Chapter 29

513 38 4
                                    

Aria's POV

" Kenapa nak sampai ke luar negara ? Sambung belajar kat sini tak boleh ke ? ! "

Berdesing telinga ku . Muka bengis Kak Jaja aku pandang. 

" Saja "  , jawabku .

" Bawa mengucap , Aria . Akak tahu  Aria sedih . Tapi tak perlu bawa diri jauh sampai ke Eropah . Tak ada  siapa boleh tengokkan Aria .Kalau arwah Eusoff ada , dia pun tak akan bagi Aria duduk sana seorang diri "

Sakit dada ku mendengar gelaran arwah . Aku tenangkan diri . Cuba menerima hakikat . Sudah sebulan berlalu sejak pemergian Eusoff . Tapi aku masih tak boleh menerima hakikat itu . Aku cuma diamkan saja .

" Aria boleh jaga diri sendiri"

" Sambung belajar dekat sini je eh ? Akak boleh tolong tengokkan Aria " , pujuk Kak Jaja .

Aku geleng kepala .

" Aria dah tekad . Borang pun dah isi . Tawaran biasiswa pun Aria dah terima " , kataku .

Aku nak pergi jauh dari sini . Membawa hati yang terluka .

Kak Jaja mengeluh . Kak Jaja sendiri faham dengan kedegilanku .

Tiada apa yang dapat mengubah keputusanku .

        。˚ ☁︎ ˚。⋆。 ~⋆˚.•✩‧₊⋆~⋆。˚ ☁︎ ˚。⋆。

Bagasi besar ku tarik . Beg sandang Kak Jaja bawakan .

Selesai urusan check - in  . Tinggal dipanggil sahaja .  Aku dan Kak Jaja duduk di bangku menunggu . Noah berdiri di depanku . Dia yang pandu kereta datang ke sini untuk menghantar ku . Dia juga lah yang memberi tips dan segala nasihat untuk dipraktiskan ketika aku berada di bumi Perancis nanti . Maklumlah alumni universiti tempat di mana aku akan sambung belajar itu .

" Are you sure , belle dame ? " , suara Noah bertanya .

Aku angguk kepala saja .

" Kalau you nak batalkan we still had time "

Aku geleng kepala . Bila lagi peluang aku nak menyambung pelajaran ?  Ini pun dah kira lewat sangat memandangkan umurku lewat 20- an.

Noah  pandang muka ku curiga . Seakan mahu aku mengubah keputusanku .

Sejak  dia dapat tahu yang aku nak melanjutkan pelajaran ke Perancis , dia suka rela menawarkan bantuan . Dia bawa aku beli baju dan peralatan yang patut ku bawa .

   Serupa sugar daddy pula . Semua guna duit dia . Berkarate jugak la aku dengan dia bergaduh sebab aku enggan menerima duitnya .

" Saya okay . Jangan risau , Noah " , kataku . Muak betul aku bila asyik dipandang begitu .

" Kalau you ada masalah call I " , katanya lagi .

" Encik Panda pun ada if you nak nangis sebab stress belajar or what , you tumbuk saja muka Encik Panda , okay ? " , tambahnya lagi sambil menunjuk panda pemberiannya yang berada dalam dakapanku .

Ada ke patut dia suruh aku bawa ke hulur hilir panda ni  .Tercemar imej ku sebagai kak long kawasan . Tapi disebabkan tak mahu berkarate dengan Noah aku ikutkan saja .

Terdengar pengumuman panggilan bagi flight penerbanganku . Aku bangun dari duduk . Aku peluk erat Kak Jaja . Tak tahu bila aku akan berjumpanya lagi  . Moga aku dipanjangkan umur .

" Jaga diri , Aria . Call akak tau bila dah sampai sana " , aku angguk kepala .

" Prends soin de toi, belle dame . ( Take care , beautiful lady )

" D’accord. vous aussi . ( okay . you too ) " , balasku .

Aku berlalu pergi memasuki balai berlepas . Sempat aku lambai tangan ke arah Kak Jaja dan Noah .

Aku masuk ke dalam kabin kapal terbang .  Aku mengambil tempat ku bersebelahan dengan tingkap .

Kamera Fuji Film aku keluarkan dari beg sandang . Aku tekan butang on . Aku selitkan kamera itu pada tingkap . Mahu merakam pemandangan di atas langit .

Untuk memoriku dan Eusoff .

Ya . Aku masukkan memori kad kepunyaan Eusoff yang diberikan Noah ke dalam kamera ni . Ingin berkongsi momen indah bersama Eusoff . Biar Eusoff melihat dunia ku dari kanta kamera milik ku . Seolah membayangkan Eusoff sentiasa berada di sisiku .

Aku perasan satu audio mesej yang baru masuk  .

Dari Noah .
Aku tekan butang play .

Terdengar suara Noah dari corong headphone - ku .

Hi , belle dame . It's me . Your shining knight ,  Noah  . I wanna said this a long time ago but I don't find the right timing to said it . Just a reminder for you when you feels lost and down  . You can play this audio and listen to my beautiful voice " , terdengar ketawa Noah .

Noah dan perasan tahap divanya memang tak boleh dipisahkan .

" Hey , belle dame . It's okay to be vulnerable . It's okay to cry over something you thought you got over it .

I know it's not easy to move on from someone you see your whole future with . Not easy to wake up from sleep and realized you not be able to see their face anymore . It's hurts when you used to share beautiful moments with them  but now  you're alone .

It's tough not to look back at what you both had , sudden flashback of memories , the random thought of him , the unsaid thoughts of yours , the lingering questions  in your head that will never be answered would hurt you until you used to it.

You can't really depend  on any tips or advice to move on . You would have to live with the pain until it doesn't hurts anymore . Just keep going until you don't question anymore . That's when you  have move on.

So until that time arrives , hang on , belle dame .

Chin up ,
Je suis d'enracinement pour vous, princesse "

Audio terhenti . Termenung ku lama . Hanyut dalam pemikiranku .

Betul kata Noah . Aku perlu move on  . Bukan dengan cara membuang terus memoriku dengan Eusoff  tapi menerima hakikat yang Eusoff sudah pulang ke Pemilik- nya .

Indeed we belong to Allah , and indeed to Him will return .

Nafas aku hela perlahan .

Aku pakai tali pinggang usai mendengar taklimat dan arahan dari krew kabin . Kapal terbang mula berlepas . Terbang melepasi  atmosfera Malaysia .  Bangunan pencakar langit kelihatan kerdil . Awan berkepul - kepul seperti kapas. Rasa sesak di dada aku abaikan .

Au revoir , Malaisie .

Time skip or scene in France?








DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now