#XIX

22 4 0
                                    

Holla!
.
.
.
“Terkadang merelakan bukan lah hal yang buruk”
.
.
.
•🦋•

"Ini ms

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ms... satu bukti di mana Semesta tidak menyiram Mentari" ujar Aryan memberikan potongan rekaman CCTV kemarin.

Di ruangan BK itu ada Ms Sasya, Bu raina—guru BK SMK, Angkasa, Yessa, Prima dan Lia.

Bu Raina mengamati setiap fidio itu. "Hanya ini? ini bahkan tidak bisa membuktikan bahwa teman kalian tidak bersalah" ujarnya.

"Sebenarnya kami ada saksi matanya bu, hanya saja saksi itu tidak mau bicara" jelas Yessa mulai angkat suara.

"Siapa?" suara berat itu berasal dari Angkasa.

"Salah satu teman sekelas Semesta, namanya Vani gayatri" sahut Lia dengan sinis.

"Apa yang membuat kalian berfikir bahwa dia adalah saksi matanya?" tanya Ms Sasya.

"Di rekaman itu terlihat ada satu orang yang melihat kejadian itu kok Ms, di pojok lorong. emang gak keliahatan jelas tapi kami yakin bahwa orang itu Vani. tadi pagi kami juga sempat bertanya sama Vani, Vaninya ngaku cuma gamau jadi saksi mata aja" terang Aryan.

Bu Raina kembali menonton rekaman itu, memang terlihat jelas seorang siswi menjadi saksi di sana.

Hening sejenak sebelum seseorang mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk" ujar Ms Sasya.

Vani. gadis itu masuk dengan wajah datar dan biasa saja.

"Saya Vani Gayatri dari kelas Delapan H, saya ingin mengaku bahwa saya menjadi saksi kejadian Semesta Ms" ucapnya tersenyum tipis.

Lia dan Prima saling menatap, senyum kemenangan terbit di bibir mereka. semoga, apa yang di ungkapkan Vani bisa membuktikan Semesta tak bersalah.

"Lahh tadi katanya gamau ngaku, kenapa tiba tiba mau ngaku? kamu di sogok mereka?" tuduh Angkasa.

Lia mebelalakan matanya. "Wahh gak usah nuduh dong! ya kali kita nyogok orang"

"Kan siapa tau" ujar Angkasa enteng.

Ingin rasanya Lia menghantam wajah pemuda itu, apa bila dirinya sedang tidak ada di ruang BK sudah pasti akan ada adegan baku hantam!.

"Saya gak di sogok apa pun oleh mereka, saya cuma ingin berkata jujur" ucap Vani.

"Ya sudah silahkan kamu duduk" ucap Ms Sasya.

TULISAN SEMESTA | Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang