PULANG BARENG?

90 33 5
                                    

Happy reading!!!


























Sudah terhitung beberapa kali delikan mata yang Alisha perlihatkan untuk Olivia. Gadis disampingnya itu tak hentinya memperhatikan Erlangga yang berada di sebrang dengan tatapan penuh damba. Dia pikir Olivia hanya ingin mengajaknya untuk makan batagor teh citra, tapi ternyata membawa Erlangga. Apa ini alasan Olivia meminta nomor telepon Erlangga? Entahlah.

Merasa jengkel dengan temanya, Alisha mengusap wajah Olivia dengan brutal membuat Erlangga yang menikmati makanannya menatap dua gadis di depannya.

"Apa sih!" Kesal Olivia. Dia menyingkirkan tangan Alisha dari wajahnya.

"Lo kalau ngebucin jangan bawa gue dong" kata Alisha tak kalah kesal. Dia merasa menjadi nyamuk disini. Ya meksipun Erlangga tidak menanggapi tatapan Olivia tapi dia kesal.

"Siapa yang ngebucin?" Tanya Erlangga bingung. Dia menatap sekitar kantin. Tidak ada yang berpacaran pikirnya.

"Elo sama Oliv kak" jawab Alisha membuat Erlangga mengerutkan keningnya.

"Udah kak, jangan diladenin, efek kak Kevin gak suka dia" Olivia segera menyuruh Erlangga untuk melanjutkan makannya dari pada harus meladeni Alisha.

Asik makan, tiba-tiba Haikal datang dengan Kevin. Mereka bergabung, duduk di samping Erlangga. " Wih, makan gak ngajak - ngajak" kata Haikal sambil melihat makanan tiga orang yang sekarang menatapnya.

"Lo gak makan? tumben banget" heran Erlangga dengan kedua temannya, apalagi Haikal. Biasanya salah satu temanya ini tidak pernah absen jika makan. " Lagi boke ya" lanjutnya meledek.

"Kak Haikal sama kak Kevin, kalau mau makan, pesen aja. Nanti biar Olivia yang bayar"

Olivia yang mendegar itu seketika menatap Alisha dengan mata melotot. apa-apaan pikirnya, diakan hanya akan mentraktir Erlangga dan Alisha saja, jika ditambah dua orang lagi bisa-bisa uang jajannya habis. ditambah dia pergi kesekolah hanya naik angkot karena motornya harus dibawa ke bengkel gara-gara menabrak tiang listrik di daerah perumahannya.

"wah... serius nih?"tanya haikal dengan wajah berseri menatap Alisha yang sekarang menganguk sambil tersenyum, seakan tidak sadar dengan tatapan olivia. " ayolah vin, kita makan gratis"

Haikal dan kevin segera beranjak untuk segera memesan. Sedangkan Olivia mengeluarkan uangnya yang tersisa dua puluh lima ribu. Erlangga yang sadar dengan Olivia hanya menatapnya sekilas kemudian melanjutkan makannya.


***


"Ayo semuanya ikuti bapak"

Pelajaran terakhir di isi pelajaran olahraga. Pak Jaka selaku guru olahraga memimpin pemanasan anak-anak muridnya dengan semangat. Tak hanya pak Jaka yang bersemangat tapi semua murid kecuali satu murid yang tengah meratapi nasibnya karena uangnya hanya tersisa lima ribu. Jika saja jarak rumahnya tidak jauh, mungkin uang segitu cukup. Tak hanya itu, Olivia merasakan perutnya terasa keram, membuat dia tidak semangat. Apa dia datang bulan?.

Setelah pemanasan, pak Jaka membebaskan semua murid berolahraga. Ada yang main bola, main basket bahkan ada yang hanya berlari-lari kesana kemari. Mungkin mereka bermain kucing-kucingan.

"Ayo Liv, kita ikut main kucing-kucingan sama si Fadil" ajak Alisha semangat sambil menarik tangan Olivia yang tengah duduk tapi Olivia menggeleng membuat Alisha menatapnya heran. " Tumben, ini pelajaran pak Jaka loh"

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang