#XII

20 4 0
                                    

Holla!

“Menyukaimu itu candu, tapi memilikimu hanyalah halu”

•🦋•

Brak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak!

Suara gebrakan meja yang cukup kencang membuat enam remaja laki laki yang sedang asik nongkrong di sebuah warung, tersentak kaget.

Dengan gerakan cepat Semesta mencengkram erat kerah berdasi milik Yesaa membuat sang empu sedikit tercekat.

"Berani beraninya lo jadiin temen gua bahan taruhan!" murka Semesta menatap nyalang remaja di hadapannya itu.

"Lo kira, lo tuh siapa anjing!" sentak Semesta menendang kencang perut Yessa, membuat Yessa jatuh dari duduknya.

"Woy!" pekik Aryan dan empat teman lainnya.

"Gua gada urusan sama lo! jadi diem aja!" sinis Semesta menatap tajam Aryan membuat remaja itu terbungkam.

Gadis ceria itu kini benar benar marah.

Prima, dan lia bahkan tak pernah melihat gadis itu semarah ini.

"Cowok brengsek kaya lo tuh harusnya gak pernah ada!"

Bugh

Satu hantaman kecang mendarat di rahang Yessa.

Semesta memang tak bisa bela diri, tapi dengan kemarahan, dan keberanian entah dari mana dia bisa memukul yessa sekencang itu.

"Woy lo apaan apaan anjing!" sentak Aryan mendorong Semesta lalu membantu Yessa untuk berdiri.

"Gua gada urusan sama lo, jadi minggir aja!" bentak Semesta.

"Yessa jadiin temen lo taruhan bukan elo!" sentak salah satu remaja bernama Fahri.

"Dia nyakitin Prima itu artinya dia berurusan sama gua juga!"

"Ya udah, lo mukulin Yessa artinya lo berurusan sama kita kita!" balas salah seorang pemuda lainnya bernama Radit.

"Halah bacot lo anjing!"

Merasa geram akhirnya Semesta menendang kencang alat kelamin Raga, membuat Raga tersungkur sembari memegang alat kelaminnya.

"Arghh sakit!!"

Aryan, Yessa, Fahri, Janu, dan Arka langsung merasa ngilu.

TULISAN SEMESTA | Selesai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang