IZIN

29 28 0
                                    

Happy reading!!!




























Erlangga mamarkirkan sepedanya di tempat biasa, setelah itu dia berjalan menghampiri sahabatnya yang tengah duduk di atas motor yang terparkir sambil menggoda para siswi yang lewat. Sudah kebiasaan mereka seperti ini, duduk nongkrong di motor orang sambil menggoda beberapa siswi. Bahkan Devan saja yang pendiam ikut-ikutan.

"Kiw cewek...minta nomor teleponnya dong" goda Haikal sambil tersenyum tengil membuat siswi yang dia goda berjalan cepat. Mengabaikan Haikal. " Sombong amat!"

"Kalau mau deketin cewek tuh kaya gini" Gabriel menepuk pundak Haikal kemudian menghampiri seorang siswi yang berjalan bertiga dengan dua orang di belakang, yang tak lain orang yang akan Gabriel goda adalah Nasya.

"Sya" panggil Gabriel membuat, Nasya, Alisha dan Avaro menoleh. Mereka menatap kedatangan Gabriel.

"Kenapa ya?" Tanya Nasya.

"Eumm...boleh gak minta nomor teleponnya?" Tanya Gabriel sok kalem padahal didalam hatinya sudah ketar-ketir karena ini pertama kalinya dia seperti ini kepada Nasya. Sang pujaan hati.

Nasya melirik kedua adiknya secara bergantian. Avaro sudah menatap jutek Gabriel begitu juga dengan Alisha, bahkan dia sudah melipat kedua tangannya di dada dengan tatapan juteknya. Melihat adiknya sudah menampakkan wajah sangar, Nasya hanya bisa mengulum senyum. Lihat, betapa overprotektifnya adiknya itu jika Nasya di dekati oleh beberapa laki-laki.

"Kak Gabriel minta nomor kak Nasya buat apa?" Tanya Avaro jutek. Dia menatap Gabriel dari bawah sampai atas.

"Ya minta aja, kan kita temen. Masa temen gak punya nomor temenya sendiri" Gabriel tersenyum sedangkan Avaro masih terlihat jutek.

"Mau nomor kak Nasya?" Sekarang giliran Alisha bertanya. Gabriel mengangguk cepat. Dia sangat ingin sekali mempunyai nomor Nasya, meksipun nanti hanya sebagai penonton story saja.

"Lawan kita berdua dulu, ayo Varo" Alisha menarik tangan Avaro. Mereka berdiri di depan Nasya menatap Gabriel sengit.

"Kok begitu sih, kan kakak minta nomor kakak kamu, kok malah kalian yang ribet" Gabriel kesal. Semakin membuat dia susah dekat dengan Nasya pikirnya.

Ketika Gabriel dibuat kesal oleh si kembar di belakang, Nasya hanya bisa terkekeh. " Kakak gak bisa gitu aja deket sama kak Nasya" kata Avaro menatap tajam.

"Kakak harus jawab pertanyaan dari kita dulu"

"Pertanyaan apa?" Gabriel bingung.

"Apa warna kesukaan kak Nasya?" tanya Alisha membuat Gabriel mengangguk sambil tersenyum. Itu sangat mudah.

"Biru"

Mendengar jawaban Gabriel, Alisha berpikir keras, pertanyaan apa yang tidak bisa di jawab oleh Gabriel. " Hewan kesukaan kak Nasya?"

"Kucing, anjing, buaya, harimau" Gabriel tersenyum bangga. Ternyata ada manfaatnya mencari tahu tentang Nasya dari kelas dua.

"Udah-udah.... Gabriel harus ke kelas, bentar lagi masuk"

Erlangga dan ketiga sahabatnya datang. Dia merangkul pundak Gabriel agar segera masuk kedalam kelas, " nanti aja acara kuisnya ya"

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang