Sorry :(

1K 144 16
                                    

Hari pertama MOS sudah dilewati calon mahasiswa baru.
Lelahnya sungguhh terlaluuuu....

Gimana nggK lelah? Kegiatan dimulai jam 5 pagi sampai 3 siang. What the ..
Gini aman jadi maba

Awalnya Alden merasa ada euphoria kesenangan tersendiri. Ia bisa membayangkan senangnya masa-masa berkenalan dengan teman-teman barunya nanti , menghafal yel-yel universitas mereka , hingga melepas atribut MOS bersama-sama. Itulah keinginan Alden. Simple sekali..

Tapi semua hayalan itu hancur seketika karena adanya Victor. Sebenarnya lelaki itu tidak punya masalah denganya , awalnya.
Tapi sejak kejadian itu , sungguh rasanya ia ingin mengulek wajah Victor menjadi sambel bawang. Ingin sekali.

Akibat peristiwa keramat itu , ia di ceng in seluruh warga kampus. Saat berkelompok dengan gugus nya , berkumpul saat istirahat , semua menggodanya. Ciyeehhhh...

Fiyuhhhh...
Helaan nafas berat keluar dari bibir Alden. Semua hayalan yang ia punya , hancur lebur. Ingin rasanya ia pergi ke samudra pasifik dan menyuruh hiu-hiu disana untuk memakannya..













"Wehhhh.. kok serem yoo.. ojok-ojok"
Alden menempeleng kepalanya sendiri. Ia merasa jalan pikirannya agak terganggu. Mungkin ia terlalu capek.
Oke saatnya istirahat.













Day-2

Semua calon maba berkumpul di halaman kampus. Berbaris sesuai jurusan.
Alden memilih baris dibagian belakang. Agar tidak ternotice oleh kakak kelasnya yang menyebalkan tapi yang sialnya ia tampan.
Hahhhh... meskipun Alden pria , ia mengaku bahwa Victor itu tampan. Tidak munafik.

"Alden!"

"E-eh iya ko?"

Billy berteriak dari pinggir lapangan. Ia berdiri didepan calon maba jurusannya.

"Tuh ditungguin koko Victor!"

"Ihiyyyy"
"Ciyeeeeee"
"Ditunggu koko ituu!!"
"Ahayyyy"

Semua berteriak setelah ucapan Billy. Membuat suasana agak tidak kondusif.
Jaman sekarang maba udah berani ya.  Nggak malu-malu.

Alden menundukan wajahny merah. Emosi ia tahan. Tangannya terkepal ingin memukul orang-orang yang mengejeknya. Lebih lagi kepada orang yang dijodohkan dengan dirinya. Shit.

Victor sedari tadi mendengar , hanya diam. Ia tidak tahu harus merespon apa. Sejak tadi , ia memperhatikan Alden. Bagaimana reaksi bocah itu setelah di ceng in satu universitas.
Saat Alden kembali mendongakkan kepalanya , tak sengaja mata Alden bertubrukan dengan mata Victor. Pandangan mereka bertemu sekian detik.
Victor bisa melihat ada sebuah kebencian dibalik kacamata itu. Ia tau , ia lah yang jadi alasan emosi bocah itu. Tapi nggak segini juga dong.
Alden udah kayak mau makan orang itu..

Alden memutus pandangan itu. Semakin emosinya di ubun-ubun. Ia melihat Victor hanya diam tanpa reaksi. Enak dia seneng , lah aku? Merana cug.













Jam istirahat.

Alden berkumpul dengan Machel , dan ketiga teman barunya. Shearen , Joe , dan Ocit.
Memakan makan siang mereka dengan saling berbincang satu sama lain. Berkenalan satu sama lain, sampai..















"Halo semuaaa"

Ada yang menyapa mereka , otomatis pandangan mereka mengarah ke orang tersebut.
Alden membuang nafasnya kasar.
Lapo seh wong iku manehh.. astagaaa..


"Eh , ko. Halo."
"Iya ko , halo"
"Halo ko."
Yang lain menyapa balik , hanya Alden yang diam sambil mengaduk bubur ayamnya dengan brutal.
Fyi , Alden tim bubur tidak diaduk. Tapi moodnya saja tiba-tiba jelek. Sejelek tampilan buburnya saat ini.
Jujur , ia sedikit jijik melihat buburnya.

Ayo jadi pacarku!!! (VIDEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang