Chapter 65

362 22 6
                                    

" Eusoff " , panggilku . Tiada jawapan . Nafas Eusoff mula tidak teratur .

Aku pangku kepala Eusoff perlahan-lahan . Wajahnya yang sedang menahan kesakitan itu aku usap lembut .

Air mataku kembali mengalir . Semakin lama semakin deras .

" Eusoff " , panggilku sekali lagi . Aku menggoncang tubuhnya . Langsung tiada tindak balas .

Tak ! Tak !
Kedengaran tapak kasut menghampiri kami . Seorang lelaki berpakaian hitam lengkap dengan jaket kalis peluru dan senapang di tangannya berdiri di hadapan kami . Aku peluk tubuh Eusoff . Takut kalau diapa-apakan oleh lelaki itu .

" Aria " , panggil lelaki itu . Dia sedar akan aku yang takut dengan kehadirannya . Berkerut dahiku hairan bagaimana dia tahu namaku.

" Aku Leo , kawan Joseph " , dia menghampiri kami perlahan-lahan .

Dia memeriksa nadi Eusoff . Kedengaran keluhan terlepas dari bibir Leonard .

" Kita kena keluar sekarang " , kata Leonard sambil cuba mengangkat tubuh Eusoff .

" Aria .. " , suara Eusoff .

" Eusoff " , panggilku . Mata kami bersabung .

Lama . Rasa sebak di dada makin sebu .

" Eusoff " , wajahnya aku gapai . Aku usap lembut pipinya . Dahinya aku cium lembut .

" Aku minta maaf " , bisik Eusoff di depan wajahku . Wajahnya berkerut menahan kesakitan.

" Aku minta maaf sebab apa semua yang jadi ni penyebabnya aku " , dada Eusoff turun naik .

Aku gelengkan kepala beberapa kali .

" Jangan risau . Kita pergi hospital ye . Leo , angkat Eusoff " , terasa tangan Eusoff menahan tanganku . Dia menggeleng kepalanya perlahan .

" Don't cry , Cinta . Tak cantik " , Eusoff tersenyum perit . Dengan penuh susah-payah , Eusoff mengusap air mata ku .

" Shh , Eusoff . Awak kena simpan tenaga . Jangan risau , awak akan selamat . Awak dah janji awak tak akan tinggalkan saya , kan ? ", kataku dalam sedu-sedan . Aku mengisyaratkan Leonard untuk mengangkat Eusoff sekali lagi.

Namun , Eusoff masih berkeras . Dia menggeleng kepalanya .

" Masa aku dah sampai . Aku minta maaf sebab kena mungkir janji , mi amor "

Makin kuat tangisku .

" Jangan salahkan diri kau , mi amor . Ini pilihan aku . Aku tak pernah menyesal . Aku sanggup mati untuk kau " , kata Eusoff lagi .

" Promise me , mi amor " , aku hanya mampu mengganguk perlahan .

Tangannya menarik wajahku merapati wajahnya . Bibirku dikucup lama .

Eusoff senyum . Senyumannya manis dan wajahnya seakan tenang . Aku dengar mulutnya terkumat-kamit menyebut syahadah .

Kemudiannya , mata Eusoff tertutup rapat . Dadanya berhenti berombak .

" Eusoff ! Eusoff ! " , aku goncang tubuh Eusoff.

Kaku .

" Eusoff .. " , suaraku berubah perlahan .

Aku bangkit dari dudukku . Tangan aku naik menekan dada Eusoff . CPR .

" Eusoff , awak dah janji nak jaga anak sulung kita sama-sama " , kataku . Dadaku terasa ketat . Air mata laju mengalir . Tanganku masih menekan dada Eusoff . Rasa sakit di tubuhku aku tahan .

DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now