" Saya dah lambat nak pergi kerja " , gesaku. Aku goyangkan tangannya ke kanan dan ke kiri. Eusoff masih tenang duduk di meja makan. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
" Boss kau tak akan marah punya kalau kau masuk lambat pun " , selamba saja nadanya .
" Tapi tak salahkan datang awal ? ", balasku .
" Okay , madam . Let's go " , katanya sambil menarik ku menuju ke pintu rumah.
Saat Eusoff duduk di lantai untuk memakai kasut nya aku tundukkan badan . Spontan tangan ku mengikat tali kasutnya dengan kemas dan ketat. Aku perasan tubuh Eusoff yang agak kaku membatu .
" You don't have to do it , Cinta . Kau bukan hamba tapi isteri aku " , katanya sambil menarik lembut tanganku dari terus mengikat tali kasutnya .
" I do it cause I want to. Also I tie your shoes cause I don't want you to fall for someone else " , kataku penuh menggoda . Mataku kenyitkan . Terlepas pegangannya . Tangan kekarnya jatuh ke sisi. Mata Eusoff membundar memandangku. Mulutnya sedikit ternganga.
Comel !
Tapi aku lagi win ! sexy menggoda !" Did you just flirting with me , Cinta ? " , tanya Eusoff. Keningnya bertaut. Bibirnya seakan menahan senyum .
" Well flirting is my part time job " , kataku penuh angkuh. Keningku dijungkit .
" Behave , Cinta ", tegur Eusoff sambil mencuit hidungku. Dia bangun dari duduk . Tanganku digenggam erat . Kami beriringan menuju ke lif.
Seperti kebiasaan saat kami berdua di dalam lif , Eusoff peluk ku dari belakang. Dia tak mahu menghalang pandanganku. Dia mahu aku biasakan diri dengan suasana lif. Pinggangku diusap lembut. Aku sandarkan belakang tubuhku pada tubuh sasa nya.
Terasa Eusoff bergerak menjauhiku. Aku pusing ke belakang. Segera aku gapai tangannya semula . Menarik dia rapat semula.
" Don't you dare ", bisikku. Terdengar getaran jelas pada suaraku.
" I always got you , mi amor . But we don't know in the future what if aku tak ada di samping kau . You should learn from now " , ujar Eusoff penuh lembut . Pipiku diusapnya.
" Awak nak pergi mana ? Awak nak tinggalkan saya ke ? " , matanya aku pandang penuh penantian. Aku cuba kawal diri.
" I won't leave you . But just in case . Dalam dunia ni kita tak tahu kalau ada orang berdendam dengan kita atau tidak , Cinta . Dan mungkin kelemahan yang kita pandang sebelah mata boleh dijadikan peluang besar kepada musuh. Kepada orang yang benci pada kita . Sebab itu aku nak kau berhati - hati ", terangnya padaku .
Dia peluk tubuhku . Aku balas pelukannya.
" Don't you dare to leave me , Eusoff " , bisikku keras pada telinganya. Terasa bahunya bergerak ke atas seakan mentertawakan aku .
" I won't , Cinta . Your wish is my command "
Bunyi lif berdenting. Aku lepaskan pelukan. Malu kalau ada orang nampak.
Kami beriringan keluar . Eusoff pegang erat tanganku. Pekerja di hotel menyapa kami setiap kali terserempak. Aku balas senyuman mereka. Eusoff di sebelah kekal beku . Professional katanya. Tak salah pun nak senyum. Tapi bahaya jugak nanti pekerja kat sini terjatuh pulak . Jatuh cinta ! Tak mahu aku bermadu .Sampai ke pejabat Eusoff yang berada di tingkat 50 , Eusoff bawa aku ke biliknya. Saat kaki melangkah masuk ke dalam pejabat , aku terpegun. Minimalis . Hitan putih. Ringkas tapi elegan . Cukup untuk melambangkan diri Eusoff .
YOU ARE READING
DARLING | COMPLETED
Romance" I always got you , mi amor " - Eusoff Uqael " It hurts so much . I thought it wouldn't " - Nur Aria Kisah aku dan dia . We're like parallel lines . Always close - never together . Disclaimer : Cerita ini sangat klise . I'm sorry for letting...