Mau tak mau , HARUS!

830 130 18
                                    

Beberapa hari setelah kejadian Alden membocorkan videonya sendiri dengan Cheryl , mereka berdua dikeluarkan dari kampus pada saat itu juga. Bagaimana para dosen dan rektor tau? Alden sengaja menyebarkan video itu lewat sambungan sekolah yang entah apa namanya , hanya Alden yang tau. Jadi seluruh komputer di sekolah , munculah video milik Alden dan Cheryl. Terlihat terencana sekali , bukan?😌😌 hebat kamu , Alden.

Bagaimana orang tua Alden yang sekarang sedang di Surabaya? Hmm.. harusnya tidak boleh dilakukan , tapi mau tak mau Alden menyembunyikan kasusnya dari orang tuanya. Jadi , sebisa mungkin orang tuanya jangan sampai tau. Please.. Kalo sampe tau , berabeh dia.
Hal ini harus ia lakukan , mau tidak mau. Agar si Cheryl juga jerah dengan kelakuannya. Karena jika ia tidak melakukan ini , masalahnya akan semakin rumit. Biarkan ia dicap sebagai pria brengsek. Tapi ya sudahlah.. nasi sudah jadi bubur , kasih ayam , cakue , bawang goreng , kacang , sambel dikit. Tinggal makan. Sesimpel itu pikiran Alden. Untuk apa mikir ribet-ribet kalau ujung-ujungnya hanya begitu? Yakan?

Saat ini Alden berada dirumahnya , bersama Ray dan Noni. Kedua temannya harus tau hal ini , biar gak cepu sama orang tua Alden.

"Lo gila , Den. Gilaaa.. lo.. udah.. gituan sama Cheryl?"
Ray geleng-geleng kepala. Kemana teman polosnya? Tak dikira..

Alden diam. Tidak mau berbicara daritadi ,mulai awal Noni mengomel dari depan pintu pagar sampai mereka duduk di ruang tamu dan sekarang lihatlah.. Noni masih mengomel panjang kali lebar. Biarkan Noni mengeluarkan uneg-unegnya soal Alden , barangkali juga nanti kelepasan masalah pribadi. Biar sudah. Puaskann..

"Lo kok gak bilang udah merawanin si kunti?"
Tanya Noni.

Kraukkk...kraukkk.. krauk....

"Jawab , Den!"

Kraukk.. krauk.. kraukk.. slruptttttt

Dengan asiknya Alden makan kripik kentangnya dan meminum sodanya santai. Tanpa menghiraukan pertanyaan Noni. Membosankan ,pikirnya.

"Den , lo punya telinga gak sih?"
Ray gregetan. Daritadi ditanyain nggak dijawab. Diem aja daritadi , cuman nawari makan doang.

"Punya. Nih-
Jawabnya sambil menoel-noel telinganya.

-lo liat kan?"

"Ya makanya jawab , Den."
Timpal Noni.

Alden menaruk kripik kentangnya di meja , mengambil tissue dan mengelap tangannya. Ia duduk tegap , menghadap Noni dan Ray. Menatap mereka berdua , berusaha meyakinkan..

"Aku ngelakuin itu , supaya Cheryl gak aneh-aneh lagi sama Victor sama aku juga. Udah cukup perbuatan dia. Buat jerah dia juga. Udah gitu aja jawabanku. Aku gamau jawab apa-apa lagi. Kalo kalian mau pulang , silahkan. Kalo mau disini , ya udah temenin aku."
Jawaban tegas Alden masih membuat pikiran Noni tidak pas.

"Jawaban lo nggak pas sama pertanyaan gue. Gue tau kalo lo nyebar video itu biar si Cheryl jerah. Tapi yang gue tanyain , lo ngelakuin itu sama Cheryl. Tinggal jawab iya atau enggak."

"Lah menurut lo? Lo denger dari cerita gue gimana?"
Tantang Alden.

"Ya dari cerita lo , lo ngelakuin sama Cheryl."
Jawab Ray.

"Ya udah. Percayai apa yang menurut kalian emang bener."
Jawaban Alden daritadi selalu datar dan mengambang. Masih gak pas aja sama pertanyaan Noni.

"Lo aneh , Den."
Ray memandang sangsi ke Alden. Bagaimana bisa jawabannya nyeleneh.

"Dan lo lebih aneh karena mau temenan sama orang aneh, fix"
Jawab Alden sambil tersenyum manis.









Ayo jadi pacarku!!! (VIDEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang