Chapter 52

370 33 5
                                    

Aria's POV

" Please .. "

" No " 

" Boleh la , Eusoff " , rayuku lagi . 

" I said no , Cinta " , meleret suara Eusoff melarangku . 

Aku bawa kaki melangkah ke kaca balkoni . Titisan hujan aku pandang lama . Langit yang kelam seakan faham apa yang aku ingini saat ini . Aku nak mandi hujan ! 

Mataku mula memberat dengan air mata . Eusoff jahat ! Dia seakan malas mahu melayanku . Awal perkahwinan saja bagai nak rak layan aku . Sekarang ni pandang pun tak mau ! 

" Cinta ... " , suara Eusoff di belakangku . Aku endahkan saja panggilannya . 

" Jangan begini , Cinta " 

Aku terus duduk di depan kaca balkoni itu .  Lutut ku bawa rapat ke dada . Macam budak merajuk tak dapat lolipop . 

" Saya nak mandi hujan je pun " , kataku sambil memuncungkan bibir . Tak puas hati dengan Eusoff sebab melarangku . Dia turut duduk melutut di depanku . 

" Awak tu mengandung , sayang oi . Jangan lasak sangat . Nanti kau demam macam mana ? " , kata-katanya buat aku rasa mahu hentak kepala ke dinding . Kan aku dah cakap dia mesti rasa aku ni menyusahkan . 

" Alaaa demam je . Boleh la , Eusoff " , pujukku lagi . Aku goyangkan lengannya ke kiri dan ke kanan . 

" No , Cinta . Bahaya . Dekat luar sana tu licin . You carrying our baby  " 

" Awak kan ada . Kalau saya jatuh , awak sambutlah " , jawabku selamba . 

" Astaga . Isteri siapa yang degil sangat ni " 

" Isteri Eusoff " , selamba saja jawapanku . 

Eusoff tarik hidungku kuat . 

" Auch . Sakit la Eusoff ! " , aku tepis tangannya yang masih setia mencubit hidungku . Tahu la hidung aku comel macam arnab ! 

" Degil sangat ! Rasa nak gigit je pipi pau kau tu ! " 

" Buwekk ! Tak boleh ! Pipi Aria hanya untuk Aria sorang ! " 

" No ! You are mine ! " , usai itu dia gigit pipiku kuat . Dia kemam pipiku lama . Aku pula sedaya upaya melepaskan diri dari pelukannya . Melihat keadaanku yang mula termengah - mengah dia lepaskan pelukan di antara kami .  Dia tertawa kuat di sisiku . Aku tarik baju putih pagoda yang dipakainya . Aku lap sisa air liurnya di pipiku . Tak semenggah betul pak cik tua gatal ini ! 

Saat ketawanya mula reda , dia tarik aku melangkah ke dalam bilik tidur kami . Eusoff bawa aku masuk ke dalam closet pakaian kami . Dia keluarkan sut renang muslimah untuk aku . 

" Tukar pakaian kau " , arahnya. 

" Kenapa ? " , tanyaku . 

" Nak bawak kau mandi hujan la " , jawabnya sambil melepaskan bajunya di depanku . Aku pula masih terpinga . Mandi hujan pun kena pakai sut renang ke ? Mesti ada udang di sebalik mee Eusoff ni . 

" Move faster , Cinta before I change my mind " , suara Eusoff yang mengugutku mematikan segala spekulasi di dalam kepala.

Lantak la ! Asalkan aku dapat mandi hujan ! Hehe.

Usai selesai mengenakan pakaian sut renang , Eusoff pakaikan hoodie miliknya ke badanku . Kami bergerak ke lif . Eusoff tekan butang tingkat 45 .

Lif bergerak ke atas . 
Aku mula berjaya mengatasi rasa fobia yang melampau dengan bantuan Eusoff . Aku sudah boleh berdiri tanpa dipeluk Eusoff . Namun aku masih rasa gerun dengan persekitaran lif yang sempit ini . 

DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now