Chapter 24

549 52 5
                                    

Aria's POV

Sumpah aku rasa nak hentak kepala ke lantai . Kenapa mulutku terlalu lancang menjawab ?

Suasana yang sunyi dan kekok menambahkan lagi rasa malu ku . Berbahang muka aku .

Segera aku bangun dari duduk dan berlalu pergi . Aku mahu keluar dari tempat ini . Aku mahu ghaib dari pandangan Eusoff terus .

Terdengar kuat tapak kaki cuba mengejarku. Aku lajukan langkah . Terasa tote bag ku ditarik kuat dari belakang . Hampir terpelanting ke belakang aku dibuatnya akibat tarikan yang amat kuat itu . Tapi sempat ditahan oleh tangan seseorang .

" Where do you want to go ? Are you okay mi amor ?  " , Eusoff bertanya padaku . Aku pandang wajahnya yang kerisauan sekilas .

" Saya nak balik " , jawabku tanpa memandangnya.

" Kenapa muka kau merah ? Ruam panas ke ?  Allergic  ? " ,. tanyanya penuh prihatin .

Dia beralih sedikit menghalang cahaya matahari . Aku geleng kepala .

" Saya nak balik "  , tekanku lagi . Tak keruan aku dibuatnya bila mata hazelnya tak lepas memandangku. 

Tanpa mendengar balasannya aku angkat kaki berlalu pergi . Dia menyaingi langkahku  . Sampai saja di gerbang keluar dia buka pintu sebelah penumpang.

Aku pegun . Aku tak mahu balik dengan dia .

" Mi amor " , serunya .

" Saya tak nak balik dengan Encik " , pandangannya yang lembut berubah tajam .

" Then kau nak balik dengan Noah ? " , keras suaranya bertanya . Aku geleng kepala .

" Saya nak balik sendiri " , Eusoff kelihatan menahan marah .

" Aku hantar kau balik " ,  putusnya .

" T-tapi "

" I don' t like to repeat myself . Get in or I'll make you , young lady  " ,  dingin suaranya .

Aku melangkah masuk ke bahagian penumpang . Kereta meluncur laju keluar ke jalan besar .

Sejuk . Suhu yang sejuk bertambah sejuk seakan-akan memahami perang dingin di antara kami .

Kami diam saja sepanjang  perjalanan pulang.  Panda aku tarik peluk kuat dalam dakapan .

Resah . Gelisah . Malu . Semua perasaan bercampur- baur saat ini . Entah apa yang merasuki ku sehingga berani bersetuju dengan rancangan gila Eusoff .Macam mana kalau dia hanya mahu memperdayaku ?

Tiada apa yang istimewa pada diriku sampaikan di sanggup membuat keputusan untuk berkahwin . Mungkin dia hanya bergurau.  Mana ada orang melamar macam itu sahaja bukan ?  Cara dia ajak aku berkahwin itu macam ajak menabung pula .

Lagipun aku tak rasa yang dia akan menerimaku setelah tahu tentang status ku . Dia datang dari keturunan yang baik - baik mestilah isterinya juga perlu setaraf dengannya . Bukan aku pastinya . Macam mana dengan penerimaan keluarganya ? Apa kata orang kalau tahu anak billionaire berkahwin dengan anak orang miskin yang rendah taraf ?

Tenggelam dalam pemikiranku ,  tanpa aku sedar kami sudah tiba di depan flat kediaman ku .

Sunyi . Lama kami berkeadaan begitu .

" Mi amor " , panggilnya. Aku telan air liur  . Pahit . Aku nak keluar . Terasa ruangan ini sempit semacam .

Saat aku ingin buka pintu terasa tote bag di bahu kananku dihimpap oleh tangan besarnya . Dia merapatkan mukanya pada muka ku .

" Encik buat apa ni ? Malu kalau orang tengok " , tegurku .

Dia tetap di posisi itu . Mukaku ditilik sedalam - dalamnya . Matanya beralih dari mataku ke hidungku lalu ke kedua belah pipiku kemudian turun ke bibir .

Lama .
Meremang bulu romaku .
Matanya naik mencari mataku .

" Are you shy ? " , tanyanya.  Suara dalam nya yang gemersik masuk ke gegendang telinga melemahkan segala urat saraf ku .

Aku geleng kepala .

" Are you sure , mi amor ? Cause right now you look so red "

" And also sexy "  ,  katanya lagi seakan mahu menggodaku .

Spontan aku guna panda di tangan menolak mukanya jauh dari mukaku .
Kelihatan dia tergamam seakan  sedar dengan keterlanjurannya .

Dia berdehem perlahan . Aku betulkan duduk .

" Encik , apa yang saya cakap tadi saya tak maksudkan " , aku cuba terang padanya .

Dia pandang aku lama . Matanya kosong . Aku tak dapat baca riak wajahnya.

" Unfortunately i mean it , darl " , dingin dia membalas .

" Kita baru kenal Encik .Tak sampai berapa bulan . Encik tak boleh sesuka hati ajak saya kahwin macam itu saja . Apa orang kata ? Boleh jadi orang cakap saya bomohkan Encik untuk jatuh cinta dengan saya . Kita tak setaraf . " , tegasku .

     Secara rasionalnya kami tak boleh bersama . Aku tak sanggup nak menahan caci maki orang . Cukup selama aku hidup 25 tahun ni hidup ku penuh dengan cacian dan hinaan orang . Aku tak mahu terjun ke gudang masalah . Selagi aku boleh elak , aku akan elak .

" First , yes technically kita baru kenal . But who cares ? Second , no worries darl . Aku akan suruh ibu datang pinang kau untuk aku . Third , ignore what people said about you and me . As long as there's  you and me , I'll be more happier than ever . I don't live for people's expectation "

Keluhan berat aku lepaskan . Susahnya nak bercakap dengan dia ni . Ada saja caranya nak memerangkap ku .

" Still we need to know each other more deeply before proceed into marriage . Kahwin bukan main masak - masak Encik Eusoff Uqael Hans " , tertekan aku dibuatnya bila melihat mukanya yang bersahaja .

" We can know about each other even after get married , mi amor .  Lagi best . Aku boleh buat apa saja pada kau dan kau boleh buat apa saja pada aku . Nak peluk ke nak kiss ke .  You are mine . I am yours . Fair enough  " , katanya sambil menjungkitkan bahu ke atas tanda ini bukan masalah besar .

Rasa mahu hentak kepala pada dashbord kereta saat ini .Mati akal aku dibuatnya .

" Tapi perkahwinan tanpa cinta tak akan berkekalan . I mean the real love . True love . Bukan sekadar cinta monyet . We are not a kid , sir . Simply fallin love just like that . " , aku berusaha sehabis mungkin untuk buatkan Eusoff menarik balik tawarannya di zoo tadi .

Terguris senyum di bibirnya.

" Who said I dont fallin love with you ? "

Terkelip - kelip mataku menghadam ayat yang terlontar dari bibir merahnya .

" Of course I'm fallin in love with you . Every seconds after our first met .Even right now . So what's the problem ? Still wanna fight huh ?   " , sinis senyumannya . Mengusik.

Kelu lidahku . Total shutdown otak ku saat ini .

" Enough with talking stage ,  darl . You want me or not ? " , dalam suaranya bertanya . Aku angkat muka . Wajahnya yang serius aku tatap .

" Tak nak " , kataku sambil menganggukkan kepala .

Ha sudah .
Engkau nak ke tak nak ni ,Aria?

Terlepas ketawa dari bibir Eusoff. Terpegun aku dibuatnya . Lawanya senyuman dia bila ketawa gembira seperti itu .

" So , should we make us official , mi amor ? "

Ya Tuhan . How  I escape from this beautiful disaster ?

DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now