WHO IS SHE?

40 11 0
                                    

Happy reading!!!































"Lo di tunjuk ikut lomba karate akhir bulan ini kan?" Tanya Alisha setelah menyeruput minumannya. Saat ini dia bersama Olivia berada di cafe yang ada sebuah mall. Dia mengajak Olivia berbelanja untuk mengisi waktu luang di hari minggu ini.

"Iya, tapi gue gak pede banget. Gue baru belajar  udah disuruh ikut lomba" Olivia senang bisa di percaya mengikuti lomba, tapi dia masih pemula. Masih banyak anak karate yang bahkan lebih jago tapi kenapa pak Jaka malah memilihnya. " Gue harus gimana Sha? Mau nolak gak enak"

"Ya gimana, pak Jaka udah percaya sama lo. Lo bisa kok latihan dalam sebulan ini, lo pasti bisa" Alisha tersenyum menyemangati Olivia. Dia sangat tahu bakat Olivia, selain bakat jadi pembuat onar, Olivia juga berbakat dalam bela diri. Dia yakin Olivia bisa mengikuti arahan pak Jaka dalam satu bulan ke depan.

"Mental gue belum kuat Sha, lo bayangin kalau jadi gue" Olivia belum cukup berani mengikuti lomba seperti ini, apalagi dengan kemampuannya yang belum seberapa ini.

"Tenang aja sih, gue bakal bantu lo latihan nanti...santai aja" Alisha kembali menyeruput minumannya, " balik yuk, udah sore nih"

Olivia mengangguk dan segera beranjak dari duduknya, tak lupa dia membawa barang belanjaan. Sebenarnya Olivia tidak berniat membeli apa-apa, tapi saat melihat sepatu yang keren, dia langsung ingin membelinya sampai akhirnya dia belanja yang lain. Salahkan Alisha yang membawanya ke toko sepatu. Soal sepatu, Olivia tidak bisa menolak, di rumahnya bahkan Olivia mempunyai tempat khusus sepatu. Dia sangat suka mengoleksi sepatu-sepatu basket atau pun model yang lain

"Hati-hati bawa mobilnya"

Alisha hanya mengangguk kemudian segera melajukan mobilnya. Setelah Alisha pergi, Olivia masuk ke rumah. Dia meletakan barang belanjaan di meja kemudian dia duduk di sofa. Dia merenggangkan otot-otot tubuhnya yang kaku karena lelah memutari mall. "BUNDA!!"

merasa tidak ada jawaban, Olivia beranjak pergi ke dapur, matanya menyipit melihat keadaan dapur yang sepi. Karena tidak ada, Olivia berjalan ke belakang rumah namun tidak ada tanda-tanda bundanya berada. " Haish... kemana sih?"

"Ah mungkin lagi pergi kali" lanjutnya sambil kembali ke ruang tengah - Mengambil barang belanjaan kemudian pergi ke kamar.  Olivia meletakan barang belanjaan di bawah meja belajar kemudian setelah itu dia berjalan kearah kasurnya, duduk diatas sana sambil merogoh kantong sweater nya - mengambil ponsel.

Ada satu pesan dari Erlangga kemarin malam namun Olivia tidak sempat membacanya karena dia kemarin berlatih sampai jam enam sore. Setelah pulang Olivia juga tidak sempat membalas pesan Erlangga, dia langsung mandi, makan kemudian berisitirahat. Tidur lebih awal dari biasanya karena lelah.

KAK ERLANGGA 💙

| Oliv...lagi apa?

Maaf kak baru bales, kemarin tidur lebih awal|

Setelah membalas pesan Erlangga, Olivia meletakan ponselnya di nakas kemudian berbaring. Terlambat memang membalas pesan Erlangga karena Olivia tahu disana masih malam dan pasti Erlangga tengah berisitirahat, karena hal itu Olivia memutuskan untuk tertidur sebentar sambil menunggu bunda dan ayahnya pulang yang entah akan pulang jam berapa.


***


Malamnya, tepatnya pukul tujuh malam Olivia terbangun dari tidur singkatnya itu. Saking nyenyak tidur sampai lupa jika di luar sudah terlihat gelap. Olivia merenggangkan otot-otot tubuhnya kemudian bergerak duduk, dengan mata yang masih berat untuk terbuka, Olivia keluar dari kamarnya. Dia berjalan perlahan kearah ruang tengah.

ERLoVIA : Future and RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang