Bandung

38 10 0
                                    

Happy reading!!!



































Olivia berjalan memasuki area rumah Erlangga, dia terus melangkah sampai didepan pintu. Tanganya menyentuh bel yang berada di sisi pintu. Tanpa menunggu lama, pintu terbuka dan ternyata Jessica yang membukakan.


"Astaga, kirain bunda siapa" Jessica memeluk Olivia dengan erat. Semenjak Erlangga pergi untuk kuliah, Olivia tidak pernah datang kerumahnya lagi. Dia benar-benar merindukan pacar anaknya ini. " Kamu kemana aja sih, bunda kangen tau" Jessica melepaskan pelukan.


"Maaf, bunda....aku gak pernah ke sini lagi semenjak kak Erlangga kuliah" Olivia juga rindu dengan Jessica. Dia benar-benar selalu nyaman ketika mengobrol dengan bunda pacarnya ini. Karena dia juga sibuk dia tidak ada waktu luang dengan harus datang ke rumah ini, bahkan Olivia juga harus sebisa mungkin meluangkan waktu untuk dirinya sendiri.


"Bunda ngerti kok....udah yuk masuk" Jessica langsung menarik tangan Olivia untuk segera masuk. " Mau ketemu Erlangga kan?"


Olivia mengangguk. " Iya bunda"


"Anaknya masih tidur, tumben banget belum bangun jam segini" komentar Jessica kepada anak semata wayangnya itu. Biasanya anaknya itu selalu bangun pagi. " Ke kamar Erlangga aja sana, bangunin"


"Siap bunda" Olivia langsung menghormat membuat Jessica tersenyum kecil kemudian dia izin pergi ke kamar Erlangga.


Pintu berwarna putih ditatap Olivia, kemudian tangannya segera membuka pintu kamar itu. Dengan perlahan Olivia masuk kedalam kamar yang gelap karena sang pemilik belum bangun. Olivia berjalan kearah jendela kamar, dia membuka gorden membuat sinar matahari masuk. Tindakan Olivia tentu membuat Erlangga yang tertidur terganggu. Pemuda itu mendengus karena sinar matahari menerpa wajahnya.


"Kak bangun, udah siang tau"


Olivia berjalan mendekat, dia duduk di sisi ranjang - menatap Erlangga yang berusaha membuka mata.  Erlangga meregangkan otot-otot tubuhnya dan matanya langsung terbuka dengan sempurna. Dia menoleh dan mendapati gadis kesayangannya tengah tersenyum manis. Sarapan pagi sama yang manis-manis batin Erlangga.


"Bangun yuk"


"Bantuin" Erlangga mengulurkan kedua tangannya agar Olivia menariknya. Olivia menurut, dia segera menarik kedua tangan Erlangga untuk membantunya bangun. Namun baru saja tangan itu akan ditarik, Erlangga malah menarik Olivia membuat gadis itu sekarang berada di pelukannya.


"Kak bangun ih...Katanya mau jalan" Olivia berusaha keluar dari pelukan Erlangga. Jika bukan karena hari ini akan pergi, Olivia mungkin dengan senang hati berpelukkan seperti ini.


Tidak mau membuat pacarnya marah, Erlangga menurut. Dia segera melepaskan pelukannya dan bangun. "Aku tunggu di bawah, kalau lama aku tinggal sendiri ke Bandung"


Erlangga mengangguk menurut. Erlangga dan Olivia akan pergi ke Bandung siang ini. Tentu untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya di sana dan juga sekalian Erlangga ingin berlibur. Otaknya perlu dimanjakan dengan cara liburan.


Erlangga segera bangkit dari duduknya, bergegas mandi agar Olivia tidak terlalu lama menunggu. Hanya butuh lima belas menit Erlangga selesai mandi, dia keluar hanya dengan handuk yang menutupi bagian bawahnya. Berjalan kearah lemari untuk mengambil baju yang akan di pakai. Setelah menentukan baju yang akan dipakai Erlangga segera memakainya setelah selesai dia segera pergi menghampiri Olivia.


ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang