Aria's POV
Aku buka mata . Berbalam - balam pandanganku . Aku berusaha bangun dari pembaringan . Terasa berat kepala ku saat ini . Mual di tekak tak payah cerita . Aku salah makan ke semalam ?
Aku perhatikan suasana bilik . Bilik siapa yang aku tumpang tidur ni ? Aku kemaskan rambut yang serabai .
Rambut ?
Aku pergi ke cermin meja solek . Terkejut bukan kepalang melihat wajahku .Sembab . Bengkak kemerahan .
Aku capai tudung yang tersangkut di penyangkut . Dililit kemas atas kepala .Aku turun ke bawah . Kedengaran riuh suara manusia seperti sedang bergaduh .
" Qu'est-ce qui t'arrive, Maurice ? Qu'est-ce que tu penses faire, crétin ?! ( What's wrong with you , Maurice ? What do you think you doing , you moron ?! ) " , suara Sophia memetir di segenap rumah ini .
" Quelle? je lui offre juste un verre. ( What ? I'm just offered her a drink ) ", suara lelaki yang bernama Maurice itu kedengaran sangat sinis .
" Elle est musulmane. Elle ne peut pas boire de vin ou de bière ! ( She's a Muslim . She can't drink wine or beer ! ) " , Sophia memarahi Maurice yang selamba saja lagaknya .
Aku intai mereka dari sebalik dinding yang memisahkan ruang tamu dan tangga . Kelihatan Sophia yang berdiri di depan lelaki yang memberi minum padaku semalam .
Wine ?
Aku ketuk kepala sendiri . Macam mana aku boleh terminum arak ?
Tiga tahun duduk sini tak akan tak boleh bezakan arak dengan coke .Astaga .
Cuai betul .Aku berundur ke belakang perlahan - lahan tak mahu mereka tahu aku berada di sini mendengar pergaduhan mereka .
Terasa aku terlanggar sesuatu . Aku pusing ke belakang .
Mata hitam bersinar tajam menikam ke arahku . Rambutnya jatuh ke dahi . Muka baru bangun tidur pun dah kacak maut .
" What are you doing here ? " , serak - serak basah suaranya bertanya .
" I- I - Adrienne ! " , nasib baik Adrienne muncul . Kalau tidak berkurun aku nak mencipta alasan .
" Miss Barbie " , tegur Adrienne . Tangannya didepangkan tanda mahu memelukku . Aku sambut pelukannya .
" Up , Up , Up " , katanya masih mamai .
Aku dukung dia . Punggungnya aku tepuk perlahan . Mungkin penatnya bermain semalam masih belum hilang .
" Where 's Mama ? " , tanya dia padaku .
" She's at living room , baby girl . Let's go " , Joseph yang menjawab .
Aku ikut Joseph dari belakang .
Sampai saja kami di ruang tamu , Joseph memeluk erat Sophia .
" I'm so hungry " , adu Joseph .
" Awh my baby boo is hungry . Let's eat breakfast together " , kata Sophia sambil mengusap perlahan kepala Joseph .
Aku alih pandangan ke dapur tak mahu melihat adegan manis di antara mereka . Adrienne yang bersandar di bahuku aku usap belakang badannya perlahan .
" Come , Aria . Let's eat together . " , suara Sophia memecahkan lamunan ku .
" No . It's okay . I have to go home now . " , tolakku .
Adrienne yang enak diulit mimpi atas bahu ku tiba - tiba terbangun . Buntang matanya memandangku .
" No ! I want to spend time with you ! " , lantang suaranya membantah . Matanya mula berair .
YOU ARE READING
DARLING | COMPLETED
Romantizm" I always got you , mi amor " - Eusoff Uqael " It hurts so much . I thought it wouldn't " - Nur Aria Kisah aku dan dia . We're like parallel lines . Always close - never together . Disclaimer : Cerita ini sangat klise . I'm sorry for letting...