Aria's POV
Sumpah aku rasa nak hentak kepala ke lantai . Kenapa mulutku terlalu lancang menjawab ?
Suasana yang sunyi dan kekok menambahkan lagi rasa malu ku . Berbahang muka aku .
Segera aku bangun dari duduk dan berlalu pergi . Aku mahu keluar dari tempat ini . Aku mahu ghaib dari pandangan Eusoff terus .
Terdengar kuat tapak kaki cuba mengejarku. Aku lajukan langkah . Terasa tote bag ku ditarik kuat dari belakang . Hampir terpelanting ke belakang aku dibuatnya akibat tarikan yang amat kuat itu . Tapi sempat ditahan oleh tangan seseorang .
" Where do you want to go ? Are you okay mi amor ? " , Eusoff bertanya padaku . Aku pandang wajahnya yang kerisauan sekilas .
" Saya nak balik " , jawabku tanpa memandangnya.
" Kenapa muka kau merah ? Ruam panas ke ? Allergic ? " ,. tanyanya penuh prihatin .
Dia beralih sedikit menghalang cahaya matahari . Aku geleng kepala .
" Saya nak balik " , tekanku lagi . Tak keruan aku dibuatnya bila mata hazelnya tak lepas memandangku.
Tanpa mendengar balasannya aku angkat kaki berlalu pergi . Dia menyaingi langkahku . Sampai saja di gerbang keluar dia buka pintu sebelah penumpang.
Aku pegun . Aku tak mahu balik dengan dia .
" Mi amor " , serunya .
" Saya tak nak balik dengan Encik " , pandangannya yang lembut berubah tajam .
" Then kau nak balik dengan Noah ? " , keras suaranya bertanya . Aku geleng kepala .
" Saya nak balik sendiri " , Eusoff kelihatan menahan marah .
" Aku hantar kau balik " , putusnya .
" T-tapi "
" I don' t like to repeat myself . Get in or I'll make you , young lady " , dingin suaranya .
Aku melangkah masuk ke bahagian penumpang . Kereta meluncur laju keluar ke jalan besar .
Sejuk . Suhu yang sejuk bertambah sejuk seakan-akan memahami perang dingin di antara kami .
Kami diam saja sepanjang perjalanan pulang. Panda aku tarik peluk kuat dalam dakapan .
Resah . Gelisah . Malu . Semua perasaan bercampur- baur saat ini . Entah apa yang merasuki ku sehingga berani bersetuju dengan rancangan gila Eusoff .Macam mana kalau dia hanya mahu memperdayaku ?
Tiada apa yang istimewa pada diriku sampaikan di sanggup membuat keputusan untuk berkahwin . Mungkin dia hanya bergurau. Mana ada orang melamar macam itu sahaja bukan ? Cara dia ajak aku berkahwin itu macam ajak menabung pula .
Lagipun aku tak rasa yang dia akan menerimaku setelah tahu tentang status ku . Dia datang dari keturunan yang baik - baik mestilah isterinya juga perlu setaraf dengannya . Bukan aku pastinya . Macam mana dengan penerimaan keluarganya ? Apa kata orang kalau tahu anak billionaire berkahwin dengan anak orang miskin yang rendah taraf ?
Tenggelam dalam pemikiranku , tanpa aku sedar kami sudah tiba di depan flat kediaman ku .
Sunyi . Lama kami berkeadaan begitu .
" Mi amor " , panggilnya. Aku telan air liur . Pahit . Aku nak keluar . Terasa ruangan ini sempit semacam .
Saat aku ingin buka pintu terasa tote bag di bahu kananku dihimpap oleh tangan besarnya . Dia merapatkan mukanya pada muka ku .
" Encik buat apa ni ? Malu kalau orang tengok " , tegurku .
Dia tetap di posisi itu . Mukaku ditilik sedalam - dalamnya . Matanya beralih dari mataku ke hidungku lalu ke kedua belah pipiku kemudian turun ke bibir .
Lama .
Meremang bulu romaku .
Matanya naik mencari mataku ." Are you shy ? " , tanyanya. Suara dalam nya yang gemersik masuk ke gegendang telinga melemahkan segala urat saraf ku .
Aku geleng kepala .
" Are you sure , mi amor ? Cause right now you look so red "
" And also sexy " , katanya lagi seakan mahu menggodaku .
Spontan aku guna panda di tangan menolak mukanya jauh dari mukaku .
Kelihatan dia tergamam seakan sedar dengan keterlanjurannya .Dia berdehem perlahan . Aku betulkan duduk .
" Encik , apa yang saya cakap tadi saya tak maksudkan " , aku cuba terang padanya .
Dia pandang aku lama . Matanya kosong . Aku tak dapat baca riak wajahnya.
" Unfortunately i mean it , darl " , dingin dia membalas .
" Kita baru kenal Encik .Tak sampai berapa bulan . Encik tak boleh sesuka hati ajak saya kahwin macam itu saja . Apa orang kata ? Boleh jadi orang cakap saya bomohkan Encik untuk jatuh cinta dengan saya . Kita tak setaraf . " , tegasku .
Secara rasionalnya kami tak boleh bersama . Aku tak sanggup nak menahan caci maki orang . Cukup selama aku hidup 25 tahun ni hidup ku penuh dengan cacian dan hinaan orang . Aku tak mahu terjun ke gudang masalah . Selagi aku boleh elak , aku akan elak .
" First , yes technically kita baru kenal . But who cares ? Second , no worries darl . Aku akan suruh ibu datang pinang kau untuk aku . Third , ignore what people said about you and me . As long as there's you and me , I'll be more happier than ever . I don't live for people's expectation "
Keluhan berat aku lepaskan . Susahnya nak bercakap dengan dia ni . Ada saja caranya nak memerangkap ku .
" Still we need to know each other more deeply before proceed into marriage . Kahwin bukan main masak - masak Encik Eusoff Uqael Hans " , tertekan aku dibuatnya bila melihat mukanya yang bersahaja .
" We can know about each other even after get married , mi amor . Lagi best . Aku boleh buat apa saja pada kau dan kau boleh buat apa saja pada aku . Nak peluk ke nak kiss ke . You are mine . I am yours . Fair enough " , katanya sambil menjungkitkan bahu ke atas tanda ini bukan masalah besar .
Rasa mahu hentak kepala pada dashbord kereta saat ini .Mati akal aku dibuatnya .
" Tapi perkahwinan tanpa cinta tak akan berkekalan . I mean the real love . True love . Bukan sekadar cinta monyet . We are not a kid , sir . Simply fallin love just like that . " , aku berusaha sehabis mungkin untuk buatkan Eusoff menarik balik tawarannya di zoo tadi .
Terguris senyum di bibirnya.
" Who said I dont fallin love with you ? "
Terkelip - kelip mataku menghadam ayat yang terlontar dari bibir merahnya .
" Of course I'm fallin in love with you . Every seconds after our first met .Even right now . So what's the problem ? Still wanna fight huh ? " , sinis senyumannya . Mengusik.
Kelu lidahku . Total shutdown otak ku saat ini .
" Enough with talking stage , darl . You want me or not ? " , dalam suaranya bertanya . Aku angkat muka . Wajahnya yang serius aku tatap .
" Tak nak " , kataku sambil menganggukkan kepala .
Ha sudah .
Engkau nak ke tak nak ni ,Aria?Terlepas ketawa dari bibir Eusoff. Terpegun aku dibuatnya . Lawanya senyuman dia bila ketawa gembira seperti itu .
" So , should we make us official , mi amor ? "
Ya Tuhan . How I escape from this beautiful disaster ?
YOU ARE READING
DARLING | COMPLETED
Romance" I always got you , mi amor " - Eusoff Uqael " It hurts so much . I thought it wouldn't " - Nur Aria Kisah aku dan dia . We're like parallel lines . Always close - never together . Disclaimer : Cerita ini sangat klise . I'm sorry for letting...