Chapter 21

611 45 5
                                    

Kami singgah solat di masjid yang berdekatan sebelum pulang .

Selepas itu dia hantar aku pulang ke rumah . Sepanjang perjalanan aku diam sahaja . Kekok rasanya selepas mendengar apa yang dia suarakan di taman tadi .

" I hope we can meet again " , katanya saat keretanya diparkir di depan flat .

" Macam mana dengan hutang tu ? Saya dah cakap saya tak nak berhutang budi dengan Encik "

" Kau sanggup buat apa saja ? " , tanya dia .

Aku terdiam sejenak. Memikirkan ayat yang sesuai sebelum aku terperangkap diri sendiri masuk ke dalam kandang buaya .

" Asalkan kerja yang saya kena buat tu halal , I' m okay with that " , jawapan selamat aku berikan .

Kalau tiba-tiba saja dia suruh aku join kelab gelek dengan pakaian macam tak cukup kain kirim salam saja lah.

Run bestie , run

Terlepas ketawa dari bibir merahnya .

" I wouldn't ask you to do something illegal , mi amor . How can I do that to you " , jawabnya .

Mana lah tahu . Hati manusia lain-lain .

" Take care . Rest well , mi amor " , katanya sebelum aku keluar dari kereta .

Masuk dalam rumah , Kak Jaja datang meluru ke arahku .

" Amboi , pergi melepaskan rindu ke tu " , usiknya . Tersengih macam kerang busuk .

Aku berlalu masuk ke bilik selepas berbual dengan Kak Jaja seketika .

Selesai mandi , aku berbaring di atas katil . Terngiang - ngiang di kepalaku apa yang Eusoff katakan petang tadi .

Uwahhh ibu .. Eusoff jahat ! Buat jantungku bersenam robik dup dap dup dap .

Aku tampar pipiku kuat . Sakit . Bukan mimpi la ni ? Macam mana kalau Eusoff tak maksudkan apa dia cakap ? Macam mana kalau dia cuma nak mainkan hati perasaaan ku ? Entah -entah dia dicabar oleh rakan-rakannya untuk prank aku . Overthinking-ku melangit .

Sibuk memikirkan segala kemungkinan peristiwa dan penaakulan logik aku tertidur .

Keesokan harinya selepas kerja , saat Kak Jaja dan aku turun ke lobi untuk pulang bersama-sama menaiki train , tercegat batang tubuh Eusoff bersandar di sisi kereta Ferrari nya .

Kak Jaja menyenggol bahuku kuat . Macam kena cucuk pisau sakitnya .

Aku hampiri Eusoff . Aku tegur dia yang asyik merenung hujung kasutnya.

" Encik Eusoff buat apa dekat sini ?" , saat dia mengangkat kepala memandangku , senyuman manis dia berikan .

Aduh ! Lemah jantung dibuatnya . Aku kawal riak muka dari nampak seakan-akan terpukau dengan senyumannya yang manis bak gula . Rasanya waktu mak dia mengandungkan dia , mak dia consume 5 kapit gula setiap hidangan mungkin .

" Let's have dinner together ", katanya .

Tak sempat aku menolak tawaran itu , dia dah buka pintu tempat duduk penumpang bahagian hadapan.

Dengan berat hati aku masuk juga menurutinya . Kami bertolak pergi .

Sampai sahaja di restoran , pelayan membawa kami ke satu bilik yang disediakan khas untuk VIP . Aku duduk berhadapan dengannya.

Sunyi . Kekok . Malu .

" How's your day , mi amor ? ", ditenung wajahku dalam - dalam .

" Everything's fine . Alhamdulillah " , jawabku ringkas .

DARLING | COMPLETEDWhere stories live. Discover now