sedekat ini. Mulai dari dahinya , alis tebal yang tegas, turun ke mata yang sudah tertutup kabut nafsu, kerlingan mata Victor berasa menelanjangi Alden , kemudian turun ke hidung mancungnya , turun lagi ke bibir kissable nya. Ia pernah mencicipi bibir Victor dan memang.. addicted banget..Bahu Victor terasa lebar ketika Victor diatasnya. Ia bisa melihat keseksian seorang Victor Agustino. Sex appeal seorang Victor sungguh tidak bisa ditolak.. tapi tidak untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayo jadi pacarku!!! (VIDEN)
Romantizmtiba-tiba ngajak jadian. nggak ada ujan nggak ada angin terang benderang sinar matahari , siang bolong ditembak cowok? populer lagi.. gini amat nasib Alden ya Tuhan..