" Cinta " , suara Eusoff menyedarkanku dari lamunan . Aku panggung kepala . Wajah tampan milik Eusoff menghiasi pemandanganku . Bau sabun mandian semerbak datang darinya . Selamba dia menyarungkan seluar slack di depanku . Tangannya sibuk mengelap rambut yang basah itu . Aku kalihkan kepala . Rasa berbahang wajahku saat ini .
Dia datang menghampiriku . Tubuh badannya yang tak berlapik itu aku tenung lama .
Wow! Nice view!
Astaga ! Aku pejam mata . Pura-pura tidur . Tak mahu Eusoff tahu apa yang aku fikirkan saat ini
Terdengar tawa kecil terletus dari bibir Eusoff . Rasa ingin tahu aku pendam . Misi penyamaranku perlu dijalankan dengan jayanya. Aku dapat rasakan tubuh Eusoff mendekati tubuhku yang berbaring di atas katil .
" My Aria " , bisiknya pada telingaku .
Tahan , Aria ! Jangan cair cepat sangat !
Eusoff tiup telingaku . Belum sempat aku mahu mengawal debar jantung yang tak tentu arah ini , dia gigit telingaku perlahan . Aku ketap gigi menahan geli . Sejak bila suami saya ni bertukar jadi serigala jadian ? Mengigit pulak !
" Wake up , Cinta " , suara sensualnya membuatkan rama - rama dalam perut berkepak riang . Aku iringkan badan membelakanginya sambil pura - pura menguap besar .
" Bangun, Cinta . Aku nak pergi kerja ni . Kau tak nak ikut ke ? "
Aku gelengkan kepala . Malas pulak nak keluar harini.
" Aik . Orangnya tidur tapi boleh pulak jawab soalan " , usik Eusoff .
"Awak pergi la . Saya malas la " , jawabku . Mata masih terpejam .Eusoff tarik bahuku untuk berbaring menelentang . Aku biarkan saja . Dia usap pipiku lembut .
" Harini aku ada meeting dengan staff . Suha pun ada " , katanya seakan mengujiku .
Aku angguk kepala memberi kebenaran . Tanganku mengisyaratkan dia untuk pergi .
" Jaga diri " , kataku sambil bangun mencium kedua pipinya . Kemudian aku baring semula .
" Are you sure , Cinta ? " , tanya dia inginkan kepastian . Aku angguk untuk kesekian kalinya .
Kedengaran derap kakinya menjauhiku . Aku tarik selimut hingga paras bahu . Mahu menyambung tidur . Mataku semakin memberat .
Bam ! Bunyi pintu ditutup kuat . Aku yang hampir lena terus sedar . Aku pandang pintu yang tertutup rapat itu . Kenapa dengan mood Eusoff ? Tadi elok saja tiba-tiba berangin . Period ke ?
Aku peluk bantal . Berniat ingin menyambung tidur . Mataku terasa berat . Aku dibuai lena yang panjang .
" Aria " , suara seseorang menyebabkan aku tersedar dari lena . Rasa sejuk mencengkam hingga ke tulang . Aku peluk badanku . Lutut aku bawa rapat ke dada . Terasa angin menderu datang dari arah belakang ku . Aku bangun berdiri .
Putih .
Itu apa yang aku boleh gambarkan . Aku berada di kawasan yang sangat lapang dan luas . Aku pandang lantai tempatku berdiri . Ada air mengalir di bawah lantai kaca ini . Aku dapat melihat bayanganku sendiri . Berpakaian serba putih . Rambut panjangku berjurai separas pinggang . Mukaku pucat macam mayat hidup . Pipiku ada kesan torehan panjang . Aku pandang kedua belah tanganku . Penuh darah yang masih berbau hanyir . Apa yang jadi dengan aku ni? Mana Eusoff ? Adakah aku berada dalam mimpi ?
" Aria sayang " , suara seseorang gemersik memanggil namaku . Perlahan - lahan aku toleh ke belakang . Terasa jantung ku berhenti degupnya bila melihat manusia yang berada di depanku . Segera aku meluru ke arahnya . Aku peluk erat tubuhnya . Air mata menderu keluar dari kedua belah mataku .
YOU ARE READING
DARLING | COMPLETED
Romance" I always got you , mi amor " - Eusoff Uqael " It hurts so much . I thought it wouldn't " - Nur Aria Kisah aku dan dia . We're like parallel lines . Always close - never together . Disclaimer : Cerita ini sangat klise . I'm sorry for letting...