#XVIII

17 4 0
                                    

Holla!
.
.
“Sahabat adalah tempat sandaran terbaik”
.
.
•🦋•

"Van, lo ngeliat kejadian itu kan??" tanya Prima sedikit mendesak gadis berkaca mata di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Van, lo ngeliat kejadian itu kan??" tanya Prima sedikit mendesak gadis berkaca mata di hadapannya.

Kini Lia, Prima, Yessa, dan Aryan, sedikit mengintrogasi salah satu teman sekelas Prima, yang Prima sangkal menjadi saksi kejadian empat hari lalu.

"Eng...engga prim" jawab Vani menunduk.

"Van... ini pulpen lo kan? jujur van... ini demi sahabat gua, demi teman sekelas lo!" ujar Lia.

Pagi ini Lia dan Prima rela datang sangat awal agar bisa bertanya pada Vani tentang kejadian saat itu.

"Kamu liat kan?!" sentak Aryan sedikit geram lantaran Vani tak kunjung jujur.

"Iya! iya aku liat kejadian itu!! tapi aku gamau jadi saksi!!" sahut Vina emosi menatap empat pemuda pemudi itu.

"Why?" tanya Yessa.

Vani terkekeh. "Buat apa aku ngebantu orang yang sama sekali gak suka sama aku?"

"Aku tau kok kalo Mesta sama Prima gak suka aku dari dulu" tambahnya.

Prima merotasikan matanya. "Lo rela liat Semesta di keluarin dari sekolah padahal dia gak salah?"

"Asal lo tau! Semesta pernah nolongin lo pas lo di bully anak kelas C, dan sekarang lo gamau nolongin dia?! prik lo anjing!" sentak Prima membuat Vani bungkam.

"Terserah lo aja! lo egois!" ujar Prima menekan kata Egois.

Keempatnya melenggang pergi dari kelas itu. menyisakan Vani yang terbungkam.


•🦋•

"Kalo gini caranya... cenong gue pasti bakal di keluarin dari sekolah..." gumam Lia dengan lesu.

"Mentari setan! curang banget nyokapnya pakek jabatan segala! gak anak gak emak sama sama kek setan!!" sarkas Prima kesal.

Yessa mengusap punggung mantan kekasihnya sembari berkata "Sabar". namun segerah Prima tepis di hiasi tatapan sinis di matanya.

'Ini lagi yessanjing mencari kesempatan dalam kesempitan!!'

"Setidaknya kita cuma punya satu bukti kalo Mesta gak nyiram anak SMK itu" ujar Aryan menggoyang goyangkan phonselnya, dan di sana terdapat salinan rekaman CCTV kemarin.

TULISAN SEMESTA | Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang