Chapter 41

776 91 21
                                    

Aria's POV

"Kita nak pergi mana? " , tanya ku pada Eusoff yang sedang fokus memandu .

" Home " , jawabnya.

" I thought I'm your home " , usikku .
Eusoff julingkan mata ke atas .

" Sayang saya , awak rumah saya yang saya nak bawa balik ke rumah saya . Ke nak  duduk bawah jambatan ?" , katanya .

Sarkastik tak boleh bawa bincang !

Aku dah pusing mendengar ulasannya yang tak berapa logik itu .

" Kita nak balik penthouse dekat Hotel La Veigh  " , tambahnya lagi .

Tertelan air liurku . Rasa gerun menyelebungiku bila membayangkan penthouse yang berada di puncak bangunan hotel 50 tingkat itu .

Tak akan nak naik tangga sampai tingkat 50 !

Tapi aku diamkan saja . Pandai lah aku goreng nanti .

Saat kami tiba , berbaris pekerja menunggu . Aku keluar dari kereta dengan bantuan pekerja di situ .
Eusoff berdiri di sampingku . Tangannya menggapai tanganku  . Digenggam erat .

" Selamat datang , Tuan Muda dan Puan Muda " , kata pekerja - pekerja itu serentak .

Ehek . Cringe pula dipanggil Puan Muda . 

Aku pandang Eusoff . Wajahnya sangat serius . Versi baru keluar dari peti ais beku . Dingin .

Dia tarik aku mengikuti langkahnya . Aku berikan senyuman pada pekerja di situ .

Sibuk sangat menyapa , aku tak sedar yang kami sudah tiba di depan pintu lif. Eusoff tekan butang bersimbol anak panah ke atas .

Aku tarik tangan dari pegangannya . Aku berundur dua tapak ke belakang . Entah kenapa imej pintu besi lif itu membuat aku rasa takut yang amat. Bayangan 'ditelan ' ruangan sempit itu sentiasa singgah di mindaku saat melihat ke arah lif  hingga menyebabkan aku menggeletar .

" Sayang .. " , suara Eusoff memanggil.  Dia gapai semula tangan yang aku lepaskan .

" Sampai bila kau nak terus takut ? You should overcame your phobia . Kalau tak benda tu akan memakan diri kau , sayang " , pujuk Eusoff.

Berkerut dahiku . Macam mana dia ingat yang aku ada claustrophobia ? Aku mula curiga dengan dia . Tapi rasa takut lebih menguasai ku saat ini .

" Tak nak . Saya lebih sanggup naik tangga "

" Sayang saya .. " , meleret suara Eusoff memanggilku . Pegangannya pada tanganku diketatkan . Tak mahu aku melarikan diri .

" Please , Joseph " , rayuku . Aku meronta dalam peganganya  . Dia lepaskan tangan kami bila melihat aku seakan mengerang kesakitan.  Sumpah aku tak boleh . Bukan dibuat main - main .

" Come here , Cinta  " , arahnya . Aku masih di tempatku .

Dia datang menghampiriku . Aku tak mengelak .  Bagaikan magnet pula tak boleh berjauhan dengan Eusoff . Dia bawa aku masuk ke dalam pelukannya . Bau musky floral menusuk ke hidung .

" I'm here . Aku ada kat sini . Aku akan tolong kau overcome  your phobia " , bisiknya .

" First of all , aku akan tolong kau hilangkan bayangan dalam minda kau sampai kau takut dengan ruangan sempit ini " , tangannya masih di kepalaku . Menghalang aku dari mengangkat kepala . Lama kelamaan aku mula tenang . Aku sandarkan badanku pada badan kekar Eusoff .

Ting ! Bunyi lif . Eusoff pimpin aku masuk ke dalam lif . Pelukan masih tak dilepaskan .

Dapat ku dengar jari Eusoff menekan butang lif sebelum pintu itu tertutup . Bayangan samar - samar muncul dalam mindaku . Terasa jantung mula mengepam laju .

DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now