Aria's POV
" Baby girl "
Suara garau yang sangat aku kenali.
" Papa ! " , Adrienne berlari memeluk batang tubuh lelaki yang aku lihat di luar kedai tempoh hari
Terkedu aku dibuatnya bila mataku tertancap pada wajah lelaki yang dipanggil " Papa" oleh Adrienne .
Eusoff ?
Bukan . Dapat ku rasa yang lelaki di depanku ini bukanlah Eusoff ku .
Wajahnya memang sama seperti Eusoff . 99 peratus serupa . Lekuk wajahya , hidungnya , bibirnya semua sama . Bezanya warna mata dia lain dari Eusoff ku .
Hitam gelap . Bersinar . Dapat ku rasakan dengan jelas aura lelaki ini lain daripada yang lain .
Dark. Dangerous. Mysterious .
Pandangannya juga jauh berbeza . Kosong . Tak dapat aku baca riak wajahnya langsung . Seperti patung hidup lagaknya .
" Are you okay , baby girl ? " , tanya dia pada Adrienne .
Adrienne angguk kepala berkali - kali .
" Je vais bien, papa. Mais pas Mlle Barbie. Tu peux la persuader , papa ? ( I'm fine , papa . But not Miss Barbie . Can you persuade her , papa ? ) " , ujar Adrienne sambil jari kecilnya menunjuk ke arahku yang masih bersimpuh di atas jalan .
Langkah kakinya di bawa ke arah ku . Adrienne masih berada dalam dukungannya . Sampai di depanku dia melutut betul- betul di sisi ku .
Lama dia pandang wajahku . Seakan - akan mencari sesuatu . Mungkin dia pelik apa yang anak dia buat sampai boleh buat wanita menangis di tepi jalan sebegini rupa .
" Ma fille t'a fait du mal ? ( Did my daughter hurt you ? ) " , tanya nya perlahan seakan berbisik padaku .
Aku pejam mata sambil paling wajah ke sisi . Menyorokkan riak wajahku .
Allahu .
Suara dia .
Sama seperti Eusoff .
Lenggok bicara nya serupa cuma lebih dingin .Aku cuba kawal air mata dari tumpah . Menahan semampu yang boleh sebak di dada .
" Oh , you can't understand what I said , can you ? " , tanya dia .
Sedu -sedan masih keluar dari mulutku . Aku kawal nafasku .
" Non, votre fille ne m'a rien fait. ( No . Your daughter did nothing to me ) " , jawabku tanpa memandang ke arahnya .
Tiba - tiba leherku di rangkul oleh tangan kecil Adrienne .
Adrienne yang masih berada dalam dakapan ayahnya menyebabkan aku juga tertarik rapat ke arah mereka berdua .
Bauan musky floral menusuk masuk ke hidungku .
Baunya kuat . Tapi dalam masa yang sama hangat dan manis . Sedu-sedan ku semakin perlahan .
Adrienne melepaskan diri dari dakapan bapanya . Tangannya masih di leherku . Dibawa rapat badannya ke badanku . Seolah menyalurkan kehangatan .
Dia usap kepala ku lembut .
" Miss Barbie so sad , papa . I told you to comfort her but all you do is staring at Miss Barbie " , ditepuk belakangku sambil membebel pada ayahnya .
Terjuih bibir Adrienne ke depan . Tak berpuas hati dengan ayahnya.
Adrienne lepaskan pelukan . Dipegang kejap kedua belah pipiku dengan tangan kecilnya . Bulat matanya memandangku.
YOU ARE READING
DARLING | COMPLETED
Romance" I always got you , mi amor " - Eusoff Uqael " It hurts so much . I thought it wouldn't " - Nur Aria Kisah aku dan dia . We're like parallel lines . Always close - never together . Disclaimer : Cerita ini sangat klise . I'm sorry for letting...