#VII

22 4 2
                                    

Holla
.
.
🦋
.
.

“Suatu saat kamu akan mengerti arti kesetiaan”

•🦋•

Pagi ini Semesta dan Vandi sama sekali tak bertegur sapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Semesta dan Vandi sama sekali tak bertegur sapa.

Bahkan mereka saling melempar pandangan sengit.

Ova yang siap mengantarkan Semesta ke sekolah bingung dengan sikap kedua adiknya itu.

Biasanya jika pagi mereka akan berdebat dari hal yang paling tak berguna.

Mereka akan memperebutkan kamar mandi, saling mengejek dan menjaili.

Namun kali ini, pagi di keluarga Sukardi malah senyap.

"Kenapa?" bisik Ova bertanya pada si putra sulung.

Ovi menceritakan kejadian kemarin malam secara berbisik.

Ova mengangguk, ia merasa adik pertamanya itu salah, terlebih caranya menghina Semesta.

Ova pun menyusul Vandi di luar.

"Van" panggil Ova.

Vandi menghentikan aktivitasnya yang sedang mengikat tali sepatunya.

"Napa?"

"Lo harusnya gak bersikap gitu sama Mesta!" ucap Ova to the point.

"Dianya ngelunjak"

"Ck, Mesta adik lo!, masak lo ngehina dia anak gak di inginkan?"
"Ngotak dikit lah"

"Ya terus kak Ova mau vandi ngapain?"

"Minta maaf lah!"

"Najis"

Ova menatap adiknya sengit.

'Ni anak kalo di bunuh halal deh' batin Ova.

"Van lo-"

"Huft.... Vandi gak sengaja kak... kemarin mood Vandi gak bagus... dan gak sengaja ngelampiasin ke Mesta..."

"Vandi tau Vandi salah... tapi..."

Vandi menjeda ucapannya, ia bingung  harus melanjutkannya bagaimana.

Ova mengerti, Vandi memang tipikal orang yang kalau bad mood selalu melampiasakannya pada semua orang, dan jika di suruh minta maaf gengsinya setinggi langit.

Ova menghela nafas panjang. "Minta maaf sebelum lo di aduin ke ibu sama Mesta" ucap Ova lalu menuju garasi motornya.

"Mesta! ayok!"

"Iya! sabar napa!" sahut Semesta, gadis itu mulai keluar dari rumah sembari menenteng kotak makan berwarna hijau gelap.

"Ini ketinggalan" ucap Semesta manaruh kotak itu di sebelah Vandi lalu melenggang pergi menghampiri Ova.

TULISAN SEMESTA | Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang